Bab-14

95 29 5
                                    

Maaf lama terus update nya, kalau mau cepet silakan ramaikan part ini💋

⋆ ̊ ⋆୨Happy Reading୧⋆ ̊ ⋆
Jangan lupa votement

›‹

›‹

›‹

Hari Minggu sudah tiba dimana Jevan bersama teman-teman Aira akan datang ke Jakarta.

Saat ini Vino Ammar dan juga Zeline sedang berada di halaman luar rumah Aira, menunggu mereka yang belum datang.

"Eh, si Juna sama Ucup kenapa gak ke sinih?" tanya Zeline pada Vino dan Ammar.

Mendengar itu membuat mereka berdua tertawa. "Yah Ze, kaya gak tau aja Rezvan kek gimana," ujar Vino.

Zeline pun mengerutkan keningnya bingung. "Kenapa emangnya?" tanya Zeline lagi.

"Mereka berdua gak dibolehin sama Rezvan buat ke sinih, karena Rezvan gak mau banyak cowok yang dateng ke rumah Aira." Jelas Ammar, berhasil membuat kedua mata Zeline membulat sempurna.

"Serius?" tanya Zeline, yang langsung dibalas anggukan oleh mereka berdua.

Kini Zeline yang tertawa mendengarnya. "Parah bener si Rezvan," ujar Zeline sambil menggelengkan kepalanya.

Tiba-tiba Zahir datang menemui mereka bertiga. "Loh, Rezvan, gak ada?" tanyanya pada mereka.

"Oh Rezvan, dateng kok om dia. Cuma kalau sekarang lagi anter mamahnya ke butik, soalnya supir mamahnya lagi pulang kampung katanya," jelas Vino.

"Oalah, kirain kenapa." balas Zahir.

Lalu Aira pun datang menemui mereka dan duduk bersama. Matanya pun seketika mencari sesuatu yang belum hadir dipenglihatan nya saat ini.

"Nyari Rezvan, Ra?" tanya Ammar.

"Enggak, tapi dia gak dateng ya?" ucap Aira yang disusul gelak tawa oleh mereka.

Membuat Aira seketika bingung dan malu.

"Bilang aja, nyariin!" celetuk Zeline sambil menyenggol Aira yang berada di sampingnya.

"Tenang aja. Kata Vino, Rezvan nya lagi anter Tante Zura ke butik dulu," sahut Zahir pada putrinya itu.

Aira hanya tersenyum menahan malunya. Setelah itu Zahir pun pamit untuk ke dalam menemui sang istri.

›‹-›‹ ··· ›‹-›‹

Jam 08:30pm Jevan bersama teman-teman Aira akhirnya sampai. Mereka yang menunggu di taman seketika mendengar suara motor berhenti, mereka pun langsung bangkit dan menyambut kedatangan Jevan dan juga teman-teman Aira.

"Asalamualaikum!" salam mereka berempat yang sudah turun dari motor.

"Walaikumsalam," balas mereka pada Jevan dan tiga teman Aira.

Arin dan Zahir yang mendengar mereka tiba pun keluar menyambut kedatangan mereka dengan senang.

"Alhamdulillah, akhirnya sampai juga," ucap Arin sambil tersenyum pada mereka.

AiRez [On Going]Место, где живут истории. Откройте их для себя