Sebenrnya mereka ada peluang untuk kabur dari ruangan rahasia itu,tapi mereka sudah tidak kuat berjalan.. Kaki mereka lemas.. Walau mereka masih bisa berjalan, mereka harus mendorong / mendobrak rak yang menghalangi pintu keluar.

"Sol?!" duri mencari duri yang tidak ada di sampingnya, ternyata..
"WOII MBUL BERATTT" ternyata solar berada di bawah diduduki oleh duri.

Duri berpindah duduk nya agar tidak menduduki solar lagi.

"Maaf.. " lirih duri sambil cengegesan.
Solar menandakan mata nya malas.

"Silahkan tertawa sepuasnya dulu.. Kan nanti kalian ga bakal bisa ketawa lagi.." Retakka dan sori mendekati mereka..

"Kenapa?  Lemes ya?" retakka meledek solar dan duri yang tidak bisa berdiri bahkan berjalan..

Tubuh duri bergetar ketakutan. Jantung nya juga bergetar kencang..

Duri melihat solar yang dicekik sambil diangkat oleh retakka..

Tubuh duri semakin lemas.. Ia tidak tau apa yang harus ia lakukan..
"Solar.. " lirih duri..

"ARGHH LEPASIN GW ANJING!!"

Duri tidak sengaja menatap sori..
"Lari.. " tapi tidak bisa didengar oleh siapa'. Jadi gaada suara nya gtuu.

Tapi duri mengabaikan sori, toh dia udah ada di pihak lawan..

Retakka mengarahkan pistol nya ke arah solar..

Dicekik,mau di tembak lagi.. Gimana nasib solar?

"MAU APA LO ANJ!!" nafas solar sudah mulai sesak....

Sudah sesak ditambah mau ditembak.. Gimanaaa????

Mata Duri sudah berkaca-kaca. Ia tidak kuat melihat teman nya dalm keadaan di ujung maut. Tapi Duri tidak berani melawan..

Duri disekolah bukan anak karate, silat atau yang lain. Ia mengikuti ekskul kesenian. Wajar jika Duri tidak bisa bertarung..

DORR!!

Pupil mata duri mengecil..

Duri melihat keadaan solar yang cukup mengenaskan.. Leher solar ada bekas cekikan, bekas itu sudah berwarna ungu.. Dan juga melihat darah solar yang terus keluar dari kepala solar..

"SOLAR!!" air mata mengalir kencang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"SOLAR!!" air mata mengalir kencang...

Duri harus melihat teman nya kehilangan nyawa lagi. Semua teman nya meninggal dalam keadaan mengenaskan..

"AHAHAHAHAHAHA" Tawa retakka menggelegar di seluruh gedung.

Retakka melepaskan solar dari genggaman nya.. Solar terbaring lemas di lantai.. Duri belum berani mendekatu solar, karna masih ada retakka di hadapan nya..

Sepertinya retakka sudah puas.. Retakka membuka rak yang menutupi pintu nya dan keluar.. Tapi ia tidak benar' keluar dari perpustakaan itu, melainkan retakka dan sori berdiam diri di depan pintu keluar dari ruangan rahasia nya.

Duri mendekati solar yang tergeletak tak derdaya.. Duri memeluk erat solar.

Duri terus menggoncang goncang kan tubuh solar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Duri terus menggoncang goncang kan tubuh solar.. Ia berharap solar bangun.. Tapi.. Emang bisa?

"SOLAR!! BANGUN!! SOLAR!!" tangisan Duri semakin menjadi jadi. Sesegukan datang menyertai tangisan nya..

"Sol.. Katanya mau keluar bareng-bareng... Katanya gaakan tinggalin duri dalam keadaan apapun.. Katanya mau kuliah bareng.. Katanya mau.. " Duri tak bisa melanjutkan perkataannya...

"SOLAR AYO JAWABB!!" Duri masih berharap solar menjawab nya..

"M-maaf.. " lirih solar dengan nafas sesak nya..

༘⋆🌷PT 1983💭₊˚ෆ

Mwehehe full solar Duri lagii

Sgitu ajaaaaa yaaaa
Besok aku up lagii yaaa bebb

Okee see you next bab!!!

peninggalan tentara 1983 [END]Where stories live. Discover now