15. BERTEMU GIBRAN

6.1K 387 10
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Assalamualaikum, akuu kembali lagi nihh gimana sama cerita akuu?
Buat kalian semua yang udah temenin aku nulis lopee se kebon 💗💗

Sholawat dulu kepada nabi Muhammad Saw

۞اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞

"Aku memang tak se Sholehah wanita lainya, namun semoga aku bisa menjadi salah satunya."

__Raisa Kinanti Azahra.

[HAPPY READING]

NOTE: TYPO DI MANA²🙃

ʕ⁠'⁠•⁠ᴥ⁠•⁠'⁠ʔ

Raisa dan Dania sedang duduk di bawah pohon sambil sedikit murojaah hafalan nya, karena mereka akan menyetorkannya setelah selesai sholat isya. Sedangkan intan dan Fatimah sedang piket di ndalem.

"Capek," Dania terus mengeluh karena tidak hafal hafal saat menghafalkan surat Al Baqarah.

Raisa menoleh ke arah Dania. "sekarang emang capek. tapi insyaallah capek kamu menjadi lillah," Ujar Raisa sambil tersenyum.

"Aamiin," Dania mengamini ucapan Raisa.

"Kamu udah hafal sa?" Tanya dania kepada Raisa.

"Alhamdulillah. udah," Jawabnya.

"Kamu?" Raisa balik bertanya kepada Dania.

"Belum, hehehe."

Raisa yang mendengar itu pun hanya menggelengkan kepalanya.

Saat sedang fokus menghafal tiba-tiba ada mbak ndalem yang datang menghampiri Raisa dan Dania.

"Assalamualaikum," Salam mbak ndalem tersebut yang bernama nadin.

Raisa dan Dania kompak menolehkan pandangannya kearah mbak Nadin.

"Waalaikumsalam," Jawab Raisa dan Dania secara bersamaan.

"Raisa Dania kalian berdua sedang sibuk ngga?" Tanya mbak Nadin.

"Ngga mbak, emangnya kenapa?" Jawab Raisa sambil bertanya.

"Kalau kalian ngga sibuk. kalian di panggil sama umi," Jawab mbak nadin membuat Raisa dan Dania menganggukan Kepalanya.

"Iya mbak nanti kita berdua ke ndalem," Ucap Dania sambil tersenyum.

"Yaudah, kalau begitu mbak pamit dulu ya. Assalamualaikum," Pamit mbak Nadin sambil mengucapkan salam.

"Waalaikumsalam," Jawab keduanya secara bersamaan.

Mbak Nadin langsung pergi meninggalkan Raisa dan Dania, setelah kepergian mbak Nadin Raisa dan Dania pun berdiri dari duduknya untuk pergi menuju ndalem.

Cinta di gerbang pesantren Where stories live. Discover now