tiga puluh_ Debat

191 26 4
                                    

"Oke ngelanjutin debat kemarin. Kuroo ulangin apa yang lu bilang kemarin?" tanya Daichi.

"Lupa lah Chi, intinya kita masak aja udah. Gak udah mewah mewah lah sayur sop, tempe sambel, sama telur dadar udah enak." balas Kuroo.

"Nih kak ya, masalahnya ituhhh!! TELOR MAHAL." Yaku menekan kata mahal didepan Kuroo.

"Yaudah sih gak usah pake telor, pake mie bihun aja lebih murah kan!" balas Kuroo.

"Udah dibilangin ribet loh kak, beras gimana harus dibeli itu!" jawab Yaku.

"Beras berapa sih, kita itu cuma sekitar 30 orang gak sampe!" balas Kuroo.
Suna mengambil alih kamera yang Motoya pegang membuat sang gadis terkejut. Ya kali ini mereka diajak buat diskusi.
Suna lari ke samping sang kakak yang sudah sibuk ckrak crek dari tadi.

"Lu rekam Sun, gua yang cekrak cekrek." perintah Matsu.

"Siap!!"

Ya apapun akan mereka tengkarkan kecuali soal yang beginian. Otak mereka nyambung, sehati, sejiwa dan seraga.

"Nih kak Yah, lauk apalagi tempe itu bisa basi buat besoknya untuk sarapan!" ucap Yaku dengan nada kesal.

"Ya makanya kan udah dibilangin kita bagi mbak, kita bagi. Nasi kita masak semua nanti kita panasin pas subuh, sayuran nya kita bagi buat dimasak. Tenang mbak kita yang ikhwan juga bantu!" Kuroo ngeladenin Yaku juga malah ikutan emosi.

Mereka berdua itu beda pendapat.

"Udah udah jangan berantem, udah." Daichi mererai keduanya.
Ushijima dari kemarin tuh dah niat kayak nawarin duit nya tapi belum sempat dia ngomong Daichi udah ngelirik tajam kek tau dia bakal ngapain.

"Gini aja gini, duit 840k itu kita bagi dulu buat makan cukup apa enggak. Mulai dari beli bahan bahan masakanya." ucap Daichi.

"Yaudah itung!" balas Kuroo dengan kesal. Emosinya sudah di ubun ubun rasanya.

"Mbak Sug.." Daichi menggantung ucapanya. Biasanya kalau ada acara gini dia sama Suga yang ngurus perlengkapanya. Secara dia ketua umum dan Suga sekertaris.

"Gak apa apa, saya temenin kok." Ushijima menepuk pundak Daichi.

"Mbak Suga sama mbak Semi bisa ikut sebentar." ajak Daichi lalu keduanya lekas berdiri dari duduknya. "Mbak Kita tolong sama kak Kuroo atur panitia perlengkapan nya."

"Iya kak." balas Kita.

"Jadi gimana?" tanya Semi.

"Kalau menurutku sih yang Yaku omongin bener, ini ribet tapi ya kalau semuanya katring bakalan mahal juga. Kemarin aku nanya di warung makan nasi dia minta dp 700k itu juga udah kutanyain buat porsi 30 orang." balas Suga.

"Belum lagi kita butuh buat makanan ringan, aqua sama perlengkapan lain." sebenarnya mabit itu sekalian buat nyerahin almamater mereka.

"700k itu mahal gak sih buat 30 orang? Apalagi kalau sebagian tamu gak ikut sarapan."

"Mereka cari untung mbak." balas Ushijima. "Ya bener kata Kuroo kalau mau ngendaliin ya kita masak."

"Udah kita itung dulu bajet nya berapa." pusing Daichi sebenarnya. Untung acara bulan depan.

"Kita ke pasar aja ya kak, soalnya kalau ke supermarket..."

"Iya kita kepasar, saya sama Ushijima yang bakal kepasar." balas Daichi membuat Ushi melirik kearahnya.

"Ini semuanya udah, habisnya 600k belum termasuk aqua!" peringatkan Suga.

"Oke."

"Yakin kalian mau kepasar, berdua doang?" tanya Semi.

Back To Masjid (Haikyuu Religi) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang