II . Mahen sakit

605 91 5
                                    

Dua : MAHEN SAKIT
















✨Happy Reading✨

Aska berjalan keluar kamar Mahen menuju lantai satu. Dia terdiam sejenak ketika tidak menemukan siapa siapa. Kemudian langkah kakinya membawanya ke arah dapur dan menemukan Reyhan yang tengah membuat kopi.

"Siang bolong kayak gini ngopi?"

Aska terheran heran dengan Reyhan yang tengah sibuk mengaduk kopi di cangkir.

"Lagi pengen, kenapa? Lo mau juga?"

Aska menggeleng tanda tidak mau. Dia duduk di kursi meja makan begitu pula dengan Reyhan yang tengah menikmati kopinya.

"Sampai lupa kan gue, si Mahen demam nya makin tinggi, han."

Reyhan menoleh, "serius? dia sekarang di mana?"

"Ada di kamar tidur di sofa."

"Kok di sofa?"

"Ya mana gue tau, gue masih ke kamar dia udah ada di situ."

Reyhan terdiam cukup lama hingga akhirnya dia kembali membuka suara.

"Obat tadi pagi udah di makan?"

Aska menggeleng.

"Ealah tuh anak ngeyel banget di bilangin, di suruh minum obat susah banget."

Reyhan berdiri dari duduknya berjalan menuju kamar Mahen. Reyhan itu udah cukup sabar dengan kelakuan Mahen. Mahen itu sakit karena kemaren mandi hujan di halaman belakang sama si Reyhan udah di larangan tapi itu anak ngeyel banget di bilangin.

Mahen itu orang yang jarang sakit tapi sekalinya sakit orang rumah pusing ngerawatnya, mana pas sakit minta nya aneh aneh. Ga mau minum obat dia.

Aska yang di tinggal Reyhan akhir dengan terpaksa lagi mengikuti Reyhan untuk ke kamar Mahen namun dia malah berbelok ke kamar Mahesa yang terletak di samping tangga.

"Mahesa." Panggil Aska dari luar kamar.

"Masuk aja." Suara Mahesa terdengar dari dalam.

Aska membuka pintu dan mendapati Mahesa yang tengah rebahan dia atas kasur.

"Ngapa?"

Mahesa terbangun dari rebahan nya ketika Aska memasuki kamar milik nya.

Aska yang masih stay di ambang pintu hanya menatap bosan ke arah Mahesa yang kerjanya cuma rebahan rebahan santai aja.

"Adik lo tuh sakit nya tambah parah, obat tadi pagi juga belum di minum."

Mendengar itu Mahesa terdiam sejenak lalu beranjak pergi keluar kamar, melewati Aska begitu saja tanpa meninggalkan sedikit ucapnya.

"Takdir gue gini amat, di tinggal mulu perasaan."
Gumam Aska yang kesal karena sedari tadi hanya di tinggal mulu. Namun walaupun begitu dia tetep menyusul Mahesa yang sudah sampai di lantai dua.

Secepat apa namun sekarang Mahesa dan Aska sudah sampai di depan pintu kamar Mahen yang terbuka, terlihat jelas Reyhan dan Mahen yang tengah beradu mulut dengan Reyhan yang berusaha merebut selimut yang melilit tubuh Mahen

"GA MAU BANG, GA MAU KE RUMAH SAKIT BANG REYHAN."

Kini selimut yang melilit tubuh Mahen berhasil di lepaskan oleh Reyhan.

"Sakit Lo tuh makin parah Mahen, bisa ga sih sekali kali nurut! itu lagi obat dari tadi pagi ga Lo makan kenapa?"

Reyhan masih berusaha bersabar dan tidak lupa tangan nya menunjukkan ke arah obat di atas meja yang masih utuh belum sama sekali di sentuh oleh Mahen.

Gewinner | EnhypenWhere stories live. Discover now