Sick

7.7K 453 14
                                    


Hanya pandang rumput yang terlihat. kupu kupu berterbangan, dedaunan bergoyang akibat angin sepoi-sepoi.
Alda merasakan ketenangan di tempat ini, damai sekaligus indah.

Hembusan angin menerpa wajah Alda, Alda tidak tau tempat apa ini, yang pasti nya dia betah disini.

"Alin"

Sebuah suara mengalun indah di telinga Alda, ia melihat kebelakang. betapa senang nya dia saat mendapati ibu nya berdiri sembari tersenyum kearah nya

"Mama!" Pekik Alin. Ia beranjak dari duduk nya berlari menemui mamanya

"Ini beneran mama?"

Irma, mama Alin tersenyum sembari mengangguk

Melihat anggukan Irma, Alda langsung menerjang kepelukan sang mama

"Alin kangen banget sama mama" Alin semakin mengeratkan pelukannya "berarti mimpi Alin itu ga nyata kan mah? Buktinya Alin sama mama disini" ucap Alin mendongak menatap Irma

Irma melepaskan pelukannya. menatap lamat wajah Alin "Kamu jangan merasa sendiri disana, mama selalu merhatiin kamu dari sini" balas Irma seraya mengusap lembut rambut Alin

"Disini aja, tempat ini tenang, damai, apalagi ada mama disini. Alin disini aja sama mama"

Irma menggeleng "Tentang mimpi kamu itu benar Alin, kamu jangan berlarut dalam kesedihan, Alin anak mama itu kuat loh, kamu pergi sekarang ya? Kamu tidak bisa lama lama disini"

Alin menggeleng cepat, ia tidak setuju ketika Irma menyuruh nya pergi "Alin masih mau disini sama mama. Biarin Alin disini" balas Alin masih kekeh ingin bersama mamanya

Irma mengecup lama kening Alin lalu menghilang begitu saja "Mama! Mama dimana!?" Teriak Alin panik. ia berlari tak tau arah mencari mama nya yang tiba tiba hilang

Terlalu sibuk mencari ia merasakan tubuhnya seperti ditarik sesuatu

Kelopak mata nya terbuka sempurna, hal yang pertama Alda lihat adalah langit langit kamar nya

"Akhirnya mata lo kebuka Al, lega gue, gue kira tertutup selamanya" ucap Bianca lega

Clara yang berdiri di samping Bianca menyenggol lengan Bianca kuat

"Awss, sakit Clara" kesal Bianca

Alda masih bingung dengan situasi ini, kenapa bisa Clara dan Bianca di kamar nya? Lalu dimana Erlang?

"Gimana keadaan lo? Udah mendingan belum? Gue ganti kompresan nya ya? Setelah itu lo makan bubur baru deh makan obat" Clara membantu Alda untuk duduk di ranjang nya, bersandar di kepala ranjang

"Kalian kapan kesini?" Tanya Alda dengan suara serak khas orang bangun tidur

"Dari tadi, sehabis putus dari Keano cepet banget lo dapet yang baru, btw laki laki itu siapa?" Cerocos Bianca

"Bi, Alda baru juga sadar lo udah nanya itu" ucap Clara memandang Bianca, lalu beralih melihat Alda yang raut wajahnya melas serta kebingungan nya "Makan dulu deh lo, mampu gak makan sendiri?"

"Tolong suapin gue, serius lemah banget gue" jawab Alda jujur. Ia memang sangat lemah, apalagi kepala nya yang bertambah pusing

Clara menyuapi Alda dengan telaten, sudah seperti ibu dan anak.
"Kita nginep disini aja ya, ga mungkin lo sendiri dalam keadaan lagi sakit begini" celetuk Bianca yang duduk di sofa kamar itu

"Iya, tolong ambilin minum dong Bi" pinta Clara yang sudah selesai menyuapi Alda

Bianca beranjak dari duduknya berjalan menuju dapur. Saat sudah berada di bawah tangga ia melihat Keano yang duduk di sofa ruang tamu

"Woi! Lo ngapain di situ?" Tanya Bianca berjalan kearah Keano

Keano berdiri, raut khawatir tak lepas dari wajah nya "Kael gimana? Udah mendingan belum?" Tanya nya khawatir

"Udah bangun, udah selesai makan, ini gue mau ambilin minum. terus lo? Ngapain kesini?"

"Dia gak mungkin mau liat gue, jadi gue nunggu disini. Nanya itu doang sih, syukur lah udah mendingan. Jaga Kael, karna cuma kalian yang deket sama dia" pesan Keano

"Anterin Alda minum, gue perlu bicara sama Keano" celetuk suara yang berasal dari belakang Bianca ternyata sudah ada Clara

Bianca melanjutkan langkah nya menuju dapur, sementara Clara duduk di sofa bersama Keano

"Lo kenapa gak sekalian jenguk Alda di kamar?" Tanya Clara memulai obrolan

Keano tersenyum samar "lo yakin Kael ga bakalan ngusir gue?"

Clara mengangguk mengerti "Terus lo ngapain duduk disini?"

"Jaga jaga aja, Kael tinggal sendiri dirumah nya"

"Malem ini gue sama Bianca nginep disini, Lo jangan khawatirin Alda"

"Kalian perempuan, bahaya kalo gak ada lelaki nya"

"Alda setiap hari sendiri dirumah, baru kali ini lo mikir buat jagain?" balas Clara menaikkan sebelah alisnya

"Lo tau apa? Emang lo tau gue tiap malem jagain dia dari luar rumah? setiap jam dua belas malem baru gue pulang. Gak tau kan lo?"

"Kalo emang secinta itu lo sama Alda, terus kemaren kenapa lo semarah itu ke Alda?"

"Gue belom nerima fakta aja kalo tubuh Kael di isi jiwa lain" Keano mengembuskan nafas nya pelan "Gue ngaku gue salah udah ngebentak dia"

"Tapi udah terlanjur, kalo Alda udah gamau sama lo lagi gimana?"

Mendengar pertanyaan Clara, Keano tersenyum kecil

"Gapapa, asal dia bahagia. meskipun jiwa nya asing ,tapi raga Alda masih ada, dan gue tetap jagain dia dari belakang"

"Bagaimana pun dulu gue Deket banget sama dia" lanjutnya

Tanda mereka sadari, Bianca masih belum mengantar Alda minum, ia berdiam diri menguping.




🍁🍁🍁

Mencium bau bau Keano akan menjadi sadboy?

I'm Figuran? {Selesai}Where stories live. Discover now