Chapter 9

0 0 0
                                    

Sudah hampir mendekati 96 jam dari tenggat waktu. Marcos dan Sonny sedang memberi pengarahan terhadap timnya terdiri dari empat Teknisi, Analis dan Operator lapangan. Mereka semua akan ke Bogota untuk melacak dan membuntuti sampai memandu mereka ke sarangnya.

Predator Bay adalah ruang kendali dengan tiga layar proyektor yang sangat besar, menampilkan citra satelit bangunan gedung. Terdapat komputer diisi penuh para teknisi di bagian IT dan Direktorat Bagian Pendukung mengerjakan program satelit melalui coding. Sonny melihat citra satelit bagian tengah layar besar, menyuruh Teknisi itu membesarkan objek sasaran. Citra satelit realistisnya begitu lambat resolusi dan tak dapat mengidentifikasi secara langsung.

Cara satu-satunya agar terindentifikasi melalui HUMINT. Kirim agen secara langsung untuk membuntuti sasaran setiap saat. Nama, wajah, tinggi badan, kesehariannya, catatan kejahatan, nama-nama kerabatnya, nomor telepon, media sosial. Tidak lupa kamera, teknologi lainnya untuk melapor ke markas. Tim Pemburu telah dikirim mempersiapkan rumah aman, mobil, ruang untuk Teknisi IT, Operator Lapangan, senjata api.

Marcos memasuki ruangan itu melihat perkembangannya melalui ruang kendali. Cukup sesak dikarenakan penuh dengan para Analis yang penasaran dengan temuan mereka. "Marcos," panggil pria yang mengenakan headphone sambil memegangi tablet.

"Sonny," sapa balik. Ia mendekatinya, "Jelaskan dengan singkat?" pintanya.

"Jadi kita punya sekitar dua puluh nama selama 88 jam ini. Di Iran dan Kuba. Tunjukkan fotonya, Gordy." Gordy menunjukkan fotonya pada layar di kanan. Profil dari paspor palsu. "Mereka sudah valid sebagai bagian dari Garda Revolusi dan satunya adalah Intel dari Kuba, kemungkinan Penanggung Jawab kasus dan Perekrut. Pejabat Inteljen resmi Kuba."

"Dan mengenai Bogota, hanya keroco-keroconya saja."

"Benar. Rekam penerbangan mereka dari Jerman ke Turki. Dan terbang kembali menuju Beirut."

"Baiklah, kalau begitu Beri tahu Schaffer kita ke Kolombia menyusul yang lain."

Mereka berdua menyiapkan peralatan untuk memburu sesorang ke wilayah musuh. Dua puluh empat jam telah habis untuk menganalisis serta mengumpulkan kembali data dan rekaman.

Staf Analis bernama Schaffer menuju ruangan bos, melaporkan permintaan Setuju ke wilayah musuh untuk disampaikan ke pimpinan maupun di gedung putih terutama Presiden. Surat resmi untuk operasi tidak resmi di luar negeri serta kesepakatan penyangkalan jika terjadi apa-apa. Ia menyerahkan berkas tersebut kepada Kepala Operasi.


"Tutup pintunya, Gerry." Gerry menutup pintu Kepala Operasi.

"Schaffer dan saya sudah menganilisis bahwasannya Garda Revolusi dan Hezbollah tersangka kita atau beberapa keroco yang direkrut olehnya. Kudengar mereka akan pergi malam ini. Aku sudah merekrut tim operasi di Bogota."

"Memang. Atau mungkin setidaknya para sukarelawan yang dikendali oleh Ayatollah." Kepala Operasi memberi tanda mempersilahkan duduk.

"Sudah lima hari kita beri mereka berdua otoritas. Saya baru saja menghubungi Kepala Staf Gedung Putih agar dapat bertemu Presiden. Saya sadar jika waktunya tidak begitu tepat untuk meminta izin untuk operasi. Saya berkata padanya masalah Keamanan Nasional."

"Presiden memperlambat kita jika jajarannya tahu. You might wanna bitch about that? Media akan menjadikannya sensasi di TV ketika sarapan besok," protes Gerry.

"Mungkin saja."

"Apa maksud anda 'Mungkin'?" sergah Gerry. "Tidakkah anda sadar jika mereka tahu tidak hanya Paris dan Bogota. Tetapi semua tentang London, Brussels dan Berlin untuk tahu siapa penyerang kita. Akan jadi skandal besar," protes keras Gerry.

"Saya tidak dapat tahu apa yang akan terjadi. Hanya Presiden dan Saya sendiri yang akan dipertemukan secara dua mata di Oval Room. Tidak hanya kau yang keberatan. Beberapa pimpinan juga keberatan. Tidak ini saja yang akan saya ajukan mengenai Bogota dan Paris." Pejabat Operasi itu melempar berkas di meja dan menyuruh membacanya. Halaman depan itu tertulis OTORITAS KHUSUS DIIZINKAN MEMBACA. Ia raih dan buka halaman demi halaman berkas tersebut.

"Dalam waktu dekat Rusia akan menyerang Ukraina dan Cina menginvasi Taiwan. Kelompok-kelompok ini didanai oleh negara-negara yang disebutkan. Hanya dua dari sepuluh menentang inisiasi tersebut. Tidak resmi dan tidak terlihat oleh siapapun, Gerry. Negara sekutu akan diperlukan dan jangankan itu. Iran, Rusia, Venezuela, Kuba, Cina akan dikerahkan," jelas Kepala Operasi dari berkas yang ia serahkan.

Gerry membuka halaman berikutnya, "Dewa Perang?" tanya Gerry.

"Cerita itu lebih baik jika disimpan untuk nanti sampai kita mendapat petunjuk. Cerita itu selesai di halaman yang anda baca," jawabnya.

Gerry menyerahkan kembali berkas tersebut. "Saya butuh anda ambil alih kepemimpinan di Predator Bay selama saya di Gedung Putih besok. Akan saya ajukan kedua berkas. Bisa saya andalkan anda untuk melakukannya?"

"Bagaimana jika cerita itu tidak valid?"

"Kalau begitu bakar berkas atau bawa jauh-jauh dari hadapanku." Mereka berdua berdiri membereskan berkasnya. "Ayo kita ada rapat dan pengarahan."


Gerry, Schaffer, Kepala Operasi serta beberapa Staf Inteljen mengikuti rapat dengan seluruh pegawai maupun pejabat dari Komunitas Inteljen Amerika Serikat mengadakan rapat dadakan. Mereka membahas kasus orang hilang di Timur Jauh. Kasus penculikan nelayan hilang, tersisa hanya perahunya saja. FBI menjalankan operasi. Lembaga Dinas Inteljen Jepang dengan Korea Selatan ikut bergabung dalam operasi gabungan.

CIA menemukan kemungkinan hubungan dengan bunuh diri massal di London. Operasi tetap rahasia, publik tetap menilai apa yang disampaikan pemerintah melalui media. MI6 mencoba mengubur aib mereka sendiri, berdasarkan kontak Sonny di MI5 menyampaikan. Pelacakkan laptop yang hilang menunjuk ke Perairan Jepang di utara dan ke arah Beijing.

"MI5 akan mengirim perwakilannya di kedutaan Inggris untuk membantu konsultasi. Biarkan FBI dan Lembaga Inteljen di Timur Jauh mengurus kasusnya. Untuk sementara mereka jangan diberitahu mengenai MSS dibalik pengambilan laptop tersebut dan bunuh diri massal. Biarkan jadi kasus penculikkan. Ada pihak lain yang ingin berkuasa atas info tersebut, jadi apapun yang terjadi laptop itu adalah aset berharga. Kita ambil alih.

"Deplu akan membujuk MI5 berkonsultasi mengenai kasus di Timur Jauh. Jelas sekali ia menginginkan sesuatu. CIA akan beritahu laporan situasi Bogota di rapat berikutnya dua hari lagi. NSA dan Keamanan Dalam Negeri juga beritahu kemajuan di Jepang dan JSOC laporkan pada pimpinan mengenai operasi khusus di masa yang akan datang. Siapkan tim Blue untuk siaga. Jelas sampai sini tuan-tuan."

Neutralized: Operation AfterlifeWhere stories live. Discover now