09. PULANG

6.8K 399 18
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Assalamualaikum, gimana sama cerita akuu?

Jangan lupa vote sama komen di cerita aku yaaa ❤️

Sholawat dulu kepada nabi Muhammad Saw

۞اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞

"Ternyata mendapatkan mu itu seperti rukun Islam yang kelima, bagi yang mampu saja."

__Raisa Kinanti Azahra

NOTE: TYPO DI MANA²🙃

[HAPPY READING]

ʕ⁠´⁠•⁠ᴥ⁠•⁠'⁠ʔ


Saat ini semua santri sedang mengantri untuk mandi karena mereka akan pergi ke sekolah, ada yang ngobrol dengan teman temannya dan ada yang menunggu dengan tenang jangan lupakan ada tipikal orang yang tidak sabaran seperti Dania dan Raisa.

"Yang di dalem jangan lama-lama. yang di luar juga mau mandi," Ucap Raisa sedikit berteriak.

"Benar jangan lama-lama. nanti keburu dingin nasi uduk bi Yani," Lanjut Dania.

Fatimah dan intan pun yang mendengar itu hanya menggelengkan kepalanya saja.

"Ketika Raisa udah sehat. pasti rame," Kata Fatimah dan intan pun mengangguk setuju.

"Benar!"

"Hehehe."

Setelah drama antri mengantri akhirnya sekarang mereka sedang sarapan nasi uduk bi Yani yang menjadi favorit para santri.

"Juara deh nasi uduk bi Yani," Ucap Raisa dengan mulut penuh nasi uduk.

"Raisa habisin dulu makan nya," Peringat intan.

"Hehehe, Afwan."

Setelah selesai sarapan Raisa, Dania. Fatimah dan intan pun akhirnya berjalan menuju ke arah sekolah.

Di sepanjang perjalanan menuju sekolah Raisa tak henti hentinya berbicara hal random yang membuat mereka kadang tertawa, kadang juga kesal.

"Aku punya tebak tebakan!" Seru Raisa.

"Apa tuh?" Tanya Dania merasa penasaran.

"Apa yang kalo di tembak keramik. tapi yang kena hidung?"

Mereka yang mendengar itupun seketika berfikir keras untuk menjawab tebak tebakan yang di berikan Raisa.

"Aku tau!" Ucap Dania bersemangat.

"Apa?"

"Bola," Jawabnya.

"Kok bisa bola?" Tanya Fatimah yang merasa penasaran.

"Karena kan bola itu memantul. jadi bisa kena hidung dong," Jawabnya sambil tersenyum menang.

"Salah," Ucap Raisa membuat Dania mengerutkan keningnya.

"Kok salah? Terus jawabannya apa?"

"Jawabnya," Ucap Raisa membuat mereka bertiga penasaran.

"Kentut," Raisa yang mengucapkan itu tertawa hingga matanya menyipit.

"Lah? Kok bisa kentut?" Heran intan yang sedari tadi hanya diam mendengarkan saja.

Cinta di gerbang pesantren जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें