Kau menyakitiku

830 73 2
                                    

Becky pov.
Malamku kali ini terasa panjang. Mataku masih terus terbuka, rasa kantukku hilang.
Aku beranjak dari tempat tidurku menuju balkon kamarku. Kugeser pintu kaca itu dan keluar.
Menghirup udara malam sangat terasa berbeda dengan menghirup udara di siang hari. Suasana yang dingin terasa tenang. Tampak cahaya kelap kelip lampu perumahan masih bersinar.
Kutarik napas dan segera membuangnya beberapa kali. Pikiranku masih memikirkan perlakuan freen padaku.
Tingg... bunyi ponselku
Kubuka pesan itu, ternyata orang yang sedang kupikirkan mengirimiku pesan.
"Becc.."
Aku membalasanya.
"Phi freen belum tidur??" Tanyaku.
" aku tak bisa tidur" cepat sekali dia membalas pesanku.
"Apa aku mengganggumu?" Tanyanya.
" hmm tidak, aku juga belum tidur" kubalas pesannya, tak lama dia menelephone ku.

"Bec.. aku minta maaf atas kejadian itu, aku tak sengaja" tuturnya.
"Sudahlah phi, phi dari tadi pagi selalu minta maaf, aku tidak marah padamu. Aku menganggapnya hanya ketidak sengajaan dari phi, aku memakluminya" kataku.
Dia terdiam, kupikir di sudah mematikan telephonenya.
"Hallo phi??" Panggilku.
"Yah i iyah.." nada bicaranya seperti terdengar gugup.
"Aku ingin bertanya" katanya.
"Yah" jawabku.
" jika kata-kataku itu benar, apa yang kau lakukan?"
'Mungkin maksudnya jika dia benar-benar mnyukaiku'
"Aku bingung phi" jawabku.
Dia terdiam diseberang sana.
Telephonenya mati.
—————

Freen pov.
Ketika aku mendengar kata-kata terakhirnya, aku seakan merasa kecewa. Sedikit marah, tak mendapatkan jawaban pasti dari becky.
Aku bingung dengan perasaanku, kenapa seperti ini. Ini bukan aku lagi, aku berubah sekarang.
Kulempar ponselku di ranjang, hidupku tak tenang sekarang. Berjalan mondar mandir dari tadi, beberapa kali ku usap kasar wajahku sambil menghela napas kasar.
Aku berajalan menuju tempat duduk, membanting diriku dengan agak kasar disana. Kedua tanganku saling meremas. Hidupku tak tenang sekarang.
Apa dia membenciku?
Oh tuhan... sumpah, hatiku merasa aku menyukainya. Ada perasaan yang timbul disana, entah apa itu. Seperti sesuatu yang mulai mengembang menjadi agak besar dan akan membungkus hatiku.
Dan tiba- tiba saja aku menangis. Aku jarang menangis, aku akan menangis ketika aku merindukan ibuku. Tapi sekarang aku memangis, seakan ada yang ingin meninggalkanku.
—————

Lima hari setelah freen melephone becky itu, freen menjadi murung.
Pekerjaan kantornya nam yang ambil alih, dia datang hanya sekedar duduk termenung diruangannya. Tak ada gairah sama sekali didalam hidupnya sekrang.

"Freen, aku mohon. Jika kau tak mau melepas infestormu maka datang ke undangannya siang ini" bujuk nam.
Freem tetap diam.
"Freen ayolah, jangan seperti ini terus. Lihat perusahaanmu sekarang, jika kau tak bertindak kau akan bangkrut freen!!" Bentak nam dan itu membuat freen merespon.
"Yah, baiklah aku akan pergi tapi bersamamu" jawabnya.
" hentikan hobi barumu ini, aku tak ingin melihatmu terpuruk terus. Aku jadi menyesal memaksamu untuk mengenal cinta, ini yang kau rasakan kau digantung"
"Sudahlah, hetikan nam" kata freen.

Siang itu mereka segera pergi keundangan infestor.
"Ini dia, pebisnis muda kita pak" salah seorang rekan bisnis freen, memperkenalkannya di depan calon infestor.
"Salam kenal pak, nama saya freen chankimha" kata freen sambil meyodorkan tangannya untuk bersalaman.
Calon infestor itu berdiri, perawakannya seperti usia 50 an tpi masih segar bugar, berbadan tinggi dan tegap, kulit yang putih. Berwajah seperti orang eropa.
Menganbil tangan freen untuk bersalaman, "paul armstrong.." balasnya sambil tersenyum.
Freen tak asing dengan wajah itu, sekan mengenalnya tapi dimana, marganya armstrong.
Ahhh sudahlah lupakan.
Mereka segera memulai meating itu dalam dua jam kedepan.

"Mom, aku sudah sampai di depan hotel. Kau dimana?" Tanya becky ditelephone.
"Bagus, sepuluh menit lagi temui daddymu. Mommy akan menyusul kalian." Kata mommy.
"Baiklah" becky menunggu didepan lobi hotel itu sambil memainkan ponselnya.

"Baik, terimah kasih atas kepercayaannya tuan paul, saya akan membuat anda bangga dengan proyek ini" kata freen sambil berjabat tangan.
"Aku percayakan padamu nona chankimha" balas tuan paul. Meating itu segera berakhir, dan saling berpamitan pulang.

Becky yang keasikkan dengan ponsel, dikejutkan dengan suara seseorang.
"Nong..." panggil seorang lelaki.
"Phi tong?" Becky melihat lelaki itu.
"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya tong.
"Aku diberi tau mommy untuk datang kesini"
"Lalu dimana mommymu?" Tanya tong sambil melirik mencari mommy becky.
"Sebentar lagi sampai"
Tong meraih tangan becky, dan membawanya ke area parkir.
Mereka berhenti disana dan berbicara.
"Aku senang bertemu denganmu lagi," kata tong sambil memegang kedua tangan becky.
"Phi tong kemana saja?" Tanya becky.
" aku baru saja pulang dari new york, ayahku memyuruhku untuk belajar bisnis disana" jelas tong.
"Pantas saja tak ada kabar dari phi, kukira phi melupakkanku. Sudah 3 tahun phi menghilang" tutur becky.
Tong tersenyum mendengarnya, " sebegitu khawatirnya kau padaku nong..."

Freen berjalan menuju tempat parkir bersama nam.
Langkahnya terhenti ketika melihat becky bersama seorang pria saling berpegangan tangan.
Dia diam namun tiba-tiba ada rasa marah muncul dalam dirinya. Seakan tak suka melihat becky dengan orang lain. Dia mengepalkan kedua tangannya.
Nam memperhatikan pandangan freen tertuju pada sepasang manusia didepan sana. Nam menjadi pahan, ternyata freen merasa cemburu melihat dua sosok itu.
Tak tinggal diam freen berjalan menuju kearah becky dan tong.
"Becky..!" Panggil freen.
Becky dan tong menoleh kesuara itu.
"Phi freen" becky terkejut.
"Ini alasannya kau tak menjawab pertanyaanku!?, dan ini alasan dari kebingunganmu tempo hari!??" Bentak freen.
"Phi freen bukan begitu" becky berusaha menjelaskan.
"Kau..!! Lepaskan tanganmu dari becky!!" Bentak freen pada tong. Tong yang dperintah seperti itu tak terima.
"Kau siapa?? Enak sekali bicaramu memerintahku seperti itu" balas tong.
"Aku freen chankimha.. kenapa? Kau tak terima?" Tantang freen sambil menatap tong.
"Freen sudah, freen" nam mencoba untuk melerai.
"Phi freen apa yang phi lakukan" becky juga mencoba untuk melerai.
"Dasar wanita sombong.." guman tong.
" apa kau bilang!!?" Freen tak terima.
"Phi freen sudah hentikan..!!!" Teriak becky.
Kali ini freen menatap becky dengan marah.
"Ini yang kau bilang bingung??!"
Freen menarik becky paksa menjauh dari tong dan nam.
"Akkhh.. phi freen sakit.. kau menyakitiku" erang becky.
"Ikut aku sekarang!!" Freen tak memperdulikan erangan becky.
Sudah merasa jauh dari tong dan nam, freen melaskan tangan becky denga kasar.
"Sakitt.." erang becky.
"Aku menunggu jawabanmu, tapi kau bingung dengan itu. Oh aku mengerti, jadi ini yang kau maksud!!?"
" asal kau tau, aku mengubah sikapku karenamu!! Aku seperti ini karenamu, tapi kau...kau tak melihat itu!!, aku bingung dengan perlakuanmu padaku!! Jika saja kita tidak bertemu aku tidak akan jadi seperti ini!!  Jika saja waktu itu aku tidak meminta maaf dan mendengarkan kata-katamu aku tidak jadi begini!!. Aku muak dengan perlakuanmu yang membuatku nyaman, aku meyesal mengatakan  suka  padamu dan menciummu malam itu, aku menyesal dan jijik padamu!!!" Bentak freen.
Plakkkkkkk.... Satu tamparan keras mendarat di pipi kiri freen.
Mata becky mulai berkaca-kaca, " orang tauku dengan susah payah membesarkan aku, mengurusku seperti permata. Tapi baru kali ini aku dianggap seperti kotoran dimata seseorang. Yah, aku tak memaksa phi untuk mengatakan itu, aku tak menyuruh phi untuk menciumku. Jika saja aku orang yang tak punya hati sepertimu mungkin aku sudah mencampakkanmu dijalan dan membiarkanmu disana malam itu. Tapi untungnya orang yang kau anggap kotoran ini berhati baik, menolongmu smpai kedalam rumahmu, Membersihkanmu, dan merawatmu. Tapi kau tak tau cara berterima kasih. Kau....kau menyakitiku phi" ucap becky sambil menangis.
Fren terdiam mendengar kata-kata becky, mematung sambil menahan rasa sakit dari tampatan becky.
"Aku membencimu phi freen.. jika aku kotoran dimatamu makan jangan menemuiku lagi." Becky meninggalakan freen sendirian disana, dan berlari menuju lobi hotel. Tong dan nam melihat becky pergi menjadi bingung.
"Nong..." panggil tong sambil mengikuti becky.
Nam segera menemui freen yang masih mematung dtempat lain.
"Freen ada apa?? Pipimu merah freen" panik nam. Freen tak menjawab pertanyaan becky, dan bergegas menuju mobil.
          *************

What is love? (End)Where stories live. Discover now