part 22

5 1 0
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ"                                    
                                   

                                        

اَللهم صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

. "Kegagalan adalah cara Allah untuk mengatakan 'bersabarlah karena aku memiliki sesuatu yang lebih baik untukmu saat waktunya
tiba'."

-----------------------------------------------------
Seorang dokter perempuan keluar dari ruang UGD

"Maaf dok, gimana sama keadaan adik saya" yah Attar memang sudah menganggap Ara sebagai adiknya walaupun memang Ara belum menyetujui dan meminta waktu untuk membicarakan hal ini kepada kedua orang tua nya

"Pasien  kehilangan banyak darah dan saat ini sedang membutuhkan transfusi darah , apakah diantara keluarga kalian ada yang memiliki golongan darah B ?"

"Yah golongan darah saya kebetulan A , tapi sepertinya umi dan Abang saya golongan darahnya sama dok"

"Baiklah kalau begitu tolong di segerakan, karena keadaan pasien sangat lemah saat ini "

"Iyah Dok nanti saya akan menghubungi kedua orang tua saya "

"Yaudah kalau begitu saya permisi dulu yah" dokter yang bername tag Dinda Kanya Haura

Attar segera merogoh kantong nya namun saat ingin menelpon kedua orang tua nya,kini mereka baru saja tiba di RS dan memanggil Attar

"Attar gimna keadaan Ara nak? Dia baik-baik aja kan " umi dan sangat panik setelah mendengar berita bahwa Ara kecelakaan

"Umi tenang dulu mi, Attar kenapa bisa seperti ini nak?" Tanya Abi yang masih berusaha terlihat tenang namun tidak dengan kenyataan nya

"Ara kehilangan banyak darah , dan sekarang dia sedang membutuhkan donor darah umi, Abi"

"Ya Allah Ara, terus gimana ini bi" Abi yang melihat umi begitu khawatir langsung memeluk umi

"Golongan darah Ara B umi, umi kalau gak salah golongan darah umi B kan?"

"Iyah nak, tapi hiks umi lagi datang bulan pasti Ndak bisa donor kan darah"

"Assalamualaikum umi , Abi" Taufik yang sudah Selesai shalat langsung kembali ke ruang UGD , Taufik mencium punggung tangan kedua orang tua nya

"Nah , bang golongan darah kamu B kan?" Kata Abi langsung ingat jika golongan darah umi, Taufik dan Zayn B , sedangkan Rahman, Attar  dan Abi golongan darah nya A

"Iyah bi, kenapa emang?"

"Kata dokter Ara kehilangan banyak darah bang, dan butuh transfusi darah secepatnya,karena akan berakibat fatal jika Ara tidak mendapatkan donor darah secepatnya, umi lagi datang bulan bang, gak mungkin kan kita nunggu kak ,Zayn dari Jakarta itu mah kelamaan" kini Attar lah yang menjelaskan informasi dari dokter tadi

"Ohh tentu bisa ayo , kita langsung temui dokternya yah"
___________________________________

Kini Taufik sudah berada di ruangan yang sama dengan Ara , dan Taufik langsung lah yang mendonorkan darah untuk Ara walaupun saat ini memang kurang disarankan untuk Taufik mendonorkan darah karena tensinya yang rendah , namun dia tetap kekeh untuk mendonorkan darah nya , ia tidak ingin terjadi apa-apa dengan Ara

Diluar ruangan umi masih terus menangis melihat keadaan Ara yang terbaring lemah di brankar

"Tar cerita in sama umi dan Abi kenapa Ara bisa seperti ini?" Abi masih berusaha menenangkan sang istri yang sedari tadi terus-menerus menangis

"Attar juga gak tau bi, pas kita sampai di depan rumah ara, rumahnya gelap terus pas kita masuk juga orang tua Ara gak ada sampai akhir kita nemuin sebuah kotak di meja makan yang isinya itu kue ulang tahun, tapi kan ulang tahun Ara besok bukan hari ini. Terus bang Taufiq lihat ada kertas di samping kotak itu , Ara langsung membacanya, kita gak tau itu isinya apa , tiba-tiba Ara langsung lari dan menangis kita udah berusaha untuk mengejar Ara tapi Ara malah ,kayak gini sekarang" Attar menunduk hati siapa yang tak sakit melihat wanita yang di kagumi nya dalam keadaan tidak baik-baik saja

"Ya Allah ada apa ini, Abi jangan-jangan feeling umi bener bi, itu putri kita bi, secara golongan darah nya juga sama kan bi" ..

"Maksudnya umi apa ?" Attar mungkin tidak mengerti dengan perkataan uminya

"Maksud umi kamu, Ara itu kemungkinan adalah adik perempuan kalian yang selama ini kita cari-cari tar " Attar yang mendengar penuturan Abi nya seketika kaget bagaimana mungkin ia kagum dan mencintai saudaranya sendiri

"Umi sama Abi Jagan becanda ding8, kan adik kita tanggal lahir nya sama seperti Attar bi , lagian mungkin cuman kebetulan aja golongan darah umi dan Ara sama "

"Kita harus melakukan tes DNA ya bi, umi mengatakan kalau feeling umi itu bener bi"

"Iyah mi, nanti kita lakukan tes DNA tapi jangan sampai Ara tau dulunya soalnya keadaan nya masih lemah seperti ini"

Attar langsung beranjak dari duduknya sungguh saat ini pikirannya sedang runyam , bagaimana jika memang Ara adalah adiknya akhh ntah lah

"Loh tar kamu mau kemana nak?" Abi yang melihat Atar pun langsung bertanya

"Attar mau nenangin diri dulu Abi, tolong jangan cari Attar , Attar mau sendiri dulu " Attar langsung keluar dari rumah sakit

"Loh kenapa toh anak itu mi?" Abi heran melihat Attar tiba-tiba seperti orang yang kebingungan

"Umi juga Ndak tau, apa jangan-jangan Attar punya perasaan yah bi sama Ara? Umi takut nanti Attar malah kecewa sama kita bi"

"Ndak mungkin lagian kalau Attar punya perasaan kan bagus mereka juga tetap bakal saling menyayangi tapi sebagai Abang dan adik mi, udah umi tenang aja yah"

"Semoga aja ya bi gak akan terjadi apa-apa "

----------------------------------------------------------

Jangan lupa vote,dan komen guyyss
See you di part selanjutnya
Assalamualaikum ◉⁠‿⁠◉

    AYARA (SEPASANG MAHKOTA 👑)Where stories live. Discover now