39.Sensitif

1.9K 144 2
                                    

.
.
.
"Eunghh Abwang"Jay menggerjapkan matanya menatap Niki yang tengah tidur sambil memeluknya erat.

"Kenapa Ade"

Cup

"Suwsu"singkat Jay

Niki bangun dan melihat jam di dingding ternyata sudah menunjukan 19:00 artinya ia dan Jay sudah tidur selama 5 jam, kenapa tidak ada yang membangunkan nya dan kemana tuan muda Jovan pikir Niki.

"Abwang hiks" Jay mulai terisak karena lihat Niki hanya diam.

"Ehh baby jangan menangis hmm cup cup ayo kita turun hmm" Niki buyar dari lamunannya langsung berdiri mengangkat Jay ke gendongan koalanya membawanya ke kamar mandi terlebih dahulu baru setelahnya ia turun sepertinya yang lain sedang mempersiapkan makan malam.

Baju saja Niki ingin membuka pintu kamar milik Jovan pintu nya lebih dulu terbuka dari luar.

Ceklek

"Sudah bangun ternyata" itu Jovan

"Selamat malam tuan...maaf saya terlalu lama tertidur" sopan Niki sedikit membungkuk dengan tangannya yang menopang tubuh mungil yang berada di dekapannya.

"Hmm tidak mengapa aku tau kau lelah, ayo turun makan malam" Jovan berujar dengan hati hati mengambil alih Jay dari gendongan niki.

"Ugh Abwang"Cicit Jay

"Kenapa baby" Jovan berjalan mendekati lift dengan Niki yang mengikuti nya di belakang.

"Suwsu" Jay menduselkan wajahnya.

"Susunya setelah makan okke" Jovan Jay hanya diam terus mengemut pacifiernya dengan pandangan polosnya memainkan telinga Abang sulungnya itu.

Ting

Tap

Tap

Tap

"Selamat malam baby" Itu abim mengecup pipi gembul Jay. Sedangkan Jay hanya menatap polos sang Abang.

"Malam bayiiii bagaimana tidurmu nyenyak hmm" Shawn mendekat ke arah Jay yang tengah duduk di pangkuan Jovan dengan mengunyel nyusel dan mencubit pipinya gemas.

Plak

Srett

Aaakkhhh

"Huaaaaaaaaa hiks J-jangan dekat Jay hiks" Jay langsung menggeplak tangan Shawn dan menjambak rambut Abang sepupunya itu kuat.

"Adu duhh de sakit ya ampun....bundaaa!!" Shawn kewalahan.

"Ade lepaskan tidak boleh seperti itu" Jovan mencoba melepaskan tangan mungil adiknya dari rambut Shawn.

"Heyy ada apa sayang" para wanita datang dari arah dapur bertepatan dengan para tetua lexam yang datang.

"HUAAAAAA nakal ilang otaknyaaa!!" Jay menangis histeris langsung memeluk Jovan erat menyembunyikan wajahnya di dada bidang sang Abang. Itu membuat anggota keluarga yang baru saja datang di buat heran.
Beda dengan Jovan dan abim mencoba menenangkan Jay sepertinya bayi kecil mereka sedang sensitif apalagi baru bangun tidur.

"Heyy baby kenapa nak siapa yang nakal hmm" itu Lusi mendekat mengelus rambut Jay yang masih menangis sesenggukan.

Jay langsung menunjuk Shawn yang masih mengelus kepalanya karena tarikkan maut Jay.
"C-cubit cibut pipi Jay kit hiks hiks" Jay menangis lirih.

Dan itu membuat yang lain langsung menatap tajam Shawn dan Shawn langsung kelimpungan di buatnya.
"A-ade jangan marah okke jangan nangis lagi Abang Abang minta maaf okkeh" Shawn langsung meminta maaf sungguh tatapan para keluarga terutama ayahnya membuat nyalinya ciut.

Jayden Novandra Lexam (Transmigrasi) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang