15.flashback 3 tahun lalu

Start from the beginning
                                    

"T-tidak mom s-shaka tidak melakukan itu uhuk uhuk" saka menggeleng dan di iringi batuk darah jiya panik dan setelahnya segera menyuruh salah satu Bodyguard mengangkat saka dan menyuruh menelpon samudra untuk ke rumah sakit dengan Jovan sendiri karna anak itu sudah jatuh pingsan mungkin karna tekanan yang ia dapatkan.

Di dalam mobil
"Shaka bertahan lah demi mana sayang"sang mama memangku kepala Shaka dengan bodyguard yang menekan dada anak itu agar darahnya tidak merembes keluar lebih banyak.

"Ma Shaka sudah tidak kuat" ujar shaka seperti bisikan tapi masih bisa di dengar oleh sang mama begitupun adik perempuan nya yang bernama SYAKILA AVALON.

Jiya menggeleng" tidak nak Jangan bicara begitu hiks" jiya menangis dan mengecupi dahi saka.

"M-mama percaya kan s-sama Shaka" ujar ska terbata.

"Iyaa sayang mama percaya sama Shaka mama percaya Shaka anak baik anak kebanggaan mama" ujar jiya lagi dengan kuat menahan isakannya.

Shaka tersenyum melihat adiknya dan berkata
"Ade nanti a-abang titip mama sama p-papa ya dan s-satu lagi j-jangan benci sama abang Jovan dia orang baik, Abang tau dia melakukan ini pada Abang karna terbawa emosi saja kau tau kan rasanya kehilangan seperti apa a-apa lagi kehilangan adik kesayanganya j-jika Abang menjadi Jovan pasti Abang mungkin akan melakukannya juga jika memang Jovan sendiri yang melakukannya meskipun bukti belum benar benar jelas"Shaka tersenyum melihat mama dan adiknya dan melanjutkan.

"Ma aku sayang Jovan seperti adikku sendiri kau tau kan aku selalu menantikan adik lelaki, Jovan mengabulkannya dengan sikapnya yang berbeda saat bersamaku,seperti bayi" Shaka terkekeh dan melanjutkan.
"M-aaf ma aku tidak bisa melanjutkan cita-citaku aku hanya ingin mama jangan sampai membenci mereka terutama Jovan aku menyayanginya dan tetaplah membawa kedamaian kepada keluarga kita ma aku yakin suatu hari nanti kita akan berkumpul bersama dengan opa dan Oma juga aku yakin itu" Shaka berujar dan menutup matanya rapat jiya sudah menangis tersedu begitupun Dengan syakila.

"Selamat tinggal anak mama...nanti Shaka harus bahagia ya jangan lupa Joe juga udah di sana ajak main juga yaa anak mama yang paling baik" jiya.

dan itu lah dimana Jovan menghilangkan satu nyawa tanpa berpikir terlebih dahulu dan berujung kehilangan orang yang sangat berarti baginya selama ini secara tidak langsung karna Jovan sudah menganggap Shaka Abang nya sendiri saat dia harus mencoba dewasa di depan para adiknya yang lain.

....

3 hari berlalu Jovan sadar dari tidurnya menatap kosong sekitar sadar dengan apa yang dia lakukan. Dia membunuh abangnya sendiri dia melenyapkan seseorang yang selalu ada untuknya dia melenyapkannya.

"Aaaaaaagrrrrrrr....."Jovan berteriak lantang mengagetkan savier yang ingin melihat keadaan Jovan.

"Jovan apa yang terjadi kau baik baik saja" savier mencoba menenangkan Jovan yang begitu berantakan dengan tangan yang sudah berdarah karna Infus terlepas.

"Pi...papi di mana bang Shaka pi...b-bang Shaka ngga pp kan" Jovan panik menatap mata sang papi berharap.

Savier mengerti sekarang dan tersenyum sendu.
"Shaka dia baik baik saja dia sudah sembuh" ujarnya tersenyum kecut savier tau bahwa Jovan menembak Shaka dan lagi ternyata bukan saka yang menabrak Joe. Tepi entah kenapa mobil milik Shaka bisa ada di tempat dan lagi siapa yang menyetir mobil itu karna saat jam itu Shaka tidak keluar sama sekali dia bermain dengan syakila waktu itu dan sampai sekarang mobil itu ntah lenyap ke Mana dengan pengemudi yang secara tidak langsung telah melenyapkan 2 orang nyawa. Savier tidak memberi tahu terlebih dahulu pada Jovan tentang itu karna takut psikis Jovan akan terganggu.

"Papi tidak berbohong kan" Jovan

"Tidak Jovan lebih baik kau beristirahat kembali okke setelah lebih baik kau bisa menemui Shaka dan meminta maaf padanya...maaf Jovan papi terpaksa" ujar savier lembut Matakin kan jovan.jovan mengangguk dan tertidur kembali.

Setelah seminggu itu akhirnya Jovan tau semuanya itu membuat Jovan histeris menyalahkan dirinya sendiri tentang kepergian Joe dan Shaka itu membuatnya psikisnya terganggu dan berakhirlah Jovan di kirim ke Amerika untuk mengobati psikisnya Karan sudah sering beberapa kali Jovan ingin mengakhiri hidupnya sendiri.

Flashback off

"Bagaimana kabarmu bang" aku membawakan bunga kesukaan mu maaf karna aku baru datang lagi ke sini besok aku akan pergi lagi ke Amerika untuk bermain tembak menembak membunuh tikus jika kau masih ada pasti kau akan ikut serta bahkan.
Bang aku sudah menemukan cahayaku kembali kau melihatnya dengan Joe dari atas sana bukan"Jovan terkekeh sambil meneteskan air matanya, yah itu Jovan dia sedang berada di pemakan khusus milik Avalon dekat dengan kakek dan nenek ayah dan ibu dari ayahnya. Setelahnya Jovan pergi meninggalkan pemakaman itu tak lupa juga setelah nya dia menyempatkan pergi ke makam adik perempuan satu satunya yg bernama JOENA ALEXANDRIA LEXAM.


Kau ada yang bingung kok bisa sih Shaka dan Jovan bisa akrab dan Jovan kok bisa manggil mama ke jiya kan mereka (keluarga lexam) sudah mengeluarkan dan tidak menganggap lagi jiya. Yapp itu karna Javier tidak memendam dendam pada kakaknya apalagi jiya adalah Kaka kesayangannya yang selalu ada untuk si bungsu saat Javier masih kecil. Javier tidak percaya mana mungkin kakaknya melakukan itu tapi karna keluarganya sudah terlampau kecewa apa lagi Kakak sulung dan ayahnya. Javier sudah sering memaparkan hal bahwa tidak mungkin jiya melakukan itu tapi mereka selalu membantah Javier dan mengatakan "kau tidak tau apa apa" dan itu membuatnya jengah dengan kakak dan ayahnya setelahnya Javier tetep menjalin hubungan baik dengan kakaknya meski tidak terlalu terlihat karna dia tidak mau mengancam keselamatan keluarga Avalon terlebih rasa barsalah nya kepada sang kakak karna membuatnya kehilangan putra sulungnya Karena ulah anaknya.


Hayy hayyyy selamat Minggu gaysss semoga suka sama ceritanya yaa see you👋💙

Jayden Novandra Lexam (Transmigrasi) EndWhere stories live. Discover now