02 -Transmigrasi

37.6K 1.7K 16
                                    

𝑯𝒂𝒑𝒑𝒚 𝑹𝒆𝒂𝒅𝒊𝒏𝒈

⛇⛇⛇

Perlahan kelopak mata seorang gadis terbuka sedikit demi sedikit, hal pertama yang ia lihat adalah langit langit kamar yang bercat hitam.

"Gelap, lama banget ya gue tidur, kok mama gak ngidupin lampu kamar gue?" ucap nya masih setengah sadar

Dengan malas ia bangun menghidupkan lampu tidur yang terletak di atas laci nakas disamping ranjang nya, dahi nya berkerut samar saat melihat sekitar yang nampak begitu asing.

"Lah anjir gue dimana? prasaan gue pura-pura pingsan kenapa tiba tiba bangun disini? Apa gue diculik? ck mana mungkin, apa mama ngerjain gue ya?" Tiba tiba ia tersenyum smirk

Tiga detik setelahnya senyum itu luntur tergantikan dengan wajah cemas.

"Tapi kan setau gue gak ada tuh kamar di rumah modelan goa kaya gini, suram, gelap lagi aura nya." Tanpa lama lama berfikir, ia beranjak turun dari ranjang untuk menghidupkan lampu kamar.

"Gak beres ni." Matanya menelisik setiap sudut kamar, lalu pandangan nya berhenti di meja belajar. Dengan cepat ia menuju meja belajar mencoba untuk mencari petunjuk. Saat membuka laci meja, ia menemukan figura yang terdapat foto seorang gadis kecil tersenyum, ujung bawah sebelah kiri terdapat huruf yang tertulis 'Aldara Kaelyn'

"Oke cermin mana cermin" panik nya saat mulai mengerti dengan situasi saat ini, melangkahkan kaki mendekati meja rias yang berada tak jauh dari nya.

Ia terpaku saat melihat gadis bersurai hitam sepinggang, mata bulat, kulit putih, hidung kecil yang mancung dan bibir kecil semerah Cherry

"Ini beneran gue? Jauh banget woy elahh, kok bisa?!" Ucap nya berseru kaget saat melihat pantulan dirinya di cermin.

"Oke gue paham sekarang, gue transmigrasi? Really? Emang gak ada yang mustahil, tapi ini mustahil!" Ia ingin denial, tidak ingin terjadi seperti apa yang ada di pikirannya.

Plak

Sakit, itulah rasanya saat ia mencoba menyadarkan diri dari mimpi tapi ternyata bukan mimpi.

"Ini beneran gue transmigrasi?"

"Bodoh! Nanya mulu prasaan dari tadi."

Alin terlonjak kaget saat suara ketus itu terdengar di dekat telinga nya

"Siapa lo! jangan nakutin gue ya! keluar gak lo!" ucap Alin menantang,
Mata gadis itu mengedar mencari-cari asal suara.

"Lo gak bisa liat gue, intinya lo sekarang berada di tubuh gue, Aldara Kaelyn. itu nama lo sekarang."

"Siapa lo ngatur ngatur nama gue! enak aja, gue mau pulang!"

"Sebaik nya terima takdir, dan sekarang lo berada di novel yang lo baca sebelum lo ngelakuin hal bodoh itu. gue Aldara, lo Aldara, dan kita Aldara. Perlahan lahan gue akan kasih ingatan gue ke lo, selamat tinggal."

"Woy demit! jangan pergi dulu gue bingung ni elah." Teriak nya frustasi
lalu melangkah menghempaskan tubuhnya di ranjang

Gadis itu Alin Putri Savira yang bertransmigrasi ke tubuh Aldara Kaelyn, figuran di novel Anindira is Mine

"What the fuck! Apa jangan jangan Aldara tokoh figuran yang cuma bicara di beberapa chapter, yang bicara ham hem ham hem doang."

"Ck, bodoamat la. besok aja mikir nya, mending lanjut tidur." ujar nya lalu menutup mata menuju ke alam mimpi.

Novel Anindira is Mine

Novel Romance yang dulu ia beli dan baru sekarang sempat ia baca.

Anindira Adhitama, protagonis wanita. Dira di jelaskan sebagai karakter yang baik, cantik, ramah, dan ceria. Memiliki mata hitam bulat, rambut panjang berwarna hitam pekat, dan lesung pipi sebelah kiri.

Dira berasal dari keluarga Adhitama yang merupakan keluarga terkaya, meskipun demikian, Dira tidak pernah menyombongkan diri nya, hingga banyak yang mengagumi sosok Dira.

Semenjak Dira bersekolah di Alexander High School (AHS) ternyata membuat Pria yang katanya anti wanita itu jatuh cinta dengan pesona Dira.

Atlas Greyson Alexander , protagonis pria. Merupakan Most wanted di AHS, yang jatuh cinta kepada Dira. Apalagi sifat Dira yang mampu membuat Atlas jatuh cinta sedalam dalamnya kepada Dira.

Atlas, Pria dingin, kejam, dan beringas, jika ada yang berani mengusik nya. Sifat hangat nya hanya untuk keluarga dan Dira, gadis yang ia cintai.

Atlas merupakan cucu tunggal keluarga konglomerat dan ayahnya seorang calon Direktur salah satu Perusahaan terbesar Asia.

Clara Brianna, Antagonis wanita. Yang paling menentang hubungan antara Atlas dan Dira karena Clara sudah menyukai Atlas saat baru memasuki sekolah Menengah Atas.

Sekedar informasi, Clara dkk dan Atlas dkk duduk di kelas XII Ipa dan Anindira menduduki kelas XI Ipa.

Clara yang mengetahui hubungan Atlas dan Dira pun banyak merencanakan hal jahat kepada Dira.

Clara merupakan ratu AHS. karna paras nya yang cantik dan paling populer di sekolah. tetapi sifat nya yang sombong, angkuh, ambisius, egois itu membuat sebagian orang tidak menyukainya.

Keano Leander, antagonis pria.

Keano menyukai Dira saat melihat Dira membantu seorang nenek menyebrang jalan.

Hingga malam itu saat melihat Dira yang di kejar preman, dengan cepat Keano menolong nya. Sifat Dira yang rendah hati membuat Keano jatuh cinta pada nya. Tetapi ternyata saat mengetahui bahwa rivalnya Atlas juga menyukai Dira, Keano semakin gencar mendekati Dira dan posesif terhadap Dira

Tetapi semua yang ia lakukan sia sia karena Anindira ditakdir kan untuk Atlas.

𓆝 𓆟 𓆞 𓆝 𓆟

Seorang gadis menggeliat dari tidur nya, mata nya mengerjab pelan menyesuaikan cahaya yang masuk lewat celah jendela.

Sepi, itulah yang Alin rasakan saat ini. Cairan bening berhasil lolos begitu saja, Alin tidak menyukai kesepian karena hari hari nya selalu mendengar ocehan sang mama, dan Sinta sahabat yang selalu ada untuk nya.

"Baru aja satu hari ma, Alin udah kangen. Maafin Alin yang selalu buat mama darah tinggi, andai Alin gak pura pura pingsan, pasti sekarang Alin udah masak sama mama." ucap nya menyesal, segera ingin menangis. Tapi bunyi dering telepon mengalihkan perhatiannya

Drt drt drt

Alin mengangkat salah satu bantal, dapat ia temukan ponsel yang berdering dan tertera nama si penelepon 'Papa', tanpa fikir panjang Alin mengangkat panggilan tersebut.

"Alda, papa sudah transfer uang ke rekening kamu, ingat jangan boros."

"Oh iy---"

Tut

Alin berekspresi kesal saat papa Alda memutus panggilan begitu saja tanpa mau mendengar jawaban nya.

"Ini papa nya atau bukan sih, tapi gapapa lah yang penting di kirimin duit" raut kesal nya dengan cepat berganti bahagia

"Minggu 10 Agustus, di tanggal ini kan satu hari sesudah ultah nya Amora, sahabat nya Dira. dan malam itu Clara yang ngeliat Atlas suap suapan dengan Dira lalu mendorong Dira di kolam renang. Berarti gue masuk ni novel hampir di pertengahan chapter dong, Atlas sama Dira masih belum pacaran." Oceh Alin panjang lebar tak berselang lama pandangan nya berkunang-kunang

"Awss sakit banget kepala gue" ringis Alin kesakitan, perlahan lahan memori memori asing memasuki ingatan nya.

-To be continued-

I'm Figuran? {Selesai}Där berättelser lever. Upptäck nu