40 End : I'm Coming

7.4K 395 88
                                    

Hey Guys...!!! Welcome back to my story...!!!

Udah siap menuntaskan kisah kesayangan kalian??? Oke author udah siapin 2 ribu kata lebih untuk menemani kalian melepas kisah Zayn dan Adifa ini ya.

Jangan lupa VOTE nya dan komentarnya di setiap postingan author.

Oh iya jangan lupa baca kisah lainnya punya author, ada Not A Surrogate Wife yang lagi on going bareng The Red Lady siap menemani hari-hari kalian...

Dan part Baby Project akan author biarin utuh cuma 3 hari aja ya, setelah itu dihapus sebagian. Seperti yg selalu author bilang di setiap blurb untuk baca selagi on going.

Langsung aja kita gas, hope you guys enjoy it, let's check this out.

Enjoy and happy reading...

*
*
*

Semua hal yang dilalui Zayn dan Adifa adalah hal indah terlepas dari semua hal mengganggu lainnya. Saat dimana mereka tersesat dan mencari jalan keluar di hutan, tidur bersama saling menghangatkan, lalu saat bertemu orang lain, masuk ke pemukiman hingga berakhir menikah dan menjalani proses kehamilan. Semua hal itu menjadi satu kesatuan yang sangat berarti bagi Zayn. Ia tidak pernah bisa melupakan semua hal yang dialaminya begitu saja dan menganggapnya sebagai angin lalu. Jiwanya begitu tersiksa saat dirinya harus kembali ke masa kini dan berpisah dari sang istri. Hal ini diperparah dengan sikap Adifa yang terkesan tidak memperdulikannya. Zayn yang seorang pemuda tangguh saja merasa kelimpungan dan tersesat. Sampai sebuah ucapan dari Adifa seminggu yang lalu seketika seakan menjadi obat bagi segala keresahan dan kesakitannya.

Namun sudah seminggu sejak Adifa mengatakan bahwa dia ingat semua tentang kejadian yang mereka alami, dan tidak ada sikap berarti yang ditunjukkan Adifa pada Zayn. Memang gadis itu mengatakan kalau dia ingat semua tentang perjalanan lintas dimensi mereka, tapi setelahnya Adifa bersikap seperti biasa. Adifa masih tidak menyapa Zayn dan bersikap layaknya dulu sebelum mereka masuk ke abad 16.

Seperti saat ini, saat berada di jam pelajaran olahraga. Guru mereka membagi dalam beberapa tim untuk mempermudah pelajaran. Satu siswa akan menjadi pemimpin untuk mengajari teknik tertentu dalam permainan basket. Seperti yang kita tahu bahwa Zayn adalah seorang siswa yang dilatih seperti atlet dan selalu mengikuti latihan basket setiap minggunya, ia pun didapuk menjadi salah satu pemimpin dalam tim. Dan entah kebetulan atau memang sudah takdir, Adifa ada di tim yang sama dengan Zayn.

Sejak tadi Zayn selalu mencuri pandang pada Adifa berharap mendapatkan sedikit saja perhatian dari istrinya. Tapi bukannya perhatian, Adifa justru terlihat hanya fokus dengan pelajaran sembari sesekali mengusap keringat di pelipisnya. Tentu saja gadis itu berkeringat, dia tidak pernah berolahraga selain di pelajaran sekolah. Dan kini dirinya harus bekerja keras demi mendapatkan nilai di pertemuan selanjutnya. Zayn dapat melihat Adifa selalu menghela napas saat prakteknya selalu gagal.

Melihat perjuangan Adifa yang kepayahan membuat Zayn segera mendekat. Ini adalah sebuah kesempatan untuk bisa berinteraksi dengan istrinya. Ia mulai menyentuh tubuh Adifa dan mengarahkannya pada posisi yang tepat. Saat itu jantung Zayn berdetak kencang, begitupun juga dengan Adifa.

"Jangan kaku, lemesin gerakan tangannya biar bolanya gak selalu pergi," ucap Zayn memberikan arahan sembari membimbing tangan Adifa untuk mulai mengayunkan bola.

Tanpa sadar Zayn hanya terfokus pada Adifa dan membimbingnya sampai gadis itu berhasil melakukan sekali putaran gerakan. Namun anehnya tidak ada satupun yang protes diantara teman yang lain karena mereka juga lelah sehingga merasa senang saat Zayn tidak menuntut mereka untuk berlatih. Mereka justru asyik bermain dengan bebas menghabiskan sisa waktu pelajaran ini karena guru sudah izin pergi lebih awal hari ini dan tidak ada yang mengawasi mereka selain Zayn.

Baby Project (COMPLETED)Where stories live. Discover now