Tok tok tok!

"MANA NIH YANG KATANYA MAU PINDAH?! KOK NGGAK KELUAR-KELUAR DARI KAMAR?! LAGI SEKIDAP-SEKIDAP YA?!" teriak Afra di balik pintu.

Abyan dan Ishara cuma bisa geleng-geleng kepala, "Iya, bentar!"

Setelah pintu terbuka, Afra langsung membantu Abang dan Kakak iparnya membawa barang-barang mereka ke mobil. Sebelum pergi, Abyan tentu tidak lupa meminta do'a kepada orang tuanya.

"Kalian jaga diri baik-baik, ya!" pesan Bunda Ayra.

"Maaf ya, Nak. Ayah sama Bunda nggak sempat bantuin kalian beres-beres di sana, soalnya sebentar lagi Ayah ada meeting sama klien dan Bunda terpaksa juga harus ikut bareng Ayah," ujar Ayah Malik.

"Nggak masalah kok, Yah. Nanti di sana juga ada Bang Aishan dan Kak Arsyi yang bakal bantuin kita."

"Afra boleh ikut nggak?" sela Afra.

"Kamu nggak sekolah?"

"Oh iya lupa!" Gadis berseragam SMA itu menepuk pelan keningnya.

"Ya udah, Yah, Bund, Afra. Kami pamit dulu, ya?" Abyan dan Ishara sama-sama menyalim dan memeluk erat orang tuanya.

"Huhuhhu ... Bang Aby, Afra belum siap jauh sama Abaaangg!" rengek Afra tiba-tiba memeluk Abyan.

"Dek, kok kamu lebay gini sih? Perasaan waktu Bang Aishan pindah kamu nggak kayak gini?"

"Itu Bang Ais, mau Bang Ais pindah ke perut bumi juga Afra nggak bakalan nangis, tapi kalau pisah sama Bang Aby Afra belum siap, huhuhhu...."

"Afraaa, udah, Nak! Biarin Abang sama Kakak ipar kamu pergi, kalau kamu terus gangguin mereka, entar cucu Bunda nggak jadi-jadi lho!"

"Bunda kok ngomong gitu sih? Afra 'kan juga pengin ponakan dari Bang Aby." rengek Afra.

"Ya makanya biarin aja mereka pergi."

"Ya udah, Bang Aby jaga Kak Isha baik-baik ya!"

"Itu sudah tugas Abang kok."

Tidak membuang-buang waktu lagi, pasangan itu segera masuk ke mobil untuk berangkat. "Kami pamit dulu ya Ayah, Bunda, Afra, Assalamu'alaikum...." pamit Ishara.

"Wa'alaikumussalam!"

♛♛♛

"Gimana, sayang? Kamu suka sama rumahnya, hm?"

Ishara membelalakkan matanya saat baru saja turun dari mobil, "M-Mas, ini ... beneran rumah kita?"

Ishara tentu saja terkejut karena ini baru pertama kalinya Ishara melihat rumah barunya bersama Abyan, Abyan sengaja tidak memberitahu, ya biar kejutan aja buat istrinya.

"Hm, kamu suka?"

"Suka banget, tapi kenapa Mas belinya yang dua lantai? 'kan kita cuma berdua."

"Karena Mas mau punya anak yang banyak, makanya Mas beli rumah yang besar." jawab Abyan berlalu masuk ke dalam.

Sementara Ishara masih terpatung mencerna ucapan Abyan tadi. "Anak? Banyak?" Ishara mengedikkan bahunya ngeri lalu melangkah mengikuti suaminya.

HAZEL : Pemilik Mata Indah Where stories live. Discover now