dua puluh satu_ demam

200 26 5
                                    

Lomba diadakan 1 minggu setelah upacara bendera kemerdekaan hut RI.

Karna kemarin Suga dan Iwa kecelakaan jadi mereka gak masuk hari ini. Jadwal lomba ini pun baru lomba eskul doang.

Padahal Suga udah daftar buat lomba cerita nabi dan sahabat mewakili kelas 11 ternak tapi gak jadi karna musibah kemarin.
Suga langsung demam tinggi malem itu, bunda nya cemas banget udah minum obat, udah di kompres masih aja gak turun panasnya.

Shei sama ayahnya langsung balik ke palembang usai tau kalau Suga kecelakaan. Shei itu sayang banget sama Suga walaupun gak seposesif Kuroo.

"Demam nya masih tinggi ya Oik?" tanya Daichi saat mereka sampai di masjid.

"Katanya Miwa sih iya, semalem tante Dew (bunda Suga) nangis nangis kerumah, ya dia bingung suaminya belum sampe. Jadi mama sama Miwa kerumah Suga." jelas Oikawa. "Iwa gimana Kur?"

"Demam juga tapi gak separah demamnya Suga." jawab Kuroo. Setidaknya dia bisa melihat sisi lemah Iwa semalam.
Sungguh gadis tanguh itu jarang sekali memperlihatkan sisi lemahnya pada siapapun.

"Assalamualaikum." Ushijima masuk ke masjid dan duduk disebelah Oikawa setelah menaruh tas nya.

"Waalaikumsalam." balas ketiganya.

"Gimana keadaan mbak Suga sama mbak Iwa?" tanya Ushijima.

"Demam." tak lama Bokuto sama Terushima masuk dan ikutan gabung.

"Loh dateng barengan?" tanya Oikawa, soalnya dia gak bawa motor males katanya jadi Kuroo jemput dia bukan Bokuto.

"Kita tetanggan bang." balas si jamet.

"Ternyata. Ehh gua keruang osis dulu ya." Kuroo pergi setelah berpamitan.
Sakusa, Osamu, Suna baru datang dan ikut bergabung disana.

"Si Hiru mana?" tanya Oikawa, dia tertarik pada pemuda itu menurutnya pemuda itu lumayan mirip dengan dirinya dari segi ketampanan.

"Ngikut lomba band dulu kak, bareng mbak Semi disana." jawab Osamu.

Sakusa pergi keluar, tepatnya ke halaman depan masjid memperhatikan jalanan raya yang ramai. Sakusa mendongak menatap pohon mangga disana.

"Omi!" sapa gadis itu berlari kecil ke arahnya.

"Tsumu ngapain kesini?" tanya Sakusa.

"Kamu dapet bagian apa Omi, solawatan atau kisah nabi?" tanya Atsumu kembali.

"Ehmm.." Atsumu meirik Osamu kesal. Pemuda itu ada dimanapun Atsumu dan Sakusa sedang berduaan. "Zina zina inget."

"Apaan sih elu, hush..hushh..pergi sana." usir Atsumu mengibas ngibaskan tanganya.

"Hehh kenapa lu mau apa kalau gua gak pergi?" Osamu ngajak ribut emang pada dasarnya.
Sakusa milih diem, dia bersandar di ubin masjid sambil menikmati perdebatan mereka.

Osamu hendak mendekat pada sang kembaran namun hal lain mengejutkan dirinya.

"Ihh Enno jangan lah En!" pekik Motoya berjalan mundur saat Ennoshita menunjukan cicak tampa buntut padanya. "Geli Enn!"

Brukk!!

Arhhh!!

Ennoshita, Atsumu juga Sakusa kaget saat tanpa sengaja Osamu dan Motoya bertabrakan hingga keduaya terjatuh.

"Aduhh.." keluh Motoya berusaha berdiri.

"Kamu gak apa apa mbak?" tanya Osamu yang berdiri duluan.

"Gak apa apa, maaf ya kak ini gara gara Enno!" ucap Motoya dengan raut wajah kesal.

Back To Masjid (Haikyuu Religi) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang