part 24

2 1 0
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ"                                    
                                                                        

اَللهم صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

💐💐💐

“Dunia ini ibarat bayangan. Jika kamu berusaha menangkapnya, dia akan lari. Tetapi, jika kamu membelakanginya, maka dia tak punya pilihan selain untuk mengikutimu,” – Ibnu Qayyim.
Sekarang ayara telah di pindahkan ke ruang rawat inap, yang dimana ruangan tersebut terletak di lantai 2 paling pojok sebelah kanan

----------------------------------------------------------

-----

Abi,umi dan ke 4 putranya memasuki ruangan ayara dengan membawa sebuah kue ulang tahun, buket dan kado

Ceklek

Pintu ruangan itu terbuka dan terlihat ayara sedang tidur pulas dengan matanya yang sembab dan hidungnya yang memerah, mungkin dia bertanya-tanya kemana bunda dan papa nya? Apakah benar mereka meninggalkan ayara di negara ini sendirian?

Umi mengecup pucuk kepala Ara, jujur hati seorang ibu akan hancur berkeping-keping jika melihat kondisi dan keadaan ayara , jika saja dulu dia tidak mengatakan hal itu pasti ini semua tidak akan terjadi tapi ini semua sudah terlanjur terjadi.

Eunghh ayara mulai terganggu dari tidurnya "umi, Abi "

"Maaf ya nak ,umi ganggu kamu yang ?"

"Enggak kok umi gak ganggu Ara ,tapi Ara boleh nanya sesuatu gak?"

"Boleh kamu mau nanya apa nak?"

"Bunda sama papa Ara dimana yah umi?kenapa mereka belum jenguk Ara ?"

Umi tediam mendengar pertanyaan Ara, umi bingung harus menjawab pertanyaan Ara , akhirnya Abi lah yang menjawab pertanyaan Ara tersebut

"nak, siapa nama orang tua mu? Sudah 1 Minggu kamu di rawat di rumah sakit tapi tidak ada yang datang menjenguk mu? Atau boleh Abi minta nomer telepon orang tua mu? mungkin mereka tidak tahu dengan kondisi nak"

Kini tatapan Ara kosong mengingat kembali isi dari surat itu , dia berharap ini semua adalah mimpi' tapi inilah kenyataan
"Nggak usah abi, umi mereka jahat mereka ninggalin Ara sendiri disini, mulai hari ini Ara bakal berusaha untuk tidak mengingat mereka, karena mereka pasti sudah bahagia di  negara lain, makanya mereka ninggalin Ara . Umi,Abi sekarang Ara bakal jawab pertanyaan umi beberapa Minggu yang lalu "

"Pertanyaan apa sayang" kata umi yang masih mengelus-elus kepala Ara yang berbalut dengan hijab

"Ara mau jadi anak umi dan Abi, tapi tolong mulai hari ini,jam ini,menit ini dan detik ini jangan panggil aku dengan sebutan Ara , tapi panggil aku dengan sebutan ayy sampai nanti aku bisa mewujudkan permintaan kedua orang tua ayy, nanti kalau ayy udah berhasil baru ayy boleh di panggil dengan sebutan Ara "

"Kamu bener Ra,ehh adek ayy maksud nya, kamu gak bercanda kan?" Pasti orang yang ada dalam ruangan itu senang mendengar nya tapi ntah dengan perasaan Attar

"Bener bang, tapi ayy mau nama ayy diubah, bukan diubah sih lebih tepatnya di tambahin nama belakang nya menjadi AYARA FATIHATUL RIZQI , dan panggilan dengan sebutan ayy. Boleh kan Abi umi"

"Boleh, sekarang nama anak Abi dan umi ini adalah ayara Fatihatul Rizqi atllah "

"Nah bener bi, sekarang nama adek ayy adalah ayara Fatihatul Rizqi atllah " kata bang Taufiq mengulang kembali nama ayyara, sedangkan Ara hanya tersenyum dan mengangguk. Namun senyuman itu adalah senyuman palsu namun dia bertekad akan memulai hidup yang baru

"Tapi ngomong-ngomong kamu belum jawab lho sayang siapa nama orang tua mu?" Umi hanya ingin memastikan apakah benar yang merawat Ayara adalah orang yang mereka berikan amanah atau bahkan mereka malah mencampakkan Ara jadilah Ara hidup dengan kesederhanaan

Ara mengalihkan pembicaraan "Ehh bentar deh umi, Abi ini siapa yah kok rame banget sih ? Ara gak kenal lagi "

"Ohh iya Abi lupa kenalin ini adalah kakak pertama kamu namanya kakak Zayn,ini a' kedua mu namanya Rahman , dan ini Abang ketiga kamu namanya Taufik dan ini Attar mas keempat mu. Ayo Salim dulu sama mereka " Abi menunjuk satu-persatu putranya

"Tapi kan g muhrim Abi"

"Muhrim nak, kamu kan sudah adi anak Abi dan umi berarti mereka juga  sekarang jadi saudara kami bukan?"

"Tapi kan cuman saudara angka Abi, dan ayy pernah baca cerita di WP kalau itu tuh gak muhrim dan gak boleh bersentuhan kan?"

"Siapa bilang , mereka sudah menjadi saudara mu, dan kamu tidak akan berdosa jika bersentuhan dengan mereka " namun Ayara menggeleng pertanda ia tak berani untuk menyentuh 4 saudara laki-lakinya itu

"Hey dengerin umi yah nak, mana mungkin Abi dan umi bohongin kamu, ayo Salim sama saudara-saudara mu nak"

"Tapi kan umi"

"Gak ada tapi-tapi an . Ndak mungkin toh Abi menjerumuskan anak-anak Abi ke hal yang buruk , ayo Salim "

"Tapi Abi kita kan gak muhrim "

"Suatu saat kamu akan tahu dan mempelajari nya nak , sekarang ayo Salim "  akhirnya ayara menyalim tangan keempat saudaranya

"Tapi kamu belum jawab pertanyaan umi dan Abi loh, kamu mengalihkan pembicaraan yah "

Ayara mengernyit kan kening padahal ia sudah berusaha agar orang tua tidak mempertanyakan hal tersebut tapi mau tidak mau dia harus menjawab pertanyaan itu "Umi dan Abi tidak perlu tahu itu sekarang, tapi Ayy janji setelah impian itu terwujud kalian akan mengetahui siapa bunda dan papa ayy, dan kalian pasti akan bertemu dengan mereka "

"Baiklah kalau begitu Abi tidak memaksa mu nak, ohh iya selamat ulang tahun anak Abi " Abi menyodorkan kue ulang tahun itu kepada Ara , Sangking seriusnya percakapan itu Ara sampai tidak sadar akan pemandangan yang ada di hadapanku

"Loh Abi kan udah lewat 1 Minggu Abi,ayy lagi gak ulang tahun kok"

"Memang kamu tidak uang tahun nak tapi , mulai sekarang tanggal ulang tahun kamu akan kita samakan dengan Attar , mau kan?" Kata umi mengambil alih kue itu dari tangan Abi

"Loh tapi kenapa umi?"

"Bukannya tadi kamu bilang ingin memulai hidup baru dan tidak ingin mengingat kehidupan mu yang dulu?"

"Lagian nih yah ayy, abng kasih masukan, emang kamu mau inget-inget hari ulang tahun mu kemarin dengan semua hal yang sudah terjadi " karena memang Taufik juga sudah membaca surat itu namun tak memberitahukannya pada kedua orang tua nya

"Iyah sih, okey deh ayy mau "

"Nih" kata kakak Zayn yang memang orang nya cool banget

"Dih, sok Coll tau gak" kata ayara dan mengambil buket itu, dia hanya berniat untuk bercanda tapi ntah sejak kapan dia bisa mengajak orang lain becanda

"Hmm terserah" emang ya Zayn mintak di geplak nih

"Selamat datang di keluarga kami, semoga kita bisa jadi saudara dan keluarga yang baik" Kiki a' Rahman yang memberikan kado itu

"Makasih a' "

"Sekarang potong kue nya nak" kata umi sembari memberikan sebuah pisau pemotong pada Ara

----------------------------------------------------------
Jangan lupa vote,dan komen guyyss
See you di part selanjutnya
Assalamualaikum ◉⁠‿⁠◉

    AYARA (SEPASANG MAHKOTA 👑)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin