TRANMIGRASI ZEA & NEYRA

TRANMIGRASI | 54

Tranmigrasi 54

Kaki mulus yang di balut heels Dior putih, melangkah masuk ke dalam mansion mewah Denandra

"Assalamualaikum"

"Walaikumsalam, nah itu neyra " eyla berdiri, dengan neyra yang meyalimi tangan keduanya

"Maaf ya tadi aku abis metting, makanya telat "

Eyla mengganguk, "nggak papa, kamu sehat kan "

"Alhamdulillah, sehat mih "

"Mamih manggil kamu kesini, mamih mau bilang kita harus pulang ke Surabaya, ada masalah besar di perusahaan. Kamu ikut ya. besok jam 6 kita udah harus naik penerbangan "

Neyra menatap Keduanya, "kan neyra masih ada bisnis di sini "

"Bisnis yang kamu jadikan alasan biar lebih dekat sama arka? Nggak boleh! Kamu ikut kita pulang "

"Pihh, pliss. neyra bukan anak kecil lagi! yang di atur kayak gini terus, aku udah gede. Bisa jaga diri "

Menghembuskan nafas pelan, Fares menatap putri nya "kamu nggak lupa kan. bagaimana perbuatan keji nya di masa lalu?"

Terdiam sejenak, lalu mengganguk "aku nggak bakal lupa, tapi tujuh tahun ini kayaknya itu udah cukup buat dia menderita"

Fares terkekeh kecil, "di cuci apa otak kamu, sampe mau belain laki-laki brengsek itu "

"Pih. Arka nggak sejahat itu. dia yang nggak se brengsek yang kalian pikir, aku tau perbuatan nya nggak bisa di maafin, tapi apa salahnya kasih kesempatan ke-dua? "

"Papih harus nya tau kan. Gimana menderita nya arka selama tujuh tahun ini. dia bahkan mengidam penyakit Insomnia. dia juga depresi pih. dia nggak jauh beda sama penderitaan aku, bahkan arka lebih menderita "

Menelan ludah samar, neyra menatap ayahnya "dia di benci banyak orang, arka selalu Nangis tiap malam. Dia susah tidur! Dia selalu di bayang-bayangkan rasa bersalah! itu nggak cukup Buat hukum dia?"

Fares bungkam

Neyra berdiri meraih tasnya, "neyra pamit, buat besok aku nggak ikut pulang "

     *******

"Ra "

"Hem "

"Liat deh "

Neyra menoleh, menatap datar undangan hitam di tangan Alena "apa "

"Lo ingat kan. adelea. Musuh kita di kuliah universitas Gunadarma  " neyra mengganguk "ingat "

"Nah, tadi gue nggak sengaja ketemu dia di cafe"

"Terus? "

"Dia undang kita di ulang tahunnya, nih "

Mengangkat satu alisnya, menatap Alena tenang "jadi..? "

"Pergi lahh!, Ya ra "