Chap 27

61 9 10
                                    

Dalam kondisi seperti ini, sangat tidak memungkinkan Rahye untuk keluar dari rumah sakit.

Tentu saja ia mulai bosan dengan suasana riuh UGD, aroma obat-obatan, lepas pasang infus, dan hal lainnya di rumah sakit.

"Terus kamu maunya apa? Aku udah jauh-jauh ke Korea cuma dengerin kamu ngeluh?"

Changbin yang sekarang tinggal sendiri di rumah Chang-hyun, juga tidak ada pekerjaan apa-apa, karena beberapa job nya telah dialihkan kepada bawahan.

"Salahnya, ke Korea nggak bilang-bilang. Aku bakal seneng kalo kakak bilang, dan mungkin jantungku bisa lebih baik 5% dari kondisi sekarang."

Changbin mencibir. "Aneh kamu itu. Aku kan udah di sini. Kenapa nggak senang?"

"Karena kita ketemu waktu Kak Changbin lagi nyari buronan!"

Bentakan Rahye itu tak membuat Changbin tersinggung. Ia justru tertawa keras mendengar itu.

"Aku nggak akan nangkap mereka, aku cuma mengumpulkan bukti. Sebagai detektif, aku nggak bisa menangkap pelaku gitu aja. Harus dari pihak polisi atau inspektur langsung."

Kini seluruh atensi Rahye teralih pada kakak lelakinya yang bertubuh gagah dan kekar itu. Ia bahkan tak tau, kalau Changbin bukanlah polisi, melainkan hanya seorang detektif.

"You are a detective?"

"Yes. Why? Any problem about that?"

Dari semua ekspresi yang Rahye keluarkan, bisa dipastikan ia heran dan bingung.

"Kakak kan lulusan hukum. Bukannya harusnya jadi pengacara atau hakim? Kenapa cuma jadi detektif?"

Dengan menghela nafas dan menyilangkan lengan di dadanya yang besar itu, Changbin tersenyum pahit.

"Di hidup ini nggak semua berjalan lancar sesuai keinginan kita, Rahye. Aku berakhir begini juga saran dari Paman—maksudku, ayah angkatku."

Kini Rahye yang tertawa keras. Sehingga membingungkan Changbin, apakah ada yang lucu dengan omongannya.

"Apa enak, punya tiga ayah? Ayah kandung, tiri, dan angkat. Semuanya lengkap. Hanya butuh ayah mertua saja. Ya, kan?"

"Cih," lalu Changbin terduduk di samping Rahye.

"Ayahku tetap satu. Seo Chang-hyun. Seorang Ayah yang memberiku marganya. Marga kita berdua. Paham?"

Rahye memonyongkan bibir. "Gimana dengan ayah tirimu itu? Apa kalian ada hubungan?"

"Hh, anak satu ini." Changbin tampak frustasi menangani Rahye, adik perempuan pertamanya itu.

"Setelah kalian pindah entah kemana, dan setelah aku diangkat sama Paman, aku nggak ada hubungan apa-apa dengan Na Jaesuk!"

"Tapi ayah angkatmu itu adik kandung Na Jaesuk! Yakin nggak ada hubungan apa-apa?"

Changbin terdiam. Mengerutkan alisnya sesempurna mungkin. Bagaimana dan sejak kapan Rahye tau kalau ayah angkatnya itu bukan Paman kandung dari mereka berdua?

"Ra-Rahye..."

"Ujung-ujungnya, Kak Changbin hanya akan ada di pihak Mama. Semua keluarga ini kecuali Papa akan ada di pihak Mama!"

Bahkan dengan badan yang maskulin dan gagah, tidak bisa membuat hatinya lebih tegar, melihat sang Ibu tidak pernah peduli tentang keberadaan adiknya sendiri.

"Nggak usah kakak dateng ke sini, kalau ujung-ujungnya, kakak lebih pro ke Mama daripada ke aku. Dalam kurung, terlepas dari status orang tua."

Masih di posisi yang sama, Changbin belum bergerak sepersenti pun. Dirinya mematung di sana, memikirkan apa yang terjadi selama ia ada di Amerika.

Doctor || SeungminWhere stories live. Discover now