21.Cemburu?

1.6K 235 13
                                    

Keheningan melanda seisi Balairung istana, semua orang mematung dengan wajah pucat. Meski diumumkan sebagai kaisar negeri lain yang begitu jauh dari Obelia, wajah itu, wajah sialan itu benar-benar mirip kaisar sebelumnya!

Rambut pirang dan wajah yang sama. Hanya mata yang lagi-lagi menjadi pembeda. Duke Alpheus yang tadi sempat tercebur ke kolam saking syoknya mulai bangkit dengan wajah melongo tak percaya'hah? Heh? Bagaimana bisa? Tapi orang itu seharusnya tak disini kan? Dan lagi, apa apaan ini?! Dia Anastacius?! Bukan? Kenapa mirip sekali sialan?!'batinnya bersumpah serapah.

Claude sendiri sebenarnya kesal dan ingin menendang (m/n) menjauh dari sana. Tapi ia tak bisa melakukan itu demi kelancaran akting mereka. Jadi dengan sangat amat terpaksa, ia menerima tamunya itu dan membuka acara perjamuan makan malam di Balairung istana.

Seperti yang sudah ia duga, banyak bangsawan mengincar Louis, siapa yang tak tergoda dengan posisi Louis sebagai adik kesayangan kaisar benua lain? Apalagi dengan posisinya sebagai pangeran mahkota. Bukankah sangat menggoda insting serakah mereka?

"Pangeran Vermillion, ini putri pertama saya Cecilia, dia agak pemalu tapi dia gadis yang lembut dan ramah"

"Pangeran, bisakah kau menceritakan pengalamanmu pada putri ku Ella?dia sangat penasaran dengan anda"

"Oh bintang Vermillion, ini keponakan ku, lady Bianca"

Dan apa yang kau harapkan dari Louis? Pemuda itu reflek melompat ke belakang punggung Felix dan Fernandez yang seolah menjadi tembok Aot yang melindunginya.

"Pangeran.."lirih Fernandez tersenyum kaku

"Hiss, diam kau! Tetap jadi tamengku saja dan jangan banyak komentar!"ucap Louis kesal

Fernandez hanya bisa mengangguk canggung, berbeda dengan Felix yang mendatarkan ekspresinya dan langsung menatap tajam pada para bangsawan yang seketika ciut oleh dirinya. Felix memang begitu, ia adalah pria yang lebih berat perbuatannya daripada ucapannya. Yah, walau ia kadang cerewet sih_-

Roger awalnya kembali ke kamar tamu untuk mengganti pakaiannya yang basah, dan setelah ia kembali, ia di dampingi oleh Duchess Rosalia yang mengkodenya tentang keberadaan (m/n) yang mencengangkan.

"Kau pikir itu dia?"tanya Duchess di balas gelengan oleh Roger "tidak mungkin, aku yakin itu bukan Anastacius. Lihat matanya. Itu aneh sekali"

"Mungkinkah itu sihir?"

"Memangnya sekalipun itu sihir, yang mulia akan membiarkan Anastacius masuk? Aku yakin ada yang aneh disini"ucap Duke Alpheus tersebut. Matanya terus menatap pada (m/n). Sebenarnya kondisi pria itu tak jauh berbeda dengan Louis. Mendengar bahwa pria itu belum menikah, banyak lady langsung menghampirinya dengan mata berbinar. Kapan lagi mereka bisa menggoda seorang bujangan bersinar seperti (m/n)?

"Yang mulia, sebuah kehormatan bisa bertemu dengan anda. Saya Viscountess Teresa"ucap seorang gadis sembari dengan lancang menyentuh tangan (m/n), mengelus punggung tangan pria itu yang hanya menatapnya datar.

"Hum, bisakah kau melepas tanganku?"ucap (m/n) sedikit risih. Ia melirik Claude yang wajahnya sudah tertekuk seperti origami. Ia harus lepas dari Teresa sebelum istrinya itu mengamuk dan menghancurkan seisi Obelia.

Gadis itu terkekeh dan justru menggenggam tangan (m/n) lebih erat "yang mulia, tolong ceritakan tentang diri anda"ucapnya berbinar binar

(M/n) mendengus pelan, menepis tangan Teresa sembari berkata "mungkin kau tak tau, garis keturunan Vermillion milikku adalah pewaris darah naga murni, kami memiliki mate yang kami lindungi"

Teresa justru salah paham, gadis itu tersipu mengira (m/n) ingin menjadi matenya. "Oh benarkah? Saya tak keberatan-

BRUAK!

Seisi Balairung senyap saat Claude memukul tahtanya. Pria itu bangkit dengan aura gelap menguar dari sekitar dirinya yang berjalan dengan langkah berat menghampiri Teresa dan (m/n) yang mulai ciut. Maklum, suami takut istri bang:)

Bisik bisik terdengar "dengan wajah mirip Anastacius seperti itu, meski ia adalah kaisar negeri lain, ia pasti akan berakhir di meja eksekusi"

"Kita tak tau Vermillion itu apa, sepertinya yang mulia tak senang sekarang karena wajah kaisar Vermillion mirip dengan kaisar sebelumnya"bisik bisik itu kembali senyap

Claude kini ada di depan Teresa dan (m/n), membuat lady itu menunduk dan melakukan curtsy dengan wajah merona 'apa yang mulia juga tertarik denganku? Oh tidak, aku tak bisa menjadi alasan pertempuran antar Vermillion dan Obelia terjadi. Siapa yang harus ku pilih?'hei nak, kau boleh memilih kambing jika kau mau. Dia lebih cocok denganmu^^

Teresa dengan malu malu kambing menunduk dan berkata"yang mulia saya-

"Menjauh"

Teresa terbelalak kaget, "ah yang mulia, saya tau anda menyukai saya juga, tapi-

"Aku bilang menjauhlah dari milikku!"

Claude menepis tangan Teresa dengan kasar, pria itu menjulurkan lidah seperti bocah yang menang memperebutkan permen sebelum akhirnya mendorong (m/n) menjauh dari ruang aula yang kini jadi begitu senyap.

"Eh?"

"Eh?"

"Eh?"

"EEEEHHHHH?!"

"... goblok si anyink mah"gumam Louis menepuk jidatnya dengan pasrah

Sedangkan Claude kini berhasil menyeret (m/n) menjauh, melewati taman menuju istana Garnet dan menunduk dengan wajah memerah seperti tomat matang. Bagaimana tidak? Sejak tadi ia di hadiahi tawa kencang dari (m/n) yang berjalan di sisinya.

"Hahahahaha!! Lihat siapa yang cemburu disini? Ulululu sayang, kemarilah, aku ini cuma milikmu"kekeh (m/n), tangannya mulai bergerak memeluk Claude yang lagi-lagi tak menolak. Pria itu meringkuk nyaman di pelukan sang naga sembari membenamkan wajahnya pada ceruk lehernya.

"Gadis tadi menyebalkan, dan kau lebih menyebalkan!"

(M/n) tertawa kecil, ia memeluk Claude sembari mencium pipi pria itu dengan lembut "ssh, kau sepertinya jadi makin posesif. Ingin istirahat? Aku bisa mengantarmu"ucapnya

Tangan pria itu bergerak mengelus perut Claude sembari mendekap pria itu dengan erat, netra Ruby nya melirik ke arah langit malam dengan binar misterius di dalamnya.

"...Claude, ayo istirahat, di luar tak aman untuk orang hamil. Kau bisa kedinginan"(m/n) dengan senyum manisnya sembari menutupi pandangan Claude dalam langit yang sekilas tampak merah sebelum kembali seperti semula.

'aku harus bertahan, demi Claude dan anak kami. Aku harus menyelesaikan ini dengan cepat meski hanya menanggulangi sementara'

TBC
Waktu itu ada yang bilang kalau cerita sama deskripsi cerita ini beda. Sebenernya gak gess, kalian kalau pembaca lama pasti tau Kawa selalu bikin buku yang chapternya banyak banget. Dan alur wmmap itu sebenarnya tergolong klise dan cepet. Jadi buat ngulur waktu, Kawa bikin plotnya panjang dulu sebelum masuk arc sebenernya. Yah, toh klean juga menikmati keuwuan mereka_-

Jangan lupa vote nya Minna Ó⁠╭⁠╮⁠Ò

The Cursed Emperor - WMMAP x Male Reader Where stories live. Discover now