45 || You Can't Leave Me!

Start from the beginning
                                    

"Bodoh, pantes Alga seneng jadiin lo mainannya."

Ethan menghela nafas lelah.

"Sekarang gue tau alasan dia tergila-gila sama lo. Lo terlalu mudah dimanipulasi. Dikasih tempat nyaman sedikit lo langsung tunduk tanpa ampun. Murahan."

"Alga bener-bener gila." Ethan maju selangkah, tak melepaskan mata darinya sedikitpun. "Lo ditipu habis-habisan."

"Lo tau alasan Alga tiba-tiba minta lo homeschooling?" tanya Ethan. "Itu karena gue dan Aji udah tau perbuatannya! Dia brengsek, dia mau nyembunyiin kejahatannya dengan jadiin lo tahanan di rumah itu. Dia nggak mau lo sampe tau kebenarannya."

"Tanpa lo sadari, selama ini lo ada di dalam penjara yang Alga ciptakan."

Ethan terkekeh. "Penjara yang manis, bukan? Cukup untuk buat cewek lugu kaya lo terjerat dan nyaman di dalamnya. Dia bersikap seperti malaikat padahal kenyataannya dia jauh lebih kejam dari seorang iblis."

"Jangan nuduh Kak Alga tanpa bukti. Aku nggak akan percaya Kak Ethan!"

"Bukti?" Ethan meraih sesuatu di saku celananya. "Apa ini cukup?"

Ethan menyetel rekaman suara Alga dua tahun lalu. Pertemuan terakhir mereka di bar waktu itu. Ketika Alga mengaku pada mereka telah membunuh orang tuanya.

"Cuma satu kali gue tau sesuatu tentang lo. Ulang tahun lo terakhir kali, beberapa jam sebelum Papa lo meninggal karena kecelakaan."

Itu suara Ethan.

"Apa yang lo tau?"

Alga, itu suara Alga

"Hadiah yang lo minta ke Papa lo."

"Jadi ... . Lo denger semuanya, hm?"

Tawa lirih Alga terdengar mengerikan.

"Papa nolak nurutin gue malam itu. Jadi, gue kasih dia sedikit hadiah. Betapa baiknya gue, kan? Bukan memisahkan mereka, gue malah buat mereka bersatu selamanya. Di akhirat."

Ethan menyimpan kembali ponselnya.

"Untung gue sempat rekam."

"Lo tenang aja, gue nggak berniat laporin dia ke polisi. Itu cuma sia-sia, karena dia bakal bebas dengan mudah."

Asya limbung dan memegang tembok di sebelahnya untuk menahan beban tubuhnya. Kedua mata gadis itu tampak kosong. Hari itu, ulang tahun Alga. Asya juga mendengar obrolan Alga dan papanya tentang hadiah. Alga meminta perceraian mereka. Lalu, Asya pergi tanpa mendengar lanjutannya. Dan malam itu juga menjadi tragedi paling menyakitkan. Bukan hanya Zayan, tapi mamanya juga meninggal dalam kecelakaan itu.

"Terserah lo mau percaya atau nggak. Gue cuma mau ngingetin, kalau lo tinggal sama pembunuh orang tua lo." Ethan terkekeh. "Gimana rasanya hidup bergelimang harta dari hasil kematian mama lo?"

Asya menggeleng kecil.

"Masih nggak percaya? Lo bisa tanya langsung ke Noah. Gue yakin ada yang terjadi antara dia dan Alga sebelum kecelakaan yang buat dia koma."

"Karena .... hari itu gue ngasih tau Noah tentang hal ini juga."

Itu sebabnya Ethan merasa sangat bersalah. Tadinya ia hanya ingin mencoba melindungi Asya, Noah dekat dengan gadis itu dan Ethan rasa Noah bisa membantunya. Tapi

Ethan tidak tau jika Alga akan menyingkirkannya dalam sekejap.

Hal itu juga yang membuat Ethan memutuskan hubungan sepenuhnya dari Alga. Sekarang bagi Noah, Alga hanyalah monster pembunuh. Monster mengerikan yang tidak layak berada di sekitar siapapun.
Ia adalah predator kejam tanpa perasaan.

ALGASYA ; STEP BROTHER Where stories live. Discover now