Harga diri atau permintaan maaf?

927 93 1
                                    

Keesokan harinya, freen menuju ke alamat yang diberikan gadis itu padanya, kali in dia sendiri yang pergi tanpa ditemani nam sekertarisnya.
Sesampainya didepan rumah itu, freen di temui oleh keamanan rumah itu.
" maaf, permisi buk. Ada yang bisa saya bantu?" Tanya keamanan itu.
" saya ingin bertemu dengan nona rebecca" jawab freen dengan datar.
" ada perlu apa?" Tanya keamanan kembali.
"Saya ingin memberikan barang yang sudah dirusak olehnya" jawab freen lagi.
" bair saya hubungi dulu nona rebecca-nya" kemananan itu segera menghubungi tuan rumah.

Telephone rumah itu berdering, rebecca yang berada di pantry dapur sambil memakan roti terkejut. Dia segera mengangkat.
"Iyah hallo?"
" maaf nona rebecca, ada yang mencari anda" sahut sang pengamanan dari seberang telephone.
Rebecca yang terheran dengan dengan seseorang yang mencarinya. "Tidak biasanya irin seperti ini, biasanya dia selalu masuk tanpa harus bertanya pada paman ton" sahut rebecca heran.
"Dia bukan nona irin, nona rebecca" jawab paman ton sang pengaman dirumah rebecca.
"Sebentar, aku tidak bisa membiarkan dia masuk kalau aku tidak tau siapa dia, daddy dan mommy juga tidak ada" tutur rebecca.
"Apa harus saya tolak saja nona?" Tanya paman ton. "Iyah paman" mereka segera mengakhiri panggilan telephone itu.
Paman ton segera menuju pada freen, "maaf nona, tuan rumah menolak untuk anda masuk mencarinya" tolak pan ton dengan sopan.
"Aku harus bertemu rebecca!!, bagaimna pun caranya!!!" Bentak freen.
"Tapi nona, nona rebecca menolak untuk bertemu dengan anda!!" Balas bentakan dari paman ton.
"Aku tidak mau tau, silahakn hubungi dia kembali!!" Perintah freen.
Paman ton pun menarik nafasnya dan segera menuju kembali ke telephon.
Didalam rumah, masih dia area pantry. Rebecca penasaran dengan orang yang mencari dirinya. Tiba-tiba telephone rumah kembali berdering, rebecca segera mengangkat, "iyahh??" Sahut rebecca.
"Maaf nona rebecca, tamu nona bersikeras untuk bertemu dengan anda sekrang" kata paman ton.
Rebecca yang mendengarnya hanya mengernyitkan keningnya penasaran dan aneh dengan tamu itu, tiba-tiba suara seorang wanita menyahut dari telephone itu.
"Heyy nona!!, anda yang mnyuruh saya datang ketempat anda, anda juga yang menolak saya untuk betemu!! Apa maksud anda!!?? Jika anda punya kewajiban untuk bertanggung jawab, maka bertanggung jawablah dengan penuh, jika tidak!! Aku akan membuat keributan dirumahmu!!!" Bentak freen ditelephone. Paman ton terkejut saat wanita itu merampas telephone darinya.
"Baiklah silahakn masuk" jawab rebecca singkat.
Pembicaraan pun tertutup, freen langsung memberikan telephone itu pada pengamanan itu dan berkata, " segera buka pintunya, tuan rumahnya mengizinkan saya masuk,!" Kata freen dengan emosi yang masih di tahan.
Paman ton segera membuka pintu halam rumah itu, dan mengawal freen masuk kedalam. Takutnya freen akan membuat kekacauan lagi di dlm rumah tuannya.

Rebecca segera menghampiri tamu itu, dan ketika melihatnya ternyata wanita yang tak sengaja ia tabrak kemarin.
" silahakan duduk" becca memepersilahakn tamunya.
"Aku datang kesini sesuai permintaanmu untuk mengganti baju ini," kata freen sambil membanting bungkusan bleazernya yang kotor ulah becca kemarin di meja ruang tamu. Becca sebenanrya marah denagn tingkah perempuan diahadapannya ini. "Tak ada sopan santunya ketika bertamu dirumah orang, keangkuhannya sudah menyelimuti perempuan ini, dasar gilaa." Kata becca dalam hati.
"Bagaimana?" Tanaya freen sambil memandang becca.
"Aku tidak akan bertanggung jawab dengan pakaianmu, jika sifatmu memandangku seperti itu" sahut rebecca.
"Beraninya kamu, kamu tidak tau siapa aku?. Aku freen chankimha pemilik perusahaan besar dinegara ini!!" Seru freen sambil membanggakan perusahaannya.
" aku tidak perlu tau siapa anda, dan aku tidak mau tau anda mempunyai perusahaan apapun!!" Balas becca dengan nada marah. "Maaf nona, etikamu ketika bertamu padaku itu yang membuat aku menolak untuk bertanggung jawab atas ini" becca mengambil bungkusan pakaian itu dan kembali membantingnya dihadapan freen.
"Baru kali ini ada yang membentakku seperti ini, siapa orang ini?? Berani-beraninya menentangku.
Apa dia sudah bosan hidup?" Tutur freen dalam hati.
Sekejap freem memejamkan matanya, mengambil nafas dalam-dalam, dan membuang emosinya.
"Baiklah,karena aku berpikir tidak baik untuk mengobrak-abrik rumah orang dengan sembrangan, maka aku akan mengikuti apa maumu. Dan apa maumu sekrang?" Tanaya freen.
Becca memandang freen dengan saksama, "aku ingin kau berlutut dihadapanku dan meminta maaf"
"Apaa!!??" Seru freen tidak terima. "Yang benar saja nona!," kata freen lagi.
" iyah memang itu benar, anda sudah memaksa masuk kerumah orang, dengan membentak tuan rumah, itu yang dikatakan tidak benar?" Tutur becca. Freen yang tidak teriama hanya bisa menahan emosinya dan mengertakan giginya.
" maafkan saya nona, anda juga ketika kejadian itu salah."tutur becca lagi.
Freen terdiam dan memikirkan apa yang dia lakukannya kemarin dan smpai hari ini, sejujurnya dia juga salah, tapi dia tidak mau mengakuinya. Freen terdiam sejenak, "baiklah jika itu maumu" freen segera beranjak dari tempat duduknya dan berlutut di hadapan becca. Dengan perasaan tidak terima freen terpaksa meminta maaf, " maafkan saya".
Becca tersenyum licik saat melihat pemimpin chankimha group berlutut padanya.
"Baikalah, aku akan mencuci bajumu, dan segeralah pulang nona, atau jika tidak, aku akan melepaskan anjing-anjing ku utuk memakanmu hidup-hidup disini" kata becca sambil berdiri dan menjauh dari freen. Spontan freen kaget ketika mendengar kata anjing.
"B ba baik nona, saya akan pulang" kata freen terbata-bata dan segera keluar dari rumah itu.
Becca yang melihat freen segera pergi pun tertawa terbahak-bahak, dia berhasil mengerjai perempuan gila itu.
       ***********

What is love? (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang