Life's Good

22.8K 2.4K 893
                                    

Part singkat buat happy-happy aja 😍

***


Sudah berpuluh-puluh pesta yang dihadiri, Kelana masih saja tidak menemukan kenikmatan berada di tengah keramaian. Maksudnya, apa enaknya memakai high heels yang melelahkan, beramah tamah dengan banyak orang, dan berdiri lama-lama tanpa makan?

Sambil menunggu kapan waktu yang tepat untuk memulangkan diri, Kelana mengedar pandangan matanya menyapu sekeliling. Banyak figur yang dikenalnya di malam pesta pertunangan Ezra Yasa ini, tapi banyak pula yang tidak ia kenal. Bagaimana pun, pesta yang dihadiri hampir seribu undangan ini memang meriah.

Dan heboh.

Meriah dan heboh. Ezra Yasa dan tunangannya memilih cara yang tidak efisien sekaligus hiperbola saat memasuki gedung Yasa Tower ini, yakni turun dari helikopter.

Kelana yakin hampir semua tamu undangan masih diam-diam membicarakan soal helikopter itu. Lihat saja Nissan.

Berdiri di samping Samudra di depan stall es krim Godiva, Nissan berbicara sesuatu sambil mengibas-ngibas tangan dan membuat gerakan baling-baling helikopter. Samudra terus-terusan tertawa di sampingnya.

Kelana jadi ikut tersenyum.

Lalu segera menghapus senyum itu, begitu Samudra mengangkat wajah dan menemukan dirinya berdiri di depan stall chocolate fountain yang paling sepi ini. Samudra kemudian mengucapkan sesuatu kepada Nissan, seperti berpamitan, dan segera mengangkat kaki berjalan menuju tempatnya.

Bagus. Kelana memasang wajah datar. Memang sudah saatnya, bukan? Samudra harus tahu ia tidak suka ditinggali terus-terusan.

Dipandanginya sang suami yang berjalan ke arahnya sambil tersenyum lebar. Jas hitam Gucci itu tampak serasi membungkus tubuh bugar Samudra, begitupun rambut setengah panjang yang kini diikat cepol ke atas itu. Wajahnya barangkali garang—apalagi dengan luka di pipi itu, tapi senyuman dan tatapannya selalu terlihat hangat dan kekanakkan. Dengan tubuh manly, jas rapi, rambut semi panjang yang dicepol asal ... ini barangkali bias, tapi Kelana tahu Samudra adalah salah satu pria paling menawan di pesta ini.

"Kamu udah makan apa aja?" Samudra merangkul pinggangnya begitu sampai. "Udah kenyang belom?"

Berbeda dengan Kelana yang tidak napsu makan di tengah keramaian, Samudra sepertinya makan banyak. Kelana meletakkan jari telunjuknya di sudut bibir Samudra, menyeka noda cokelat dan saos entah apa yang menempel di sana.

Kadang ia masih tidak percaya suaminya ini sungguhan mantan gangster.

"Sayang," Samudra berbisik. "Aku punya sesuatu buat kamu."

Oh tidak. Kelana langsung menahan napas dan menoleh ke sekeliling. "Jangan—"

"Buat kamu." Samudra menyodorkan sendok es krim yang di atasnya dihiasi kepala Winnie The Pooh. "Katanya, cewek tunangannya Ezra itu suka sama Winnie—"

Kelana menyambar sendok kecil itu dan memilin ujung lengan jas Samudra, berjinjit gemas berbisik di telinganya. "Barang aku udah banyak, Samuuuu~ tolong jangan nyomot apa-apa lagi."

Tapi sang suami menunduk tersenyum menemukan kedua matanya. "Enggak mau." Lalu membuat seringai jahil yang selalu membuat Kelana teringat pada Kirana.

14Where stories live. Discover now