4. Jadi Kacau

1.9K 208 126
                                    

Udah dzikir?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Udah dzikir?

Gimana puasanya? Masih aman?

200 vote 100 komen buat double up ❤️‍🔥

Happy Reading 🧚‍♀️

ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤㅤ
ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤㅤ
🏍🏍🏍

ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤㅤ
ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤㅤ
Husain merapatkan handuk di tubuhnya. Beberapa menit lalu, dia sampai di ndalem bersama Husna dan ketiga orang bapak-bapak linmas. Tadi, ketiga orang bapak itu memergoki Husain dan Husan. Salah satu dari mereka yang mengenali Husain langsung bertanya apa yang mereka lakukan, Husain tidak menjawab, akhirnya mereka dibawa pulang ke pondok.

"Jawab jujur, ngapain kalian di sana?" Tanya Kiai Ali kesekian kalinya.

Husain tetap diam, dia berharap Husna saja yang menjawab, karena tidak mungkin jika Husain mengatakan jika Husna mencoba untuk lompat dari jembatan.

"Kalian pacaran?" Tanya Kiai Ali lagi.
"Engga Kiai." Jawab Husna langsung.
"Kalo engga, ngapain kalian malam-malam ada di sana, hujan-hujanan lagi?"

Kiai menghela napas saat tidak ada jawaban dari Husain ataupun Husna. Dia melirik ke arah ketiga linmas yang beliau kenali.

"Bahaya Pak Kiai kalo yang lihat orang lain, untuk ini cuma kita. Tapi bukan berarti mereka lolos gitu aja. Pacaran atau engga, berduaan di tempat sepi itu dilarang." Ucap salah satu dari mereka.

"Saya ngerti, Pak. Biar nanti saya yang hukum mereka. Terima kasih nggih, sudah bawa mereka ke sini."

Ketiga linmas tersebut pamit. Husna masih duduk di sana. Bu Nyai menyuguhkan teh panas dan menyuruh Husna untuk minum terlebih dahulu.

"Husain." Panggil Pak Kiai sekali lagi bermaksud untuk segara menjawab pertanyaan yang diajukan sejak tadi.

"Kita ga ngapa-ngapain. Kita juga ga pacaran. Tanya Husna aja." Jawab Husain.

"Kamu tau kan keluar dari pondok tanpa izin itu dilarang? Dan ini udah malam. Ngapain kalian di sana? Kalian berzina?"

"Engga Pak Kiai." Jawab Husna pelan.

"Terus ngapain?"

Husna kembali diam, sedangkan Husain tidak ada niatan untuk menjawab.

"Pulang ke asrama. Besok saya panggil orang tua kalian." Ucap Pak Kiai membuat Husna mengangkat wajahnya.

"Jangan, Pak Kiai. Hukum aja, saya mau dihukum apa pun tapi jangan panggil orang tua saya. Saya mohon." Ucap Husna.

"Kalo gitu, jawab. Apa yang kalian lakukan di sana?"

"Kita.. saya an-"

"Udah sana ke asrama. Biar orang tua kamu aja yang jelasin." Potong Husain. Husna menoleh lalu kembali menunduk.

Harsa HusnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang