IX . Kesadarannya

454 70 4
                                    

Sembilan : Kesadarannya


















✨ Happy Reading ✨

Di sini mereka berdua berada. Supermarket di depan rumah sakit, duduk di depan kursi yang telah tersedia.

Mahesa menyesap satu putung rokok nya, otaknya di buat pusing dengan keadaan sekarang ini.

Sedang Sean sibuk menikmati kopi kaleng yang di belikan Mahesa beberapa menit lalu, dia juga merasa seperti Mahesa, pikiran nya seperti di guncang.

Sekarang yang jadi masalah itu, gimana bisa Satya kecelakaan gitu. Mahen dan Viko bahkan tidak berbicara tentang kecelakaan Satya saat mereka masih di rumah sakit tadi.

"Mas, lo mikir apa yang gue pikirin nggak sih?"

Mahesa hanya menggelengkan kepalanya. Dia lalu membuka ponselnya dan mendapati pesan dari Reyhan.

Puil matanya seketika membesar saat membaca pesan dari Reyhan.

Puil matanya seketika membesar saat membaca pesan dari Reyhan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*Abaikan jam nya

Mahesa dengan cepat membaca dan memberikan balasan buat Reyhan.

Sean yang kepo, apa yang membuat Mahesa sibuk dengan ponselnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sean yang kepo, apa yang membuat Mahesa sibuk dengan ponselnya. Pesan apa yang dia dapat, pikir Sean.

Sean mendekatkan duduknya di samping Mahesa lalu sedikit melihat dan membaca pesan yang di kirim Reyhan.

"Itu beneran, Mas?" tanya Sean memastikan.

"Gue nggak tau pasti, apa yang terjadi."

Mahesa mematikan ponsel lalu beranjak berdiri.

"Ayo balik ke kamar Satya, udah lama juga kita di sini."

Sean mengangguk lalu berjalan mengikuti Mahesa di samping.

Mereka berdua kembali ke kamar Satya dengan keadaan bimbang dan banyak pertanyaan yang muncul di otak keduanya.

Ke esok harinya di rumah.

Gewinner | EnhypenWhere stories live. Discover now