TRANMIGRASI | 28

40.4K 2K 123
                                    

Tranmigrasi 28

Keduanya terdiam dan terpaku begitu saja, tubuh gevan membeku menatapi gadis di depannya

Tunggu!!

Ia tak sedang bermimpi kan?

Keduanya kontak mata untuk beberapa saat, sampai terputus saat sean-ayah gevan bersuara "kalian saling kenal"

"Nggak"...."iya "

Jawab mereka bersamaan "loh yang bener yang mana, iya atau nggak" tanya Selina bingung

Gevan menoleh "iya Mih, satu sekolah sama gevan ko " mereka mengganguk paham "ouh bagus dong, berarti nanti gevan bisa jagain Gisel di sekolah" kata Selina lagi membuat keduanya hampir tersedak padahal mulutnya kosong

Gisel meringis kecil, saat tatapan gevan ke arahnya "kalian berdua sudah tau kan, kita adakan pertemuan ini untuk membahas pertunangan kalian berdua"

Keduanya mengganguk

"Dan semuanya setuju kan, kalau pernikahan kalian satu Minggu lagi, hanya keluarga dekat saja yang menghadiri acaranya "

"Maaf kalau sedikit tidak sopan, tapi saya sarankan pernikahannya setelah lulus saja, atau masing-masing sudah punya pekerjaan " usul Gisel, membuat semuanya menatap gadis itu

Sean mengganguk paham " tapi kalau menurut gevan sendiri, pernikahan nya di cepatin aja pih, soalnya lebih cepat lebih baik " mereka ikut mengganguk, dengan Gisel yang megumpat dalam hati melempar tatapan permusuhan

"Iya, benar kata gevan makin cepat makin baik" kata Selina setuju

"Kalau kita ikut yang baiknya saja " kata bara di angguki Fafa setuju

"Ee pih, gevan boleh ajak Gisel ngobrol bentar " Sean menoleh dan tersenyum tipis berbeda dengan Gisel yang sudah merenggut

"Boleh, tapi jangan lama ya " bukannya Sean tapi bara, membuat seyum gevan tertarik dan mengganguk

"Sini " Gisel tak membantah mengikuti langkah cowo itu di belakang

Sepanjang perjalanan tak ada obrolan, Gisel sedikit canggung, mengigat terakhir kali mereka bertengkar

Ia tersentak kaget saat tangan nya di genggam erat, berjalan ke taman yang kebetulan tak terlalu jauh dari restoran q

Mereka duduk di kursi taman, Gisel menatap gevan aneh, saat ia membuka jas nya dan memakaikan di bahu gadis itu yang terkepos "jangan biasain pake baju terbuka"

Gisel tak menanggapi, menatap jalan depan dengan helaan nafas pelan "mau ngomong apa" tanya nya tenang

"Kamu udah tau kalau nanti di jodohin" Gisel mengganguk pelan "satu bulan lalu "

"Berarti sebelum kita pacaran kamu udah tau bakal di jodohin" Gisel melirik kecil "maaf, waktu itu gue beneran sayang sama lo, bukan maksud mainin Lo "

Gevan mengganguk paham "nggak ada paksaan kan terima perjodohan ini "

"Mau nolak juga ngga bisa" jawab Gisel serak

Gevan tertegun sejenak"jangan bilang kamu minta putus karena perjodohan ini "

Kena

TRANMIGRASI ZEA & NEYRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang