32 | Aksi Zizad Lagi

36 14 5
                                    

Rea membulatkan tekad. Masih dengan ransel silver berukuran sedangnya yang dirangkul, dan sekaleng coca-cola yang baru saja dibeli dari mesin pendingin yang dikocok-kocok cepat tiada henti. Matanya menatap lurus dan tajam ke arah dua sejoli yang tengah berbincang-bincang di dekat parkiran.

Setahunya, Nata baru saja berangkat bersama Kai dengan motor andalannya. Sementara Rea akhir-akhir ini nebeng Mike, tapi selalu meminta diturunkan di jalan dekat sekolah.

Gadis itu berjalan masih dengan tatapan tajamnya, dan sekaleng coca-cola yang dikocok-kocok cepat di tangan kanan, mendekat ke arah Nata dan Kai berdiri. Mati-matian Rea menahan mual saat Kai memainkan sebentar poni Nata yang sudah panjang menutupi dahi. Keduanya belum menyadari Rea yang hendak mendekat.

Dan, saat lewat, Rea dengan sengaja menyenggol kasar dada kiri Nata. Membuat cowok itu tersentak mundur. Kai terkejut menahan punggung kekarnya.

Rea menghentikan langkah, berpura-pura ikut terkejut sambil menutup mulutnya dengan satu tangan. "Ups... sorry..."

Nata melirik Rea tidak terima, sementara Kai masih terlihat khawatir dengannya. "Lo nggak apa-apa, Nat?"

Nata membalasnya dengan satu gelengan dan senyuman paling manis yang baru Rea dapati lagi setelah berminggu-minggu tidak pernah Rea dapati senyuman itu untuknya. Ya, sebut saja dia iri.

"Sorry, ya, Natarel?" Rea berpura-pura merasa bersalah. "Gue nggak sengaja..."

"Hm, kalem."

Rea menyodorkan coca-colanya. "Nih, gue udah beliin buat lo."

Dahi Nata berkerut. "Buat gue?" Rea mengangguk bersamaan saat Nata menerimanya. "Tumben."

"Ya, kan, sama pacar sendiri harus perhatian dong," tekan Rea tepat saat menatap tajam Kai. Kemudian menyorot Nata manis lagi sebelum melanjutkan langkah. "Duluan, yaaa!"

Sepeninggalan Rea yang menaiki tangga, dan menghilang di tikungan, Kai dan Nata kembali saling tukar tatap.

"Rea nggak marah gue nebeng lo, Nat?"

Nata menggeleng sambil berusaha membuka penutup kaleng coca-cola pemberian Rea tadi. Setidaknya, sebelum isinya menyembur beberapa detik membasahi wajahnya, matanya dipejamkan.

Kai memekik terkejut terkena sedikit cipratan di rok dan cardingan merah mudanya.

Nata masih memejamkan mata begitu lama sampai airnya berhenti membeludak, dan akhirnya isinya tersisa sedikit. Entah dia memejamkan mata karena keenakan merasakan kesegaran air soda menyemprot wajahnya di pagi hari, atau memejamkan mata karena menahan amarah karena sadar dirinya dikerjai oleh pacar settingannya sendiri.

•••

"Re, Re, Re! Lo viral, Coi!!"

Zara dan Karin menyambut Rea heboh di bangkunya. Keduanya menunjukkan sebuah putaran video dari ponsel Zara. Menunjukkan sebuah rekaman di mana Rea masih mengenakan seragam olahraga di kantin, tertekan memakan cabai semangkuk. Di sebelahnya ada Nata yang memakan baksonya sambil tertawa.

Perlahan, para anak-anak di kelas yang melihatnya pun mendekat penasaran. Ternyata, kemarin waktu Rea menjalankan taruhannya dengan Nata karena kalah, ada yang diam-diam merekam dan membuatnya jadi viral.

Gila. Rea menjambak rambutnya yang tergerai dengan jemari frustasi. "Kenapa, sih, di dunia yang seluas ini, isinya orang gila semua?!"

"Eh, sumpah, Re." Audrey dan Lauren menghampiri ketiganya ikut bergabung. Beberapa anak yang lain juga ikut hingga membuat meja Rea menjadi ramai.

NATAREL (SELESAI✔️)Where stories live. Discover now