spesial ramadhan

143 18 10
                                    

Note: ini berdasarkan pengalaman pribadi gua selama di rohis.
Tapi wktu itu gua masih kelas satu.

Happy reading

"Ramadhan tiba ramadhan tiba ramadhan tiba, tiba tiba Ramadhan, buka pake sirup marjan, menikmati makanan sambil mandang Iwa-chan..."

Plak!!!

"Gak berkah puasa lu!" Daichi ngelempar sajadah ke arah muka Oikawa.

Saat ini mereka ada di masjid, beberapa hari lalu baru saja memasuki bulan suci ramadhan dan disiang hari yang panas ini mereka lagi puasa.

"Tuh dengerin!" timpal Kuroo.

"Ehh tapi Chi, yang pancaran pancaran itu gimana?" Bokuto yang lagi rebahan langsung natap Daichi.

"Dikira hidayah kali, pacaran Bok!" pekik Oikawa gemas.

"Sama aja." balasnya.

"Ibaratkan wadah air yang bocor." Kuroo dan Ushijima langsung menatap Daichi. Oikawa bangun dari rebahanya lalu memeluk darbuka disana guna mendengar kan ucapan Daichi, jadi dia kek kepalanya di rebahin ke darbuka gitu.
"Wadah itu adalah kita, air itu pahala kita dan bocor itu adalah pacaran. Sebanyak apapun kita mengisi air tetap saja keluar bukan? Kayak gitu juga dengan pahala kita."

"Gak dapet apa apa dong, cuma lapar dan haus doang?" tanya Ushijima. Dia juga tertarik dengan percakapan ini.

"Yang bener aja?"

"RUGI DONG!"

Daichi tertawa, beneran temen temenya kompak bener kalau masalah kek gini.

"Tapi Chi, ada tuh pacaran nya saling ngingetin puasa, sahur, berbuka, tadarus." belum selesai Bokuto bicara ucapanya langsung terpotong jawaban syadis Daichi.

"Mau aku panggil Iwa, yang ahli dalam bidang pacaran?" Bokuto langsung geleng cepet.

"Enggak Chi makasih, udah paham kok." ucapan Bokuto membuat Kuroo makin ngakaz.

"Huh!" Daichi menghela napas kasar. "Puasa bukan hanya nahan lapar dan haus, dia juga nahan nafsu begitupun dengan kata syahwat. Mangil sayang ke bukan mahram atau apalah itu, kalian pikir gak sia sia puasa kalian?"

"Woy disuruh jualan!" pekik Semi ke arah para ikhwan. Para ikhwan menoleh ke sumber suara.
"Pak Ukai bilang, kita disuruh jualan."

"Jual apa, harga diri Oink laku gak?" Kuroo mengatakanya dengan wajah yang datar.

"Heh sembarangan, orang ganteng gini."

Iwa nongol dari pembatas solat, tepat disamping Semi.

"Kak jual aja tuh si Oink, suruh keliling kita jagain lilinya." saran Iwa. Mayan lah dapet duit.

"Ehh jangan, kasihan setan nya kita fitnes." Semi menimpali.

"Iwa chan jahat ihh!" Oikawa merengut kesal sembari mendorong darbuka ke arah Daichi.

"Fitnah Sem." tolong siapapun, typo nya Semi makin hari makin parah.
"Ya gimana ya, cuma elu yang cocok jadi pig sih." Iwa melanjutkan acara menghardik Oikawa.

"Subbhanallah. Aku, Yaku, Tendou sama Suga nungguin di aula, kalian belum ada yang gerak!" Kita lagi pms jadi marah marah terus. Mendengar ucapan Kita sontak seluruh anak rohis lari ke arah aula.

Note: ini khusus buat 11 orang anak kelas 3 ya. Jadi rombongan Sakusa gak ada.

"Emang disuruh jual apa sih?" Bokuto dengan lelah lesu letih letoy duduk samping Kuroo.

"Buat nambah kas rohis." lanjut Semi. "Lagian ya, ini bulan puasa kira kira enakan jualan apa ya?"

"Jual rumah Sepi jadi kaya raya kita." saran dari Tendou dicatat oleh Suga.

Back To Masjid (Haikyuu Religi) √Where stories live. Discover now