part 23

2 1 0
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ"                                    
                                   

                                        

اَللهم صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

-------------------------------------------------------------
-

💐💐💐

1 Minggu kemudian

Yah keadaan Ara masih tetap sama, belum sadarkan diri dan mereka juga sudah melakukan tes DNA. Hasil ter DNA itu juga akan keluar hari ini, jika di tanya pasti umi Fatihah dan Abi Fathir pasti berharap Ara itu memanglah putri nya yang selama ini mereka cari-cari , sedangkan Attar kalian pasti Taulah pasti saat ini dia sedang uring-uringan dia berharap Ara bukanlah adiknya yang dicarinya selama ini , karena rasa kagum itu perlahan berubah menjadi cinta tapi entahlah dia juga berharap adiknya segera di temukan karena mereka pasti tak sanggup jika melihat uminya yang selalu murung dan menyendiri karena rasa bersalah pada adiknya

Seorang dokter keluar dari ruang UGD

"Bagaimana keadaan Ara dok" umi dan Abi bangkit dari tempat duduknya

"Alhamdulillah pasien telah melewati masa-masa kritis nya, mungkin dalam waktu 2-6 jam lagi pasien akan sadar "

"Alhamdulillah, lalu bagaimana dengan hasil tes DNA dok" kini Abi lah yang bertanya

"Hasil tes DNA sudah keluar pak, mari  ikut dengan saya , keruangan saya pak, buk" umi dan Abi membuntuti dokter itu dari belakang

"Dari hasil tes DNA, hasilnya mengatakan 99% cocok "

Tes air mata itu luruh dari mata umi Fatihah dengan tatapan kosong, dan jangan tanyakan Abi sungguh dia kaget dengan hasil itu walaupun hasil tes DNA itu  memang itu  harapannya,namun ternyata ia memberikan amanah kepada orang yang salah

_____________________________________

Kini Abi dan umi kembali kedepan ruangan UGD dan disana juga anak-anak mereka sudah berkumpul

"Gimana hasil tes DNA ny Abi" kata bang Taufiq sedangkan Attar Kini hatinya sudah jedag jedug

Abi dan umi tetap membisu"bi, mi gimana hasilnya kenapa diam saja, apa memang benar perempuan ayang ada di dalam itu adik kita adik ayy. Tapi kan umi sama Abi bilang kalau adik ayy itu di culik sama orang kaya. Lalu kenapa kata Taufik kalau perempuan itu tinggal di rumah yang begitu sederhana?" kata mas zay, padahal dia sangat jarang berbicara kini malah berbicara panjang lebar

Abi menyerahkan hasil tes DNA itu pada putra tertuanya dan mereka semua saling berdekatan dan membaca hasil tes DNA

Deg

Bagaimana disambar petir kini perasaan Attar semakin tak karuan bagaimana bisa dia  mengagumi dan mencintai adik nya sendiri . Sedangkan 3 Abang nya yang lain memang perasaan nya bercampur aduk, di satu sisi mereka senang karena mereka telah menemukan putri kecil yang selama ini selalu mereka rindukan tapi disisi lain mereka merasa bersalah karena selama ini mereka hidup dengan kemewahan sedangkan adiknya malah hidup seadanya

"Gak , Attar gak percaya kalau Ara itu adalah adik ayy, ini pasti hasilnya salah umi, atau jangan-jangan ini Attar lagi mimpi yah?"

Umi Fatihah yang mengetahui perasaan putra nya itu memeluk Attar "umi tau nak, kamu mengagumi bahkan mencintai Ara , tapi tolong dengar umi, kamu masih bisa mencintai dan menyayangi Ara sebagai adik mu bukan"

"Attar akan coba umi, tapi jangan salahkan Attar jika seketika Attar menjauh dari Ara, agar perasaan ini dapat menerima semua kenyataan yang Attar pun tidak tau ntah ini kenyataan yang manis atau kenyataan yang begitu pahit yang harus Attar dengar secara tiba-tiba "

"Kamu boleh marah,tapi jangan lama-lama yah nak, dan untuk sementara Abi minta untuk mas zay,a' Rahman ,bang Taufiq dan Attar tolong , Abi mohon sama kalian untuk bersikap seperti biasa saja , karena keadaannya tidak memungkinkan jika kita memberitahukan hal ini kepada adik kalian, fahimtum ?"

"Fahimna" mereka berempat menjawab dengan kompak

Kini pandangan mereka beralih kepada seorang suster yang baru keluar dari ruangan Ara

"Maaf dengan keluarga pasien?"

Umi dan Abi mendekati seorang dokter tersebut"Iyah dok kami orang tua pasien, bagaimana keadaan putri kami dok" kata umi yang kini ingin segera bertemu dengan Ara ingin memeluk Ara mencium Ara dan merawat Ara

"Pasien sudah sadar pak,buk"

"Apa kita boleh masuk dok?"

"Boleh tapi maksimal hanya 2 orang  saja "

"Baik terimakasih dok"

"Abi sama umi saja dulu yang masuk , kita nanti aja gantian setelah umi dan Abi" kata Taufik memang mereka ingin bertemu dengan adiknya tapi orang tua mereka pasti lebih merasa bersalah

"Ayy gimana keadaan kamu nak"umi masih berusaha menahan tangisnya dan menampilkan senyuman palsu itu padahal melihat kondisi Ara saat ini sangat menyayat hati nya

"Apa ada yang sakit nak?"kini Abi pun mendekati Ara dan sama halnya dengan umi yaitu memberikan senyuman palsu

"Ara baik-baik aja Abi,umi tapi tadi umi dan Abi manggil Ara dengan sebutan apa?" Dengan suara yang begitu pelan

"Ayy, nama kamu ayara bukan nak?"

"Yah nama putri kecil Abi ini adalah ayara Fatihatul Rizqi " lanjut batin Abi

"Hmmm tapi kenapa manggil Ara dengan sebutan ayy, kan Ara biasanya di panggil dengan sebutan a-r-a " dengan mengeja nama panggilan nya

"Sekarang kan kamu bakal jadi anak umi dan Abi nak, jadi umi sama Abi mau ngasih nama panggilan spesial buat kamu. Boleh kan?" Kini air mata umi telah luruh padahal Ara memanglah putri mereka

Ara yang melihat itu pun langsung menghapus air mata umi Fatihah dan sekarang dialah yang menangis "umi jangan nangis, kenapa umi malah magis hmm?"

"Umi cuman terharu nak, Alhamdulillah Allah memberikan mukjizat nya kepada mu nak,kenapa kamu malah ikutan nangis sayang?"

"Umi, Abi ini tanggal berapa?"

"Ini tanggal 22 Maret nak, ada apa?" Abi paham betul pasti Ara ingin menanyakan perihal kedua orang tua yang merawatnya sejak dia kecil

Seorang suster memasuki ruangan Ara untuk mengecek perkembangan Ara "maaf bapak ,ibu pasien akan dipindahkan keruang rawat , dan pasien juga butuh waktu untuk beristirahat karena keadaannya belum begitu pilih "

"Iya sus , kami mengerti tolong pindahkan Ara ke ruangan VVIP " kata Abi yang menginginkan perawatan terbaik untuk putrinya

"Abi , jangan pasti biayanya besar kan? Ara pulang aja deh kasihan nanti bunda sama papa mau cari uang kemana buat bayar uang rumah sakit Ara "

"Nak, sekarang kamu anak Abi, dan jangan pikirkan masalah biaya biar Abi yang menyelesaikan nya " selesai mengatakan itu abi pun merangkul umi untuk keluar dari ruangan itu karena jika mereka tetap di dalam ruangan tersebut pasti Ara akan memohon agar segera diberikan izin untuk pulang

--------------------------------------------------------

"Jangan berharap masalahmu akan dimudahkan, namun berharaplah kamu akan jadi orang yang lebih kuat."

-Ayara -

✨✨✨

Jangan lupa vote,dan komen guyyss
See you di part selanjutnya
Assalamualaikum ◉⁠‿⁠◉

    AYARA (SEPASANG MAHKOTA 👑)Where stories live. Discover now