🌱: 36

297 31 8
                                    


←〣☆~♡~☆〣→

"Ayah, Sunghoon mohon, Yah..Pulang seharii aja. Sunghoon cuma minta Ayah buat nemenin Jungwon kelulusan, habis itu udah. Ayah boleh balik lagi ke pekerjaan Ayah. Sunghoon cuma minta dua hari. Ayah, Ayah bisa, kan?"

"Ayah, kan, sudah bilang, Hoon. Ayah nggak bisa. Ayah nggak ada waktu. Lagian kelulusan gitu juga bisa tanpa orang tua. Kalau memang harus ya perwakilan aja. Tantemu itu, kan, ada dirumah"

"Ayah.... Tapi Jungwon maunya Ayah yang nemenin."

"Jangan kayak anak kecil,  Sunghoon. Kamu itu sudah besar. Kamu yang harus bilangin ke adekmu itu. Sama saja. Baik itu Ayah ataupun Tante kalian, itu sama. Sudahlah, kau belajarlah dengan benar disana. Tidak perlu terlalu mengkhawatirkan hal-hal yang tidak terlalu  penting. Adikmu itu disana bersama Tante kalian. Dia tidak sendiri. Ayah tutup dulu."

Sunghoon menghela nafasnya, ia melempar hpnya begitu saja di kasur.

"Andai gue ada di sana, gue yang bakal temenin Jungwon. Apa sih susahnya pulang dua hari buat nemenin anak? Hahhh...astaga..... Gue bener-bener nggak paham sama jalan pikiran Ayah."

Sunghoon mengambil jaketnya dan berdiri membuka pintu.

"Eh? Mau kemana lo?" tanya EJ yang kebetulan sedang ingin masuk.

Karena sedang kesal dan banyak pikiran, Sunghoon tidak menjawab. Ia hanya diam dan berlalu meninggalkan EJ.

"Eh-eh! Lah, ditanya kaga dijawab... Apa suara gue kekecilan ya? Emmm, Ekhem, ekhem. T-tes Tes! Sa-satu dua tiga!!!—

"Ngapain lo??" tanya mahasiswa lain yang sedang lewat di sana.

"Eh? Nicho? Gue lagi latihan suara. Suara gue ngomong kaga kekecilan, kan?" tanyanya ke Nicholas.

"Suara? Kaga tuh, biasa aja. Gue kira tadi lo lagi ngetes mic," jawab Nicho.

"Ngetes mic? Mana micnya??" tanya EJ.

"Lo telen," jawab Nicho dengan suara kecil.

"Ha??"

"Udah, deh. Gue mau ke perpus, duluan, ya!" pamit Nicho sebelum berlalu.

EJ hanya mengedikkan bahunya sebelum kembali masuk ke kamarnya.

•••

Sunghoon menghentikkan langkahnya, lalu memutarbalik tubuhnya secara tiba-tiba.

"Duh!"

Karena terkejut, orang yang kebetulan sedang berjalan tepat di belakangnya hampir menabrak dirinya.

"Eet.. hampir aja," ucap Nicho.

Sunghoon hanya sedikit membungkukkan dirinya sebelum segera berlalu.

"Lah? Maen pergi aja.... Itu bukannya mahasiswa pinter yang dari Korea itu ya?? Ckckck, Orang Korea memang aneh kayaknya. Yang tadi ngomong sendiri, yang ini kaga mau ngomong," Nicho pun melanjutkan tujuannya.

Sunghoon kembali berjalan ke arah asramanya. Ia tiba-tiba teringat sesuatu. Sebelum menelepon sang Ayah, Sunghoon awalnya sedang memikirkan hadiah apa yang akan ia berikan untuk Jungwon. Untuk itu, ia segera kembali untuk mengambil uangnya.

TAKE CARE! || SUNGWONWhere stories live. Discover now