Louis kembali mengalihkan pandangannya pada Fernandez, kali ini dengan tatapan dingin yang seolah mampu membekukan seisi daratan. "Aku tak tau kak Anas melakukan pembantaian sepihak setelah kematian ku hari itu?"

Gulp

Fernandez menelan ludahnya dengan susah payah, sebulir keringan dingin jatuh dari pelipisnya. "Kalau soal itu, saya tak bisa berkomentar. Anda bisa menanyakan itu pada yang mulia Anastacius sendiri"

"Kalau begitu bawa aku kesana sekarang"

Mata Felix terbelalak, ia langsung bangkit dan menahan pergelangan tangan Louis yang hendak bangkit dari duduknya. "tunggu, kita sudah sepakat soal itu. Kau belum bisa kembali sampai yang mulia kembali"ucapnya

Fernandez menggeram melihat pangerannya di tahan, pemuda itu langsung mencengkeram lengan Felix dan menatapnya tajam "lepaskan pangeran mahkota! Itu hak nya untuk kembali kepada keluarganya! Apa kau juga ingin menjadi penjahat?"

"Aku tak jadi penjahat tapi ini kondisi genting. Aku tau ego ku sangat tinggi di sini. Tapi ini genting!"

"Kau kira aku peduli?!"

"Kalian berdua, sekali lagi bertengkar, ku keburu kalian berdua."ok bagus, kini Felix dan Fernandez kembali diam dan tak mengatakan apapun.

Louis memijat pelipisnya dengan wajah penuh frustasi. "Begini saja, biarkan aku pergi menemui kakak ku sebentar, lalu aku kembali kemari setelah pembicaraan selesai. Aku tetap menjadi Claude sampai kita menemukan pria sialan itu. Bagaimana?"tanya Louis bernegosiasi, tak ingin menciptakan pergeludan lagi.

"Tapi..."

"Vermillion tak pernah mengingkari janji"

"...ugh, baiklah"Felix melepas tangan Louis dengan pasrah. Pada akhirnya pria itu mengizinkannya pergi meski tak rela.

Louis pun mengangguk, ia kemudian meraih tangan Fernandez yang menggenggamnya dengan erat di hadapan Felix yang menggeram penuh permusuhan.

Felix sendiri bingung, seharusnya ia tak seagresif ini. Tapi sejak tadi, ia sudah melotot setiap kali tangan Louis di genggam erat oleh serigala di hadapannya.

"....cepat kembali Louis. Kau berjanji padaku"lirih Felix sembari menepuk rambut Louis yang terdiam sesaat.

Pemuda itu mengangguk sebelum di tarik pergi oleh Fernandez yang mengacungkan jari tengah ke arah Felix yang menggeram penuh permusuhan. "BANGSAT KAU!"pekik Felix tak terima

"KAU LEBIH BANGSAT BUNG!"sahut Fernandez
.
.
.

Dimensi lain milik (m/n), tempat keramat yang sangat membuat Claude tertekan. Kaisar Obelia itu bahkan menekuk alis tak senang, terus memberontak lepas dari pelukan (m/n) yang memaksanya diam begitupun Lumina dan Valkyrie yang mencekal kedua tangan dan kakinya agar tak memberontak

"Sssh Claude tenang ya, cuman Vitamin itu cuman Vitamin sayang, demi adek bayi biar sehat okay? Tadi katanya perutnya sakit, jadi harus minum ya"bisik (m/n) dengan lembut berusaha membuat Claude tenang dan tidak memberontak.

Tapi kaisar Obelia itu terus meronta dari cengkeraman ketiganya. "APA APAAN?! ITU BUKAN OBAT! ITU RACUN!"Teriak Claude dengan wajah membiru saat melihat Lilyana sudah datang dengan secawan vitamin yang sangat pahit siap untuk di minumkan padanya.

"Ugh, bisakah kau tenang?! Itu vitamin dasar bodoh!"Valkyrie dengan segala sumpah serapahnya terus mencekal kedua kaki Claude yang meronta kencang.

"A-aduh, jangan terlalu panik begitu, tenang saja tuan. Itu cuman Vitamin."ucap Lumina yang terus mengepakkan sayap peri miliknya berusaha menahan Claude dengan kekuatan fisiknya yang tak seberapa.

"Itu benar..ini hanya Vitamin, ini bisa membuat perutmu merasa lebih baik"ucap Lilyana khawatir.

Claude mendelik tajam "aku sudah bilang kalau perutku sudah tak sakit!"

"Tapi mencegah lebih baik Claude.."ucap (m/n) sembari memeluk Claude dengan erat. Pria malang itu terus meronta dan berteriak marah saat Lilyana makin mendekatkan cawan kematian itu pada mulutnya. Siap menuangkan segelas cairan pahit untuk bibirnya saat pintu masuk dimensi terbuka, mencuri perhatian mereka dalam sekejap.

"........"

"Yang mulia saya kembali dengan pangeran mahkota!"ucap Fernandez berseri-seri sementara Louis dan Claude saling tatap satu sama lain dalam kondisi hening.

".....jangan tertawa"ucap Claude sembari mendorong Lumina dan Valkyrie menjauh saat tubuh Louis sudah gemetar.

Louis menunduk, pemuda itu gemetar sebelum akhirnya tertawa terbahak-bahak sambil menunjuk Claude yang melotot tajam kearahnya.

"BWAHAHAHAHA SIAPA SANGKA KAU BERSEMBUNYI DI TEMPAT INI?! BAGAIMANA YANG MULIA?! APA PELAYANAN KAKAKKU MEMBUAT MU KECANDUAN DAN MEMINTA LEBIH?!"

"PALA BAPAK KAU!"Claude yang emosi

"TUAN, ANDA DI LARANG BERKATA KASAR SAAT HAMIL!!"Lilyana yang histeris

"BWAHAHAHAHA SEKARANG KAU MEMBERIKAN KU KEPONAKAN JUGA?!"

"DIAM!"Claude yang sangat kesal

"Claude sayang ga boleh stress demi adek bayi ya?"(m/n) yang lebih fokus dengan memeluk Claude dengan posesif

"AAAAARGGHH! KAU JUGA DIAM!"

"....tenang atau ku cium lagi?"

"......"Claude yang akhirnya diam

TBC
AWOKWKWKWK
Kek nya dendam Louis terbayarkan

Jangan lupa vote nya Minna (⁠。⁠ŏ⁠﹏⁠ŏ⁠)

The Cursed Emperor - WMMAP x Male Reader Where stories live. Discover now