Balas dendam

1.1K 106 2
                                    

Seminggu pun berlalu dari kejadian saint menggelapkan uang dari perusahaan freen.
Di ruangan kantor saint, terlihat dua orang sedang bercakap-cakap.
Terlihat saint yang duduk di meja kerjannya dan beberapa meter didepannya ada seorang wanita berumur sama sepertinya.
"Aku tak tau harus apa, perusahaanku sudah bangkrut, semuannya sudah berakhir lux" tutur saint pada wanita berpostur tinggi yang bergaya tomboy itu.
" aku akan membantumu, tapi dengan satu syarat" kata lux. Wajah saint yang tertunduk itu seketika terangkat menatap lux. Saint menatap tapi masih tetap diam.
Lux berdiri dan berjalan kearah meja saint, " lakukan tugas yang aku berikan" kata lux didepan saint.
"Tugas apa?" Tanya saint.
" lumpuhkan perusahaan chankimha" bisik lux sambil tersenyum licik.
" bagaimna bisa?, perusahaan itu sangat besar, ketat, dan kau taukan freen seperti apa?"
" jika tidak mau, aku tak bisa membantumu" goda lux.
Saint terdiam sejenak, " baiklah, akan aku lakukan" kata saint.
"Bagus. Aku mulai muak dengan perusahaan itu, setidaknya kau bisa bekerja sama denganku untuk menjatuhkan chankimha. Dan takhta itu akan kembali lagi padaku" kata lux.
Perusahaan sulax company adalah perusahaan yang hampir sama dengan perusahaan chankimha. Dahulunya di thailand, sulax companylah yang terunggul beberapa tahun lalu, hampir 10 tahun berturut-turut perusahaan itu selalu unggul dengan produk-produknya yang selalu berkembang dan menjadi trend. Namun setelahnya, kemunculan chankimha group menjadi wabah untuk sulax company. Seketika produk-produk chankimha lebih digemari masyarakat dari pada produk-produk sulax. Dan itu yang menjadikan sulax akhirnya menurun drastis. Lux pun tak terima dengan semua itu, dan berniat ingin mengambil takhtanya kembali dari chankimha.
—————

  Handphone becca berdering, memperlihatkan nama irin dilayarnya. Becca segera mengangkat telepohonenya.
"Yah hallo" sapa becca.
"Bec, hari ini kamu ada waktu?" Tanya irin di seberang telephone.
"Mungkin, ada apa?" Tanya becca kembali.
"Ayolah bec, yang pasti kamu punya waktu atau tidak?"
"Iyahh ada, memangnya kenapa rin?" Tanya becca yang hampir saja emosi.
"Temani aku belanja, aku kekurangan bahan makanan di apartemenku kau tau?"
"Kenapa tidak kau sendiri saja yang pergi?" Tanya becca lagi.
"Aku kesepian tanpamu bec" rayu irin.
Becca memutar bola matanya, "baiklah, jemput aku" pasrah becca.
"Oke, tunggu aku 20 menit lagi" irin menutup
Telephonenya.
20 menit berlalu, irin sampai dirumah becca. Becca yang masih di ruangan ternyamannya tak tau kalau sahabatnya sudah sampai.
Tok tok tok suara pintu kamar becca diketuk.
"Bec.." panggil richie dari sebelah pintu kamar becca.
"Ada apa?" Balas becca.
"Irin mencarimu dibawah" kata richie.
"Baiklah aku segera kesana" sahut becca. Richie segera turun dari kamar becca dan menuju ruang tamu pada irin. "Dia akan segera datang" kata richie.
Tak lama becca segera turun dan menghampiri irin, dan meraka pun segera pergi.
——
  Di perjalanan, nam menghentikan mobilnya di depan supermarket.
"Kau ingin menemaniku atau disini?" Tanya nam.
Freen hanya diam. "Baiklah jika kau disini, dan aku harap kau tidak meninggalkanku"kata nam, lalu segera turun dari mobil. Baru beberapa meter, nam kembali kearah mobil. Membuka pintu penumpang yang didepan, dia menarik freen keluar.
"Aawwhh" ringis freen
"Aku tidak yakin kau akan didalam mobil dan menungguku, karen aku tau tabiatmu tak bisa menunggu lama dan kau akan meninggalakanku lagi" papar nam.
"Ayo ikut aku," nam menarik tangan freen dan segera masuk ke super market.
  Ditempat yang sama, becca membantu irin dengan mendorong troli, irin sibuk dengan memilih bahan makanan. Di area yang sama freen dan becca bertemu. Mereka berdua mendorong troli masing-masing. Becca tak memperhatikan kalau freen sedang mengamatinya. Nam yang sedang asik memilih bahan makan sudah jauh dari freen.
Tiba-tiba muncul ide gila freen, dengan senyum smirknya freen menuju kearah becca. Freen langsung mendorong kasar troli becca. Troli itu terjatuh dan bahan-bahan makan sudah berserakan dilantai supermarket. Becca terkejut dengan tindakan wanita itu, freen setelah selesai mendorong troli itu jatuh, lalu membalikkan badan pada becca sambil menunjukan senyum liciknya.
"Apa yang kau lakukan!!??" Seru becca penuh emosi.
"Aku ingin membalaskan dendamku yang waktu itu" ucap freen santai.
"Dasar wanita gila, jahat, apa ibumu tidak mengajarimu cara memperlakukan orang dengan baik!!?. Oh pantas saja sikapmu sombong dan angkuh, iyah karena ibumu tak pernah mengajarimu tatakrama.." kata becca dengan penuh emosi yang tak terima diperlakukan freen seperti itu.
Tiba-tiba plaakkk, sebuah tamparan mendarat di pipi kiri becca.
Freen menamparnya dengan keras. "Jangan sekali-kali membawa nama ibuku dalam hal ini!!" Seru freen.
"Aku tidak akan segan-segan membuatmu menderita, jika kau merusak nama baik ibuku, mengerti!!?" Tunjuk freen dihadapan becca. Nam melihat itu merasa shokk melihat temannya menampar orang lain, begitupun irin yang melihat temannya ditamapar.
"Freen sudah, hentikan" nam memisahkan freen dari hadapan becca. Becca yang ditampar terdiam lalu menangis ketika irin memeluknya. "Bec.." hibur irin mengusap-usap punggungnya.
"Maafkan temanku, dia tidak sengaja. Aku minta maaf" kata nam pada irin dan becca. Nam segera mengumpulkan bahan makan yang ditumpahkan freen dan memasukannya lagi kedalam troli.
"Sekali lagi aku minta maaf atas tindakan temanku" kata nam lagi sambil menyatukan kedua tanangannya meminta maaf. Irin hanya merespon dengan anggukan kepala.
Nam segera menarik freen dan trolinya menjauh dari irin dan becca, dia segera menuju kasir dan membayar lalu keluar dari supermarket.
Sesampainya di dekat mobil, nam langsung membentak freen.
"Apa yang kau lakukan!!??, kau membuat dirimu malu, dan membuat gadis itu sakit. Aku tau dia salah, tapi bukan begitu caramu memperlakukan orang. Kau bebas melakukan apa saja tapi hanya di dunia pekerjaanmu, dan jangan lakukan pada orang lain diluar pekerjaan. Aku tau itu menyakitkan untukmu tapi jangan melakukan hal ceroboh freen!!" Bentak nam.
Freen hanya terdiam, meraka segera masuk kedalam mobil lalu segera pulang.
         ************

What is love? (End)Where stories live. Discover now