Nametag

331 42 12
                                    

"Yang sudah selesai membuat Nametag, silahkan maju ke depan dan perkenalan diri." Ucap sang Moderator Acara Ospek.

"Hey! Kamu yang tidur daritadi?! Siapa?!" Tanya salah satu seksi acara, menghampiri seorang lelaki yang malah asik tidur disalah satu kursi yang belum diizinkan untuk duduk.

Sang pelaku memecahkan balon dari hasil mendengkurnya. Menatap dengan raut kesal ke Kating yang mengganggunya.

"Siapa yang suruh kamu duduk, hah?!" Ucap Kating tersebut sambil menyilangkan tangannya di dada. Menatap tegas ke lawan bicaranya.

Ice -sang pelaku membalas tak kalah tajam, menunjukkan pin nametag yang ia buat semalam dengan bangga. "Yang sudah, duduk."

Kating yang kita sebut Ganendra Voltra Farzan, hampir menggeram mendengar kata yang keluar dari makhluk di depannya ini.

"Gak dengar pengumuman barusan?!" Tanya nya menahan didihan darah yang meluap. Yang ditanya hanya bergeming.

"Hhm, denger."

"Ya udh, ayo maju."

Mau tak mahu, sang makhluk yang dikenal Polar Bear itu maju dengan lemah tak ingin. Terlihat dari raut wajahnya ingin kembali ke habitat nya.

CEKREK!

Tanpa permisi, salah satu Kating yang bertugas mendokumentasikan acara tersebut memotret Ice. Untung Ice bukan tipe orang jantungan, tapi bikin yang lain jantungan.

"Wah, kita ada satu Maba yang sudah selesai membuat nametag nya. Silahkan perkenalan dirimu dan apa motivasimu masuk Politeknik IDN." Ucap sang moderator.

Ice dengan lemas namun tegas memperkenalkan diri ketika ia menerima Mic dari sang moderator, "Cairo Alby Ice, Hidup itu keras kalo mau empuk di presto aja."

"Panggilannya?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Panggilannya?"

"Ice."

"Sekeras apa hidupmu sampai pengen di presto?" Tanya sang moderator ketika mendengar motivasi Ice.

"Sekeras hidupku." Jawab Ice dengan nada yakin.

"Keliatan sih, mata kamu sampe begitu." Ujar moderator saat melihat tampang melas Ice.

"Terimakasih Ice, silahkan duduk di kursi yang diinginkan. Tepuk tangan semuanya!"

Tepukan gemuruh menghiasi ruangan dengan meriah, Ice yang telah diizinkan berjalan menuju kursi yang sebelumnya ia duduki.

"Yo next! Pasien selanjutnya!"

"Aku bang akuuuu!" Yang menyahut langsung berlari sambil menyeret korban tindak KDRT (Keseruan Dalam Ruang Tumbal).

"Ehh Duriii jangan lah tarik-tarik." Seru si korban yang mendapat perlakukan tak senonoh dari pelaku.

Duri yang sampai di depan Aula disambut dengan cubitan di pipinya, "Silahkan dek,"

International Development Network (College AU)Where stories live. Discover now