prolog

485 40 35
                                    

"Ingin hidup sepertiku? Syukuri dulu hidupmu yang sekarang."














DOCTOR 🩺


















Tangisan bayi perempuan yang baru saja lahir, seketika mengisi ruangan menjadi ramai. Ada yang menangis bahagia, dan juga ada yang terkejut.

"Changbin, adikmu lahir," bisik sang Ayah yang nyaris tak terdengar karena suara tangisan dari bayi yang masih terlapisi plasenta tersebut.

Changbin yang juga masih berusia tiga tahun itu, hanya bisa mengekspresikan kebahagiaannya dengan diam terpaku sambil berdiri. Melihat sang Ibu masih berusaha mengatur nafasnya karena sehabis melahirkan adik perempuannya.

"Sayang sekali. Dia terlahir prematur," keluh sang Nenek, dengan prihatin menatap cucunya yang baru saja lahir.

Chang-hyun mendekati Ibunya. "Sudahlah, Bu. Yang penting Joo-rim dan bayinya selamat..."

"Dokter, apa bayinya terlahir sehat?" tanya sang Kakek penasaran.

Dokter tidak menjawab apapun. Beralasan masih sibuk mengurusi Joo-rim pasca melahirkan. Chang-hyun dan kedua orang tuanya siap menunggu jawaban dari sang dokter.

"Kami akan bawa ke ruang NICU untuk sementara. Akan kami informasikan tentang bayinya nanti."

Setelah dokter membawa si bayi ke ruang NICU, keluarga Seo tidak dapat beristirahat begitu saja. Apalagi Nenek dan Kakek yang masih penasaran mengenai kondisi si bayi yang terlahir prematur. Tentu saja mereka semua mengharapkan bayinya sehat dan tidak menderita penyakit bawaan.

Tapi, dua jam setelah menunggu sang dokter kembali...

"Jantung bayi ini masih sangat-sangat lemah. Kami belum bisa menyerahkan bayi ini untuk pulang bersama kalian."

Chang-hyun dan sekeluarga dikejutkan dengan berita tersebut. Terutama Chang-hyun, ia tidak dapat membayangkan nasib bayi itu nanti kedepannya.

"Sudah kuduga. Dia tidak terlahir dengan sehat," ujar sang Nenek.

"Jantungnya belum sepenuhnya siap," lanjut sang Kakek.

Sedangkan Chang-hyun tidak tahu lagi, bagaimana harus menanggapi kedua orangtuanya yang tampaknya sudah benar-benar kecewa dengan kelahiran bayinya.












DOCTOR 🩺















Gadis mungil dan cantik, yang sudah jelas menggunakan pakaian khas rumah sakit sejak satu bulan lalu. Tak lupa, lengkap dengan infus yang terbalut di punggung tangan kanannya. Ia menolehkan kepalanya untuk menatap jendela. Memang tidak ada pemandangan bagus siang ini. Tapi, kali ini ia merindukan suasana luar ruangan.

Gadis itu berpikir sejenak setelahnya. Dan akhirnya memutuskan untuk bertanya-kepada sang Ayah, yang sudah di sampingnya beberapa menit lalu.

"Papa?"

Pria yang masih berusia 30-an itu, menolehkan kepala pada anak gadisnya. Sudah dipastikan, jika memanggil dengan nada seperti itu, maka akan muncul pertanyaan-pertanyaan aneh.

"Kenapa aku punya penyakit jantung?"

Pertanyaan itu kali ini secepat kilat membuat hati sang Ayah terluka. Tentu pria itu mengetahui semua penyebab kenapa anaknya itu memiliki penyakit jantung.

Doctor || SeungminWhere stories live. Discover now