22.Terluka?

1.5K 250 25
                                    


Claude menatap ke arah (m/n) yang mulai bertingkah aneh, bukan berarti ia tak tau kalau (m/n) itu aneh, pria itu malah sangat aneh. Tapi melihat ada sesuatu yang salah, Claude melirik ke arah langit. Dimatanya itu normal, langit malam penuh bintang, lantas mengapa ia merasa (m/n) seperti tengah waspada sekarang ini?

Ia bisa merasakan tangan pria itu mengeratkan pelukannya pada pinggulnya, mendekapnya erat seperti tengah melindunginya dari sebuah bahaya.

Di mata (m/n), langit yang normal itu tampak Semerah darah, itu membuatnya menjadi agresif dan reflek melindungi Claude di dalam pelukannya.

"Anastacius kenapa?"lirih Claude menatap wajah (m/n) yang agak pucat.

Pria itu menggeleng dan tersenyum padanya, tangannya bergerak mengusap pipi Claude sembari berkata "tidak apa-apa, dan lagi, berhentilah memanggilku Anastacius."ucapnya tersenyum dan mengecup dahi Claude.

Pria itu memejamkan matanya, mengecup dahi Claude yang tak bisa berbohong bahwa ia menyukainya. Pria itu juga memejamkan matanya, memeluk (m/n) dengan erat saat lonjakan mana besar tiba-tiba muncul di langit, sebuah lingkaran sihir raksasa memenuhi langit malam kekaisaran Obelia dan suara raungan kencang mencuri perhatian.

"GROOOOAAAAAAAHHHHHHH!!!"raungan mengerikan itu membuat Claude terbelalak, ia mendongak dan mematung tak tau apa yang terjadi di atas langit kekaisarannya.

"Itu...apa?"

"Retakan langit, ssh tenang saja, aku disini untuk melindungimu"bisik (m/n), tangannya memeluk Claude lebih erat. Ia tau apa yang terjadi selanjutnya. Kekacauan dan kepanikan. Ia bisa mendengar banyak orang di Balairung istana mulai riuh dan panik karena mendengar raungan kencang itu dan melihat sesuatu yang abnormal di atas langit Obelia.

"Yang mulia?! Kau baik-baik saja?!"Lilyana berlari menghampiri mereka. Gadis elf itu sangat khawatir, apalagi dengan kondisi Claude saat ini. Ia menelan ludah saat melihat ekspresi serius (m/n) yang sudah lama tak ia lihat. Mungkin terakhir kali Lilyana melihat ekspresi macam itu adalah saat berita kematian Louis muncul dan membuat kaisarnya itu menjadi psikopat gila yang membunuh seisi legislatif istana yang ada.

"Ada apa ini? Apa itu tadi? A-anas?"lirih Claude kebingungan, perutnya tiba-tiba juga terasa sakit karena kondisi yang membuatnya panik.

Pria itu meringkuk sembari menggigit bibir bawahnya "nggh..."lenguhnya sembari memegangi perutnya.

(M/n) jelas jadi khawatir oleh rintihan yang tiba-tiba ia dengar, ia memeluk Claude dan menatap ke arah langit dengan penuh dendam.

Louis, Felix dan Fernandez berlari ke tempat itu. Felix sebenarnya agak terkejut melihat (m/n) mendekap Claude dan Claude yang memeluk pria itu lebih erat seolah takut dengan apa yang terjadi selanjutnya.

Tapi bukan itu yang harus di pikir sekarang! Langit di kerajaan sedang di hantui mana gelap yang membuat mereka panik dan waspada.

"Apa yang terjadi sebenarnya?"ucap Felix saat Lumina dan Valkyrie tiba.

"Ceritanya panjang, lupakan itu. Kita harus bersiap untuk perang"ucap Louis, ia mengeluarkan sebuah tombak panjang dengan permata safir di bagian tengah hulunya sebelum merentangkan dua sayap naga di punggungnya yang berhasil membuat Felix terbelalak kaget.

"Perang?! Dengan siapa?"

"Iblis, mereka menciptakan retakan langit"ucap (m/n), ia kini lebih khawatir pada Claude yang meringkuk di pelukannya.

"Claude? Hei? Kau baik-baik saja?"

Claude mengangguk meski perutnya terasa sakit. Ia tau bahaya yang mengincar tanahnya, bagaimanapun juga, ia harus pergi memimpin perang kan? "Aku baik-baik saja. Felix, siapkan pasukan. Kita harus mempertahankan istana"ucapnya

The Cursed Emperor - WMMAP x Male Reader Where stories live. Discover now