Aku memyukaimu

1.1K 103 2
                                    

Angin malam yang dingin berhembus masuk kedalam ruangan itu melalui pintu kaca yang terbuka. Lampu yang temaram itu nampak mendukung dua sosok wanita yang saling berlutut berpelukan. Nampak mereka melakukannya sudah dari sepuluh menit yang lalu.
Salah satu dari dua wanita itu melepaskan pelukannya. Becky menatap freen yang sembab karena menangis. Mengusap kedua mata itu, sambil tersenyum lembut.
"Hmm ternyata seorang CEO yang angkuh ini bisa menangis juga yah" ucap becky sambil mengusap mata freen. Tersadar dengan kata becky, freen buru-buru mengusap kembali matanya yang sudah terlebih dulu diusap gadis bule itu.
"Aahh sial, kenapa bisa jadi begini, hancur sudah harga diriku".
" jangan pura-pura menyembunyikannya, aku sudah melihatnya" kata becky.
"Apa??" Tanya freen.
"Phi menangis, aku sudah melihat phi yang asli. Hmm ternyata selama ini phi pura-pura kuat yah"
Mendengar itu freen terdiam tak menjawab akan kebenaran itu.
Tertunduk sejenak, " benar, aku hanya pura-pura selama ini. Dan orang yang pertama mengetahuinya adalah hanya kau" kata freen.
Freen tertunduk malu, becky dengan tersenyum memperhatikan freen yang tertunduk.
"Eehmm becky.." panggil freen gugup.
"Iyah phi?"
" maaf atas semuanya, maaf atas perlakuan kasarku padamu, dan maaf atas apa yang aku lakukan tadi siang, aku menyakitimu."
"Tidak apa-apa phi"
" ehh itu, aku.. aku sebenarnya tak suka melihatmu bersama pria itu"
Becky mengerutkan alisnya, " kenapa phi?"
" aku tak suka saja, aku.. aku memang tak suka melihatnya" freen semakin gugup.
" phi.."
"Yah.." jawab freen.
" katakan kenapa phi tak suka melihatku dengannya"
" karena aku menyukaimu, itu sebabnya aku tak suka kau dekat dengannya" ucap freen spontan sambil menatal becky.
Becky terkejut, menatap freen, " maksudnya?".
" yah aku menyukaimu, dan ucapanku malam itu aku tak main-main. Aku memang menyukaimu semenjak kita berdamai"
" mungkin ini terlihat aneh, dan mungkin ini tak pantas. Tapi..aku tidak tau kenapa aku mempunyai perasaan itu hanya padamu. Aku tak bisa menyembunyikaannya, jika kau merasa ini aneh tidak apa-apa, kau bisa menjauhiku karena ini. Aku tak memaksamu" tutur freen lagi.
"Phi... aku juga merasakannya" sambung becky.
Freen mengangkat wajahnya menatap becky.
Ada jeda sedikit dari mereka berdua, saling menatap satu sama lain. Dan saling melempar senyum.
"Jadi, apakah kau mau jadi.."
"Pacar atau kekasih?" Tanya becky.
"Eehh dua-duanya" sambung freen.
" eehhmm, aku tak bisa jadi keduanya" kata becky sambil memgetuk-ngetuk bagian atas pipinya denga telunjuk.
"Kenapa?, kau menolakku?Tanya freen
"Bukan itu, tapi kedua kata ini berbeda"
"Becc itu sama," keluh freen.
"Beda.."
"Beda kata satu arti becky.."
"Baiklah.."
Mereka segera bangun dari lantai dan berajak duduk di pinggir kasur. Mungkin karena baru mengatakan perasaan satu sama lain, mereka menjadi canggung.

"Ehm, baiklah.. sudah malam, aku pamit pulang" kata freen masih dengan perasaan canggung.
"Phi yakin akan pulang selarut ini?" Tanya becky.
"Hmm" anggukkan freen.
Mereka segera bangkit dari duduknya dan keluar dari kamar.
Mommy yang masih duduk diruang tamu melihat mereka berdua turun.
"Nona freen akan pulang?" Tanya mommy.
"Iyahh.. saya pulang nyonya armstrong" pamit freen.
" ini sudah larut, nona freen menginap saja dulu disini. Tidak baik seorang wanita pulang larut seperti ini, apalagi nona freen pulang sendiri tak ada yang mengantar. Jadi menginaplah" mommy menawarkan.
Freen menatap becky, dengan tatapan itu becky memberi kode agar menuruti kemauan mommy.
"Eeh.. maaf jika merepotkan nyonya," freen merasa canggung.
Mommy bangkit dari duduknya, " tidak sama skali nona freen, oh yah silahkan beristirahat, becc ajak nona freen beristirahat dikamar tamu".
" mom, mungkin kamar tamu kita belum bisa digunakan. Pendingin ruangannya bermasalah sejak kemarin" tutur becky.
"Mommy lupa, baiklah ajak nona freen beristirahat dikamarmu saja" mommy pergi meninggalkan mereka bedua.
——————

Seperti yang dikatakan oleh beberapa orang.
Cinta itu tidak memilih dengan siapa kita akan terhubung. Cinta tidak memandang status sosial kita. Cinta tidak memandang gender. jika dia merasa nyaman dengan siapapun dia akan mengatakan rasa sukanya.
Kamu akan terpikat dan tertarik pada seseorang selama beberapa detik atau menit, itulah jatuh cinta.
Dan cinta datang dari mana?, yahh dari mata dan turun ke hati.

Itulah yang dirasakan oleh sepasang kekasih yang baru saja menyatakan cinta beberapa jam yang lalu.
Duduk berseblahan diatas kasur dengan jarak hanya beberapa meter.
Menampakan keduannya dengan rasa malu-malu. lirik melirik satu sama lain, dan ketika lirikkan saling bertemu salah satu akan membuang lirikannya seakan tak pernah melirik. Terdiam dengan perasaan berbunga-bunga satu sama lain.
Ada rasa gugup disana, ingin mengobrol tapi tak tau apa Topik yang akan diobrolkan.
Dan akhirnya salah satu buka suara.
"Phi freen tidur saja, sudah malam." Kata becky memecah keheningan itu.
"Jangan hanya aku, kau juga harus tidur." Sambung freen.

Dan mereka berbaring, mungkin merasa canggung saling berhadapan, akhirnya meraka saling membelakangi.
Keduanya tersenyum malu-malu.
Yahh malam yang dingin dengan penuh kehangatan itu membuat suatu adegan tangis menangis dan disambung dengan menyatakn perasaan. Di dudukung dengan izin menginap dirumah sang pacar. Ahh indahnya. Aku harap mereka tak melakukan hal-hal yang aneh malam ini.

————

Sinar matahari menerpa wajah becky dari sela-sela horden pintu kaca. Dia terbangun dengan posisi tubuhnya dililit kedua tangan yang tak asing.
Dibelakangnya, seseorang yang masih terlelap tidur sambil memeluknya. Becky menubah posisinya, membalikkan badan menatap freen.
Ditatapnya wajah itu. Wajah yang manis, mata yang tertutup dengan sangat indah, alis yang tersusun rapi dengan rambut-rambut yang tinggi, hidung yang tak semancung hidung becky, bibir yang agak penuh dan tampan. Mungkin sebagian orang  jika memperhatikan bibir freen akan merasa bibirnya sangat tampan. Apalagi ketika menatapnya, wajah yang mendominasi cantik dan tampan itu tertidur lelap.
Mata itu terbuka, melihat didepannya tampak seorang gadis memandanginya.
"Pagi..." sapa freen dengan suara khas bangun tidur.
"Pagi juga.." jawab becky sambil tersenyum.
"Aku ingin menambah kata tadi" usul freen.
"Kata yang mana?" Tanya becky.
"Yang barusan"
"Oooh" gumam becky.
"Pagi sayang.." sapa freen kembali.
Becky membulatkan matanya mendengar ucapan itu.
"Kenapa tak dijawab?" Tanya freen.
"Pagi juga sayang....ku" jawab becky malu-malu.
Freen mengeratkan pelukannya pada becky. Mencium keningnya dan mengusap rambutnya.

Tok..tok...tokk pintu kamar becky diketuk.
"Bec.." panggil mommy.
Mereka berdua yang saling berpelukan itu tiba-tiba melepas, karena mendengar mommy mengetuk pintu.
"Sudah pagi, bangunkan nona freen, dan segera turun!" Teriak mommy dari sebelah pintu.
"Baik mom.." sahut becky.

"Baiklah, phi freen hari ini bekerja kan?" Tanya becky.
"Hmm" angguk freen.
"Kalau begitu ayo kita turun," kata becky.
"Nanti dulu, aku belum puas memelukmu tadi"
"Phi.. phi akan terlambat.."
"Aku tidak akan terlambat, itu perusahaanku, siapa yang akan menghukumku?"
Becky memutar bola matanya, " jadilah seorang CEO yang teladan dan patut dicontoh oleh semua pegawainya" kata becky.
"Aku CEO yang teladan. Teladan dalam mengurus bisnis"
"Tidak, phi bukan CEO teladan. Jika phi teladan phi harusnya pergi ke kantor tepat waktu, tidak berlagak sombong, dan selalu baik pada orang" tutur becky.
"Aahh pacarku cerewet sekali.. baiklah-baiklah, aku akan pergi, tapi sebelum itu..." 
Cupp... subuah kecupan singkat mendarat di pipi becky.
Freen segera berpamitan pada becky dan kedua orang tuanya lalu bergegas pulang.
             **********

What is love? (End)Where stories live. Discover now