Chap 26

120 18 84
                                    

Quote from Jieon Lim for Rahye Seo:

"Kamu adalah mantan dari Chan, yang mantanku juga. Tapi, sebagai dokter, aku akan menjadi yang profesional."


















Para dokter berkebangsaan Korea di Singapura sedang mendiskusikan operasi transplantasi Rahye di ruang direktur utama.

Salah satunya Jieon, yang merupakan Dokter Ahli Bedah Jantung dengan lulusan Harvard. Meskipun baru satu tahun diterima menjadi dokter di sini, Jieon sudah diperbolehkan ikut serta dalam operasi transplantasi.

"Ini perintah dari dirut Bang Starlost Ent. Katanya Seo Rahye adalah calon menantunya," ujar sang Kepala Ahli Bedah, Dokter Hwang.

Sekali lagi, Jieon menggigit bibirnya di bagian dalam. Ia bukannya cemburu, melainkan ia tau, kalau Chan tidak secinta itu pada Rahye.

"Kita harus setuju untuk mengoperasi Rahye. Bang Yeonho sudah tanda tangan untuk pembayaran operasi ini-"

"Jadi dibayar oleh Pak Bang?"

"Benar, Bu Shin. Pak Bang sangat bertanggungjawab atas operasi calon menantunya ini."

Jieon mencibir tipis. Semua ini hanyalah kebohongan belaka. Rekayasa yang dibuat-buat oleh keluarga Bang.

"Kapan Rahye akan dirawat di sini?"

Semua dokter mendadak menatap Jieon, hingga kesadarannya menjadi kembali seribu persen.

"Oh itu... masih dibincangkan oleh Pak Yeonho. Sampai sekarang masih belum ada revisi tentang jadwal operasi dan perawatannya di sini, Pak."

Perlahan mereka beralih pandang, entah itu mengecek kembali beberapa berkas, ataupun menghubungi staf Starlost Ent di Korea. Rapat ini benar-benar harus dilakukan dengan sempurna.

Sebenarnya Jieon tidak setuju, kalau Rahye harus jauh-jauh ke Singapura hanya untuk operasi. Tingkat keamanan dan keselamatannya jadi berkurang, jika Rahye memang diharuskan menaiki pesawat.

"Untuk sementara ini, kita pending dulu. Besok kita lanjutkan lagi rapatnya. Semua dan Jieon, harus hadir. Sekarang, bubar."

Jieon masih di tempatnya dengan melamun, ketika semua dokter dan beberapa staf sudah pergi meninggalkan ruangan.

"Lim Jieon."

Sadar hanya dirinya yang tersisa, Jieon terkejut dan segera berdiri.

"Ah, maaf, Pak Dirut... Saya terlalu gugup soal operasi itu..."

"Oh, nggak papa. Itu malah bagus, kamu punya tanggungjawab yang besar. Saya mau bicara sebentar. Duduk dulu saja."

Awalnya Jieon kebingungan, namun ia tetap menurut, kembali duduk di sofa.

"Apa benar, kamu Lim Jieon, pacar dari putra Yeonho, tujuh tahun yang lalu?"

Seolah panahan menancap di dadanya dengan cepat. Luar biasa sekali skandal itu, bahkan sampai ke Singapura dengan selamat.

"Itu sudah masa lalu, Pak. Sekarang kami sudah nggak ada hubungan apa-apa lagi."

"Tapi, skandal ini?"

Dirut memberikan tablet pada Jieon yang sedari tadi ia pegang. Di sana terlampir artikel mengenai skandal antara Jieon, Chan, dan Rahye.

Jieon sebenarnya tidak sedang kehilangan kata-kata. Namun ia tak tau harus mengatakan atau menjelaskan apa pada Dirut. Sehingga ia berakhir terpaku di tempat sampai beberapa menit.

"Nggak ada masalah sebenarnya dengan ini. Cuma.. saya mau, kamu nggak menaruh dendam pada Rahye akibat skandal ini. Untuk kali ini saja, karena kamu ikut serta dalam operasi, jadi kamu harus tetap profesional."

Doctor || SeungminWhere stories live. Discover now