22. Cinta-cintaan

1.8K 252 148
                                    

Jangan lupa sholawat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa sholawat.

Voment dulu baru boleh baca!!!!!!!! 😠

Happy Reading 🧚‍♀️

ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤㅤ
ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤㅤ
🏍🏍🏍

ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤㅤ
ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤㅤ
"Kamu bilang apa barusan?"
"Iya?"
"Kamu udah cinta sama aku?"
"Iya."

Husna sedikit mendongak karena Husain hanya diam. Beberapa detik kemudian Husian melepaskan pelukan mereka dan tidur memunggungi Husna.

"Ucen?" tanya Husna bingung. Husain tidak menjawab membuat Husna semakin bingung.

"Ucen," panggil Husna sekali lagi dengan nada yang bergetar, dia sudah siap menangis. "Maaf Husain, aku bohong, aku ga jadi cinta sama kamu, jangan marah hiks.."

Husain langsung berbalik, "kok ga jadi sih, By?"

"Maaf Husain hiks.."

Husain menendang-nendang  selimutnya sambil berteriak pelan membuat Husna semakin menangis.

"Harus jadi aagghrrrr!!!"

Suara tangis Husna semakin besar membuat Husain diam dan memeluk Husna. "Aku bukan marah, By. Jangan nangis."

Husna tidak mau berhenti, Husain akhirnya mencium Husna dan membuatnya langsung terdiam. "Emang harus dicium dulu biar diam," gumam Husain.

"Aku ga marah, Husna. Aku.. ah pokoknya aku ga marah, tapi kamu harus jadi cinta sama akunya!" ucap Husain dengan wajah yang memerah.

Husna tetap diam menatap Husain membuat wajah Husain semakin memerah.

"Jangan lihat aku kaya gitu, By," cicit Husain.
"Ucen sakit?" tanya Husna hendak memegang kening Husain.

Husain menarik tangan Husna dan salaing bertatapan. "Aku ga sakit, aku cuma pengen dengar sekali lagi kalo kamu udah cinta sama aku, cepat bilang."

"Tapi jangan marah."

"Engga marah, kan aku yang minta."

Husna mengangguk lalu mengatakan apa yang ingin Husain dengar. "Aku cinta Ucen."

Husain mengulum senyumnya dan kembali memunggungi Husna membuatnya kembali terisak.

"Tuh kan marah hiks.."

"Eh iya engga engga." Husain kembali berbalik dan memeluk Husna sambil tertawa kecil.

Tawa Husain malah membuat tangis Husna semakin kencang, bukannya membujuk agar berhenti menangis, Husain malah tertawa, saling bersahutan dengan tangis Husna.

"Husain, kenapa kalian?" tanya Mbah di luar, Husain langsung menghentikan tawanya dan menjawab Mbah dengan mengatakan tidak kenapa-napa.

"Sutt nanti Mbah pikir aku jailnin kamu," ucap Husain sambil menyusut wajah Husna. Wanita itu menghentikan tangisnya tapi masih sesegukan. Husain terkekeh kecil dan kembali memeluk Husna.

Harsa HusnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang