34.Sekolah dan apel

Start from the beginning
                                    

"Rugi dong" jawab serempak cowok di kls dan yah kalian tau apa yang akan terjadi  selanjutnya adalah beradu bacot Yap itu benar antar kubu laki yang di pimpin may dan kubu ciwi yang di pimpin oleh Gebi betdebat seperti capres dan cawapres dan melerai jika memang mereka sudah lelah atau guru yang menegur mereka tak jarang kena hukum terkecuali untuk Jay dan Samuel karena saat berdebat dua orang berbeda umur itu akan menonton atau tak memperdulikannya sama sekali seperti sekarang El tengah duduk di bangkunya memangku Jay.

"Baby sudah sarapan" tanya El mengelus Surai Jay sesekali mencium puncak yang harum strawberry itu.

"Mmm udah Abang" Jay mengangguk

"Abang dengar Ade sakit? Itu benar?"

"Iyaa Abang tapi kemarin sebenarnya sudah sembuh tapi opa tidak memperbolehkan Jay sekolah hulp Jay kesal"

El menaikan satu alisnya
"Opa?" Beo El

"Mmm iya Abang opa berubah, papi dan ayah juga Oma juga Abang mereka baik ke Jay" Jay antusias menetap mata siluet biru milik El

"Jangan terlalu berharap pada mereka Jay" ujar El menatap Jay serius bukan apa ia hanya takut perubahan mereka hanya sementara sedangkan Jay sudah terlalu berharap Ia takut adiknya akan di buat terluka sedalam dalamnya.

"Iyaa bang Jay tau" cicit Jay menunduk

"Lalu Dady bagaimana hmm" El mencoba tidak membuat Jay kecewa

"Ntahlah Abang Dady mungkin tidak melakukan sesuatu lagi tapi Dady hanya acuh Mommy juga sama tapi tapi Jay tidak peduli itu karena Jay akan selalu menerima mereka yang mau menerima Jay saja" Jay panjang lebar mendongak menatap El sambil tersenyum manis.

Cup

Tringgg

"Weyy weyyy udah udah ada pak yanto noh!" ujar salah satu siswa mencoba melerai perdebatan mereka yang belum usai. Setelahnya mereka cepat cepat duduk di tempat masing masing takut takut nanti pak Yanto si guru galak menghukum mereka seperti waktu itu menghukum mereka membersihkan semua halaman sekolah.

                      🧸🍓🧸🍓🧸

Di tempat lain tepatnya di sebuah taman

Puk

"Apa yang kau pikirkan boy?" Ujar savier yah itu savier yang sedari kemarin melihat Zaki murung dan melamun saat praktik saja Zaki tidak fokus.

"Ahh papi, tidak aku hanya..."

"Memikirkan Jayden hmm"

"Papi tau?

"Papi tau dari opa tadi malam"

"Mmm aku merasa gagal pi?" Zaki menunduk

"........."

"Aku juga dulu sering menyakitinya bahkan saat Daddy melakukan kekerasan aku selalu diam bukankah aku kakak yang bodoh" tanpa sadar air matanya lolos begitu saja.

Savier tersenyum
"Papi juga berfikir yang sama tentangmu bukankah papi juga sama tapi menurut papi dari pada memikirkan hal yang sudah terjadi lebih baik kita memikirkan caranya untuk bisa merubah apa yang telah terjadi bukan" panjang lebar savier

"Tapi..."

"Papi tau kau ingin dekat dengan Jay?... Cobalah untuk mencoba papi tau kau takut Jay akan menolakmu bukan?"

Zaki diam sesaat dan
"Mmm kau benar pi"

"Jangan memikirkan apa yang belum sepenuh dan sebenarnya akan terjadi Zaki kita tidak tau kebesaran dan kebaikan hati manusia itu seperti apa, coba lah berfikir untuk meminta maaf setidaknya meskipun ia tidak memaafkan mu kau sudah mau meminta maaf dan menyesali perbuatanmu" Savier

Jayden Novandra Lexam (Transmigrasi) EndWhere stories live. Discover now