16 Hamil

16.2K 618 52
                                    

Hey Guys...!!! Welcome back to my story...!!!

Siapa yang kangen Zayn dan Adifa????

Author kaget pas liat pembacanya naik pesat ya. Tapi votesnya gak imbang guys. Masa pembaca 2 ribuan voters cuma 200an. Kemana manusia lainnya ini? Author cuma minta 300 aja gak dikasih.

Ayo VOTE sekarang juga biar gak lupa nanti-nanti. Biar nggak keenakan baca doang tapi lupa sama vote ya.

Baby Project ke depannya bakal seru banget loh. Sayang kalo kurang votesnya. Yuk Votes skrang juga. Ini author yg minta ya, karna kalo dari kesadaran diri masing-masing pembaca suka gak tau diri sih.

Nah skarang langsung aja kita simak kisahnya. Hope you guys enjoy it, let's check this out.

Enjoy and happy reading...

*
*
*

"Keliatan banget ya berubahnya?" tanya Zayn penasaran.

"Iyalah, Zayn yang aku kenal tu selalu berpikir positif. Kamu juga bakal lebih milih olahraga daripada nonton video porno kayak anak-anak cowok yang lain," jawab Adifa menggebu-gebu.

"Wah jadi kamu paham banget apa yang aku lakuin ya?" goda Zayn.

"Ya itu kan bisa diliat siapa aja, kalo kamu tanya sama yang lain juga bakal jawab sama," elak Adifa. Padahal nyatanya ia memang memperhatikan apa yang biasa dan tidak biasa dilakukan oleh Zayn.

"Ngaku aja deh, kalo iya juga nggak papa. Aku seneng malah," ujar Zayn tersenyum senang.

Adifa tidak menanggapi godaan Zayn dan justru menikmati angin sejuk yang dihasilkan kipas Zayn.

"Tapi aku minta maaf ya, pasti kamu capek banget tiap hari ngeladenin aku," ucap Zayn tulus.

Adifa menatap Zayn yang kini sedang memandanginya dengan raut bersalah. Gadis itu langsung menangkup wajah Zayn dan mengelusnya sebentar.

"Nggak papa kok. Lagian kamu kan suami aku. Emang udah kewajiban aku ngelayanin kamu," ujar Adifa lembut.

"Tapi aku berlebihan banget, kamu pasti kecapekan," ucap Zayn masih dengan wajah bersalahnya.

"Ya kalo capek emang sih, tapi enak kok aku suka. Untung aja aku bersih terus bisa layanin kamu ya. Nanti kalo pas aku lagi dapet nggak ada jatah tu buat kamu," ujar Adifa terkekeh sebelum menyadari sesuatu. Sudah berapa lama mereka di sini?

"Zayn udah berapa lama kita di sini?" tanya Adifa dengan raut serius.

"Ntah ya, mungkin sebulan? Atau 2 bulan? Aku nggak ngitung, kenapa emangnya?" jawab Zan yang diakhiri dengan pertanyaan.

"Zayn, kok aku nggak dapet-dapet ya? Udah lama banget loh, terakhir pas sebelum kita masuk hutan, sampe sekarang udah berapa hari coba?" panik Adifa.

Zayn pun tampak berpikir. Kejadian saat dirinya memasuki hutan dan berakhir sampai di sini tentu sudah sangat lama. Ia bahkan sudah tidak ingat kapan pastinya. Mereka sudah mulai terbiasa tinggal di sini. Menikmati kehidupan sebagai pasangan suami istri dengan penuh kemesraan. Tentu ia sudah tidak terpikirkan lagi dengan hari dan tanggal.

"Yang, kamu yakin?" tanya Zayn yang kini mulai menyadari sesuatu.

"Yakinlah, aku tu baru aja selesai sehari sebelum pembagian kelompok kita. Orang aku masih bawa pembalut tuh di tas buat jaga-jaga manatau keluar lagi," jawab Adifa yakin.

Raut wajah Zayn kini tampak tersenyum. Ia segera menatap Adifa dengan penuh senyum membuat Adifa mengenyit heran.

"Kenapa kamu senyum-senyum gitu?" tanya Adifa heran.

Baby Project (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang