"Kebetulan kami akhir akhir ini sibuk pa jadi jarang main ke sini" ujar Ki mewakili yang lain.

"Hmm baiklah" balas sam mengangguk mengerti. Btw samudra dan ortu beberapa temen abim dan El adalah rekan kerja yang lumayan dekat jadi tidak aneh mereka bisa leluasa karena memang ibu mereka pun adalah teman dari jiya.(teman arisan).

Okke kita atur posisi biar ngga pada bingung

             Jiya  abim Ki  Ino ano May
Sam_____________________________

              El  Dohyun  bara  gama

"Baby sini sama Abang" lembut abim mengusap kepala Jay lembut setelah beranjak dari tempatnya menghampiri Jay yang duduk di pangkuan samudra mengarah pada dada bidang sang papa.

Jay mendongak menatap sang Abang dengan plaster penurun panas yang berada di dahinya dengan wajah yang memerah.
"Noo~~"Jay menggeleng mengeratkan pelukannya pada sang papa menenggelamkan wajahnya di ceruk leher sang papa.

Hahhh abim menghela nafas duduk kembali ke tempatnya abim sudah tau sebenarnya bahwa adiknya sedang sensitif dan sedang lengket sekali pada papa nya itu abim merasa cemburu sedikit.

Samudra tersenyum mengelus punggung Jay mengecup beberapa kali surai lembut milik bayi besarnya itu.

"Ciee di tolak sabar yaa" ujar Ino cekikikan abim langsung menatap tajam ino dan ini hanya acuh tak acuh karena merasa yah situasinya yang tidak perlu di takuti terutama ada samudra mana mungkin abim membuat keributan terutama di meja makan.

Tak

"Baiklah ini makan yang terakhir ayo kita makan" jiya meletakan piring yang berisi ikan bakar ke meja makan dan duduk di tempatnya.

"Hmmm baiklah ayo kita mulai makan" samudra menginstruksi.

"Baby ayo mam sayang mama suapi yah" jiya membujuk Jay bukan apa pasalnya Jay sedari siang belum memakan apapun.
Samudra langsung membalikan badan Jay menghadap meja makan langsung bertatap dengan beberapa pasang mata yang menatapnya dengan pandangan yang tak terartikan.

Shittttt menggemaskan

Kyaaa rasanya aku ingin memakan pipi itu

You're mine baby

Itulah batin batin mereka yang ada di meja makan.
"Ayo sayang aaaaa" jiya menyodorkan bubur ke mulut mungil Jay.
Jay ragu tapi karena kasihan melihat usaha mamanya Jay jadi tidak enak dan itu membuatnya terpaksa menerimanya.

"No mama Jay mual hiks.." Jay langsung membalikan badannya menghadap dada bidang sang papa menduselkan kepalanya.

"Sayang tapi baru lima suap loh" jiya

"Hahh sudah lah sayang tidak mengapa lanjutkan makanmu saja" ujar samudra sembari mengelus punggung kecil Jay.

                        🧸🍓🧸🍓🧸

Skip ruang keluarga

"Baby sama Abang dulu yah papa mau ke kamar mandi sayang hmm" lembut samudra bohong sebenarnya ia ada sedikit pekerjaan di ruang kerjanya tadinya ia ingin menyuruh Reno namun pekerjaan harus ia yang turun tangan untuk ini tapi Jay malah tidak mau lepas dengannya.

"Baby ayo sini sama Abang El hmm" El hendak mengambil Jay paksa tapi Jay malah mengeratkan pelukannya menggeleng ribut.

"Baby jangan nakal Abang tidak mengajarkanmu untuk keras kepala seperti ini" dingin abim mengambil paksa Jay. Jay tersentak bibirnya melengkung ke bawah dengan mata bulat yang sudah berkaca-kaca.

"Huaaaaaaa no~~ mau p-papa hiks papa"Jay memberontak dari gendongan abim menangis kejer dengan kakinya menendang nendang udara. Sungguh ntahlah kenapa ia Jay a.k.a Axel sangat merindukan ayahnya biasanya saat ia sakit ayahnya lah yang selalu mengendong dan menemani Jay a.k.a Axel.

"Sayang hey kenapa" jiya dari arah dapur langsung menghampiri Jay yang tiduran di karpet berbulu dengan menendang nendang udara sambil menangis keras abim dan El sudah berusaha menenangkan Jay tapi sang empu terus menangis bukan itu saja temen temennya juga ikut serta menenangkan Jay tapi mau bagaimana lagi Jay sepertinya sedang benar benar sensitif dan hanya ingin sang papa. Samudra sendiri sudah pergi ke ruang kerjanya saat abim mengambil Jay dari gendongannya samudra mendapat panggilan dari handphonenya.

"Huaaaa no p-papa hiks papa hiks hiks...."

"Hahh sudah mah biarkan saja dulu bocah nakal itu biarkan dia tenang dulu baru kita bujuk" ujar Ano dan di balas anggukan oleh abim dan El saat jiya melirik mereka berdua.
Jiya langsung duduk dengan terus menatap Jay yang masih menangis sambil menutup matanya dengan punggung tangannya.

5 menit kemudian

Jay sudah lumayan tenang tersisa sesenggukan dan isakan kecil saja Abim hendak mendekat tapi terhenti karena.

"Sudah hmm" ujarnya lembut membawa Jay ke gendongan koalanya menimang Jay ke kanan dan kiri. Jay hanya diam menyamankan posisinya sungguh Jay merasa nyaman terasa seperti pelukan albian Abang Axel (masih pada inget kan).
Itu membuat mereka sedikit tersentak kaget.

"Baby tidak mau berkenalan dengan yang lain hmm" ucapnya lembut mengelus Surai lembut Jay mendudukan dirinya di sebelah jiya yang masih sedikit terkejut dan langsung menetralkan wajahnya begitu juga yang lain.

Anjirrrrrrrrrrrrr si misterius bisa ngomong lembut gitu

Si kulkas seribu pintu berjalan bisa jadi cair gitu

Daebak

Batin teman teman abim. Abim dan El hanya menatap datar.

Back to story

Jay mendongak menatap pemuda berambut hitam pekat itu dengan mata yang sama dengan milik Abang ke empatnya.

Cup

Gama mengecup mata sembab Jay. Dan ya dia adalah GAMA ALEXANDRIA LEXAM anak kedua dari savier atau cucu kelima keluarga lexam berumur 18 tahun tinggi 190 dengan rahang tegas dengan kulit Tan yang menambah ketampanannya.

Jay memiringkan kepalanya menatap binar wajah tampan itu benar benar tampan pikirnya sebelas dua belas seperti Abang keempatnya pikirnya. Padahal mah memang semua keturunan dari lexam memiliki fahatan bak dewa Yunani tapi ntah Jay merasa seperti ya yang paling tampan itu Abang keempatnya dan yang di depannya ini.

"Tampan" gumam Jay tersenyum manis menyentuh rahang tegas milik gama. Gama terkekeh.

Cup
Cup

Mengecup kedua pipi chubby yang memerah itu. Dan itu membuat mereka iri beda dengan El dan abim yang mengepalkan tangannya sungguh ia bener benar tidak terima.

"Bang gara" Jay menatap gama. Gama langsung mendatarkan komuknya saat adiknya memanggil kakak kembarnya itu.sungguh jika itu orang lain sudah di pastikan ia akan babak belur.

"Flttt..."yang lain menahan ketawa.
Dan langsung menerima tatapan tajam dari sang empu.

"Hahhh bukan gara baby tapi gama nama Abang gama alexandria lexam anak kedua papi jika baby lupa" gama mengingatkan Jay.

Jay menatap polos gama dan
"Tapi Abang mirip bang gara yang selalu membantak Jay dulu Saat Jay sama yang lain pergi ke rumah Oma opa padahal Jay hanya meminta permen hulp Jay tidak suka jadinya Jay mau turun"Jay beranjak ingin turun tapi di tahan oleh gama.

"Hahhh baby Abang tidak sama dengan nya dan lihat ini" gama menghela nafas dan menunjuk tahi lalat kecil yang ada di atas bibir bawahnya yang membedakan gara dan gama bedanya gara tidak memiliki tahi lalat.

"Ugh benar itu benar Abang lebih tampan"antusias Jay langsung memeluk erat gama. Itu membuat gama tersenyum mengejek ke arah El dan abim yang sedari tadi melihatnya dengan tatapan membunuh seakan berbicara (jangan dekati adikku).

Ckkk











Hayy hayy hayyy gimana pada kangen baby Jay ngga jangan lupa komen dan voltnya okke.lanjut malem yah kalau aku sempet byee⏬💙

Jayden Novandra Lexam (Transmigrasi) EndWhere stories live. Discover now