XIII . TTM

288 57 8
                                    

Tiga belas : TTM
















✨ Happy Reading ✨

Waktu berjalan begitu cepat, tidak terasa satu bulan sudah berlalu. Satya juga sudah sembuh dari jauh jauh hari ini.

Sekarang ini dia sedang berada di tepi kolam di rumah, duduk di pinggiran kolam menatap air kolam yang begitu tenang.

"Udah lama gue nggak ketemu Hegel, gue masih belum terima dia main curang waktu itu." gumam Satya.

Dia benar benar belum bisa melupakan kejadian malam balapan itu, dia benar membenci hari itu. Karena hari itu dia banyak membuat orang khawatir tentang dirinya.

Satya benar benar masih memikirkan itu, bagaimana tindakan Hegel itu sudah sangat keterlaluan. Satya tahu jika Hegel itu sangat membenciku hanya karena Angelina. Iya Angelina.

Dulu sewaktu SMP. Satya, Viko, Hegel, dan juga Angelina teman dekat hingga sampai akhirnya pertemanan itu pecah karena Satya jadian dengan Angelina, yang pas itu juga posisi Hegel itu juga menyukai Angelina bahkan sebelum Satya menyukainya.

Sedangkan Viko dia juga sudah tahu jika Hegel menyukai Angelina, dan dia diam saja saat melihat yang jadian malah Satya dan Angelina.

Dan sejak itu lah Hegel menjauhi Viko, begitupun dengan Satya. Awalnya Satya tidak mempedulikan itu, ya gimana lagi namanya juga suka, nggak bisa di paksain.

Tapi semakin tumbuh dewasa, Hegel semakin terang terangan membenci Satya dan Viko. Ada suatu hari Hegel dengan sengaja ingin mencelakai Viko saat pulang dari sekolah, tapi untuk saja Satya kebetulan datang dan membantu Viko.

Satya benar benar tidak habis pikir dengan pola berfikir Hegel, apakah dia terlalu terobsesi dengan Angelina? sampai sampai rela berbuat jahat.

Terlalu lama melamun hingga dia tidak sadar jika ada kedua adiknya yang tengah berdiri di belakangnya dengan senyuman jahil.

"Hitungan ketiga kita dorong ya." bisik Mahen kepada Juan yang ada di sampingnya dan Juan mengangguk paham.

Bahkan posisi kedua tangan mereka berdua sudah siap untuk mendorong Satya ke kolam itu.

"Satu."

"Dua."

"Tiga."

"Dorong." ucap keduanya penuh semangat dan benar saja mereka mendorong Satya masuk ke dalam kolam renang.

Byurr

Satya terkejut saat tubuhnya masuk ke dalam air kolam yang lumayan dangkal, untung dia bisa berenang, kalo tidak bisa bisa dia banyak minum air kolam nanti.

Satya membalikkan badan dan menatap tajam ke arah dua bocah itu yang tertawa puas.

"JUAN!! MAHEN!!" Satya berenang ke tepi kolam.

Juan dan Mahen yang melihat itu sudah ancang ancang untuk lari, namun terlambat karena ada Sean dan Aska yang ada di belakang mereka dan tanpa mengucapkan sesuatu Sean dan Aksa langsung mendorong Juan dan Mahen ke kolam.

Byurr byurr

Sean dan Aska tersenyum puas dan langsung tos bersama, kali ini mereka berdua berhasil menjahili Juan dan Mahen, yang biasanya mereka jadi korban sekarang bisa jadi pelaku buat ngejahilin Juan dan Mahen.

Satya yang melihat itu, ikut tertawa. Setidaknya rasa kesalnya berkurang ketika Juan dan Mahen ikut masuk ke dalam kolam.

"Huh huh." Mahen mengambil nafas dalam dalam saat berhasil naik ke atas permukaan air.

Gewinner | EnhypenWhere stories live. Discover now