Tertangkapnya pelaku

750 68 4
                                    

        Mata itu akhirnya terbuka, menandakan pasien tersebut sudah siuaman dari tidur dadakannya beberapa hari. Pandangan yang pertama dilihatnya adalah nenek yang berdiri tak jauh dai  bangkarnya. Dia berusaha untuk sepunuhnya sadar, menarik tubuhnya agar bisa sedikit bangun.
"Nenek??" Kata pertama yang keluar dari mulutnya.
Tidak ada jawaban dari orang tua didepannya, hanya menangis ketika melihat cucu satu-satunya itu tersadar dari sakitnya.
"Agghh..." eranganya sambil menahan perut kirinya yang usai di operasi.
"Pelan-pelan.. kau belum sepenuhnya pulih" nenek menahannya agar tidak banyak bergerak.
"Dimana becky?" Tanya-nya sambil mencari sang kekasih kesekeliling ruangan.
"Dia pulang untuk berganti baju, semenjak kau berada dirumah sakit dia belum pulang dan kurang beristirahat.  Kami membujuknya namun dia tak mau menuruti kami, alasannya dia akan pulang jika kau sudah sadar, tapi daddynya tetap memaksanya agar pulang terlebih dahulu." Tutur nenek.
——————

Langkah cepat itu memasuki rumah sakit.
Berjalan tak sabar dan akhirnya dia mulai berlari menaiki lift dan menuju keruang perawatan.
Membuka pintu ruangan itu terburu-buru dan berlari berhambur memeluk si pasien yang sudah siuman disana.
Mata coklatnya seakan bergetar, memerah, dan mengeluarkan air mata. Didekapnya tubuh wanita kesayangannya itu sambil memangis.
"Jangan tinggalkan aku...." Kalimat pertama itu keluar.
"Heyy... aku tidak meninggalkanmu sayang" freen mengusap punggung gadisnya guna menenangkan.
Gadis itu melepaskan pelukannya lalu menatap freen dengan masih sambil meneteskan air mata.
"Phi tau, aku hampir gila ketika phi belum sadar semenjak hari operasi kemarin. Jangan tinggalkan aku phi, aku mohon" ucapnya.
Tangan kiri yang masih tertempel dengan infus itu terangkat dan mengusap air mata gadis didepannya.
Membelai pipinya dengan sayang sambil kedua bola matanya mencari titik temu dengan mata coklat dihadapannya.
"Maafkan aku.. aku berjanji tidak akan terulang lagi. Aku berjanji akan selalu bersamamu, maafkan aku jika karena aku kau melupakan kesehatanmu selama beberapa hari kemarin," ucapnya sambil menyatukan kedua kening mereka berdua.
"Aku menyayangimu phi.." ucap becky.
"Aku lebih menyayangimu becky, lebih dari hartaku, lebih dari apa yang ada padaku" ucap freen.

Tak lama pintu itu kembali terbuka, menampakkan sosok tuan armstrong bersama istrinya. Kedua orang tua itu mendekat kearah freen dan becky.
"Syukurlah kau sudah sadar, daddy khawatir jika kau tidak sadar sepenuhnya" ucap tuan armstrong.
Mommy segera mengelus kepala freen dengan sayang.
—————









Pria itu berusaha kabur dari kejaran beberapa polisi dibelakannya. namun walau selihai apapun dia berlari akhirnya kaki kirinya tertembak oleh timah panas dari salah satu polisi dibelakangnya.
Tiga polisi itu kini mendekat kearahnya, mengangkat nya dan menyeretnya menuju mobil patroli.
Richie yang berada tak jauh dari mobil polisi itu kini sedang menghubungi seseorang.
"Aku harap kau bisa bertemu dengan adik berandalmu dikantor polisi secepatnya" ucapnya lalu memayikan panggilan itu sepihak.
———


Lux yang mendapat panggilan dri richie tersebut kini mulai dengan gila berteriak tak karuan diruang kerjanya.
" brengsekkk...!!!! Binatang kau tong...!! Sialan, aku menyesal menyayangi adik gila sepertimu..!!! Jika saja, sejak lahir dulu aku sudah mencekik lehermu sampai mati dari pada melihatmu mempermalukanku dengan daddy didunia ini..!!!"
Umpat lux sambil mengacau balaukan ruangannya.
Kali ini ruangan itu sudah tidak terbentuk lagi, perabotan didalam ruangan itu kini pecah tak meninggalkan sisa,berkas-berkas diatas mejanya kini berhamburan dilantai, sofa yang berjejeran rapi disana kini dibalikkan dan berhambur disudut ruangan, meja kerjanya yang berdiri tapi itu kini pecah terbelah dua. Ruangan itu kini seperti kapal yang benar-benar pecah.

Suara tamparan beberapa kali itu mengenai pipi kiri dan kanan tong didalam ruangan kosong. Dengan posisinya yang duduk dan kedua tangangan yang terborgol dibelakan kursi. Kaki kirinya di perban karena tertembak.
Dua polisi dan richie didalam sedang menginterogasi pelaku, namun interogasi itu berubah dengan bentuk penganiyaya'anyang dilakukan richie.
"Ini yang kau sebut becky adalah temanmu!!??"
Plaakkkk...
"Ini yang kau bilang melamar adikku??!"
Plakkk....
"Dengan mencoba membunuh kekasihnya agar kau bisa bersama dengan adikku!!??"
Plakkk...
"Dasar kau binatang.... Kau bukan manusia...!!"
Plakkkkkk...
Tanpa lelah richie terus menampar tong.
Melihat tingkah richie kedua polisi itu mendekat dan menjauhak richie dari tong.
"Sudahlah.. biar kami yang mengurusnya pak
Richie" ucap salah satu polisi.
"Aku tidak akan membiarkan adikku terluka... jika ini bukan negara hukum aku tidak akan segan-segan membunuhmu sialan..??!!" Umpat richie yang masih ditahan oleh kedua polisi.
————-





Beralih kerumah sakit dimana freen dirawat.
Memperlihatkan dirinya yang kini disuap oleh sang kekasih.
"Aku kenyang babyy.." keluh freen saat satu suapan itu berhenti didepan mulutnya.
"Ayolah dua suapan lagi phi.. jangan menyisahkan makananmu itu tidak baik" ucap becky sambil
Memelototkan matanya pada freen.
Dengan terpksa akhirnya freen segera menhabiskan makann tersebut.

"Freen.. bagaimna lukamu?" Tanya mommy yang sedang duduk bersama nenek di sofa.
"Lumayan sakit, aku harus berharti-hati jika bergerak jika tidak luka didalamnya akan robek" kata freen.
Daddy yang sedari tadi menerima telephon kahirnya menutup telepn dan medekati mereka disana.
"Pelakunya sudah ditemukan, dan itu adalah tong" ucap daddy.
"Apa??" Ketiga wanita itu serempak terkejut, diluar nenek yang tidak tau siapa tong.
"Richie memberikan fakta yang mengejutkan, bahwa tong berusaha membunuh freen agar becca bisa bersamanya" tutur daddy.
"Dia benar-benar gila"sambung mommy.
"Apa dengan membunuh phi freen dia akan mendapatkanku? Itu tidak akan mungkin" ucap becky yang shok dengan berita itu.
"Aku tidak akan melepaskan phi freen lagi, tidak akan." Sambung becky lagi.
"Babby.. sudahlah, lagi pula aku masih bersamamu sampai sekarang," hibur freen.
"Richie sudah mengurus semuanya, bahkan lux beserta ayahnya sekrang sudah berada disana menerima fakta itu" ucap daddy lagi.

Lama mereka berada diruamh sakit, hingga tak terasa sudah semakin malam. Daddy dan mommy memgajak nenek freen untuk pulang dan menginap diruamhnya.
Tinggal becky yang setia menjaga freen didalam ruangan itu.

Dengan telaten dia mengelap tubuh kekasihnya yang masih terbaring. Mata freen seakan tak henti-hentinya memperhatikan becky yang sedang merawat dirinya.
"Sepertinya kau sudah siap untuk menjadi istriku" ucap freen sambil tersenyum memperhatikan becky.
"Aku akan siap untuk menjaga phi sampai kapanpun," balas becky.
"Jika kita sudah menikah, kau bukan saja merawatku nantinya"
"Maksud phi?" Tanya becky tak mengerti.
"Kau akan merawatku dan merawat anak-anak kita nantinya, apa kau siap?"
"Aku akan siap jika itu bersama phi, apapun keadaan dirimu aku akan selalu bersamamu tak peduli apapun" ucap becky sambil menatap freen.
"Aku mencintaimu freen sarocha.." sambung becky lagi.
"Aku lebih mencintaimu rebecca armstrong" freen tak mau kalah.
         *************

What is love? (End)Where stories live. Discover now