TRANMIGRASI | 31

35.3K 1.7K 74
                                    

Tranmigrasi 31

Putri menoleh kanan kiri, dan mengganguk mengacungkan jempol nya, membuat ketiga gadis di belakangnya jadi menegak, karena terlalu cape mengendap-endap

"Serius ni kita bolos di jam Bu sera " tanya neyra memastikan

Gisel mengganguk cepat "pala gue bisa botak ra, abis belajar matematika tiga jam lanjut kimia"

"Hilih" julit leta "Lo aja tidur selama jam pelajaran berlangsung" di balas delikan tak terima Gisel,

walau itu benar

Mereka mulai berjalan menyusuri lorong belakang sekolah yang tampak sepi

Kalau bukan karena paksaan ke-tiga nya, neyra tak akan mau melakukan ini

"Eh coba liat pohon mangga muda nya pak awan" mereka menoleh, dengan neyra yang sedikit memicing kan mata curiga "jangan bilang lo semua-" mereka mengganguk

"Yok lah Ra, sekali ini aja! enak tau makan mangga langsung di pohonnya " bujuk putri semangat

"Iya enak " leta menimpali "gue pernah temenin putri Ama Gisel nyolong mangga itu, tapi udah tumbuh lagi " lanjut nya polos

"Nah maka dari itu, sayang banget kalau mangga sebesar ini nggak di rujak " Gisel ikut menimpali

Neyra mendelisik "beli aja lah, ka-"

"Nggak enak Ra, beda rasa, udah Lo nurut aja, semua aman sama gue " putri memotong cepat, langsung mendekat di bawah pohon

Neyra berdesak kesal, ikut mendekat "kalau ketahuan "

"Kabur lah, ya kali kita joget " jawab putri enteng, dengan neyra yang mengumpat

Putri mulai naik, menginjak tanjakan pohon kecil, hingga memudahkan dirinya sampai di atas

"Gisel Lo bawa kan " Gisel mengganguk mengeluarkan dua bungkus Masako "ini kan "

"Pinter " neyra langsung tergaga " kalian udah rencanain ini sebelumnya" tanya nya tak habis pikir

"Yaps " Gisel mengganguk tanpa dosa " sekarang Lo Ra yang naik "

"Nggak mau " neyra menggeleng cepat

"Yaudah gue aja " Gisel langsung memegang ranting pohon yang kokoh dan segera naik

"HEH HEH, KALIAN NGAPAIN ITU " suara nyaring guru 42 tahun itu, terdengar membuat ke-empat nya menoleh dan megumpat-karena ketahuan

"CK, tuh kan gue bilang " cemas neyra "udah ayok turun put, cepetan"

Putri menoleh ke bawah "aaa gue nggak bisa turun"

"Lah terus waktu itu lo-"

"Pake tangga " neyra megumpat menoleh menatap pak Wawan yang sudah mendekat dengan tongkat di tangan nya

"KABUR GUYSS" Gisel berlari duluan tanpa aba-aba, membuat keduanya ikut berlari ambil arah lain

"WOI DASAR ANAK BANDEL " suara pak awan kembali terdengar, membuat ketiganya berlari lebih kencang

TRANMIGRASI ZEA & NEYRAWo Geschichten leben. Entdecke jetzt