Chigau Asa

4 1 0
                                    

Boooom

Suara kencang nan asing tiba-tiba terdengar oleh Yuna yang masih terlelap beberapa waktu lalu. Namun kini, membuat wanita yang bekerja sebagai guru taman kanak-kanak itu merengut dan terbangun.

"Suara apa sih?"

Namun, dalam kondisi setengah sadar itu, Yuna mencium bau yang asing dan ... segala yang ada di hadapannya pun asing. Hingga, suara seseorang yang amat kencang berbunyi. "Pasukan, banguuuuun! Gedung utama terkena bom oleh pasukan musuh! Cepat bergerak!"

Deg deg deg deg deg

Jantung Yuna langsung merespon dengan cepat sebelum kepalanya menyadari apa yang sesungguhnya terjadi. Mimpi? Ia bermimpi bukan? batin Yuna yang kini tengah melihat orang-orang di sekitarnya lalu lalang. Begitu ia melihat pada dirinya sendiri ... sebuah pakaian aneh melekat di tubuhnya.

Tidak asing, namun ini tidak mungkin. Pakaian prajurit? Tubuh siapa ini? Ini pasti mimpi!

"Sakurai! Kenapa kau diam saja? Cepat bangun!" Seseorang dengan badan yang amat tegap kini ada di hadapannya.

"A―aku?" balas Yuna cepat.

"Hanya kau yang bernama Sakurai di sini! Cepat!" ujarnya membuat Yuna semakin bingung juga ... sangat ketakutan. Namun, akhirnya ia cepat-cepat melakukan apa yang sekiranya benar.

Kini, matanya mencuri pandang ke sana kemari, kembali mamastikan. Setidaknya, ia harus tahu di mana? Kapan? Namun, tak ada kalendar yang tergantung.

Satu-satunya cara adalah ... Yuna langsung menarik seseorang yang lewat di hadapannya. Lantas berbicara, "Katakan! Tanggal berapa sekarang?"

Orang itu menatap Yuna bingung, tapi dengan segera menjawab, "19 April 1940? Kenapa? Tanggal yang terlalu indah untuk mati bukan? Hahaha."

Yuna meringis mendengarnya. "Yang benar saja," gumamnya tanpa sadar.

"Ya, oleh karena itu, bertahanlah, Bung! Meski aku sendiri ragu kapan ini berakhir," jelasnya sambil melirik ke arah tanah ... putus asa. Baru kemudian keluar dari tenda berwarna hijau itu.

Dengan pikiran yang masih tercampur aduk. Yuna menatap banyak orang ada di sana. Juga asap dan bau seperti mesiu yang dengan cepat masuk dalam hidungnya.

Jika ini nyata ... ia harus apa?

***

Bogor, 17 Februari 2024

Kimiiro Palette - NPC 29 Daily Writing Challenge 2024Where stories live. Discover now