Koligatif Larutan

17.4K 925 1
                                    

"jangan berani lo sentuh milik gue!"

"Astoge sayang! Kok kamu bisa di sini?" ucap Alda, ia memang sengaja bicara seperti itu karena mata nya tak sengaja menangkap seseorang menatap tajam dirinya.

"Ayo, ikut aku Ano" lanjut Alda menarik pergelangan tangan Keano membawanya keluar kantin

Semua yang ada di kantin hening, Cakra yang melihat Atlas masih terduduk di lantai kantin karena terkena pukulan Keano yang tiba tiba berinisiatif membantunya tetapi yang ada, tangan nya di tepis oleh Atlas.

"Gue bisa sendiri" ucap dingin Atlas, ia bangun lalu pergi menuju UKS sendiri, Dira yang tak tega pun berlari pelan mengikuti nya

"Lo gapapa?" Tanya Galang kepada Clara hanya gelengan yang Clara berikan

"Lo seharusnya nanya itu ke Atlas Gal, bukan ke ni cewek." Cakra menimpali

Selesai mengatakan itu mereka membubarkan diri masing masing Clara dan Bianca memutuskan untuk kembali ke kelas. Sedangkan teman nya Atlas memilih menyusul teman mereka yang berada di UKS.

••••••••

"Ano, kamu kenapa tiba tiba dateng mukulin anak orang?" Tanya Alda yang sudah tiba di belakang sekolah

"Ck, tadi sayang sekarang Ano." Batin Keano berdecak

"Dia mau mukulin kamu, ga mungkin aku liat aku biarin." Jawab Keano

"Iya tapi ini bukan sekolah kamu, aku takut kamu terkena masalah" jelas Alda

"Bodoamat"

"Kamu ga kenapa kenapa kan sayang? Ga ada yang luka kan?" Tanya Alda tiba tiba berjinjit sedikit karena Keano lebih tinggi dari nya

Keano yang melihat Alda kesusahan untuk melihat wajah nya ia pun segera mencondongkan tubuhnya supaya tidak membuat Kaelnya kesusahan

Cup

Jantung Keano berdebar kencang tiba tiba bibir Alda menempel di dahinya.
Alda mengecup keningnya? Wajah nya memerah, perut nya seperti ada kupu-kupu beterbangan

"Ada luka sedikit di dahi kamu udah aku cium, masih sakit ngga?" Tanya Alda, Keano hanya mampu menggeleng

"Yaudah, kamu mau kemana bentar lagi bel, aku mau masuk kelas." tanya Alda

"A-aku mau ke cafe deket sini, kalo kamu udah pulang WhatsApp aku ya?" Jawab Keano gugup di awal

"Okee sayanggg" jawab Alda panjang di akhir kalimat nya

Keano mengecup bibir Alda singkat sebelum pergi "Aku duluan ya" pamit Keano di angguki oleh Alda

Selepas kepergian Keano, Alda tersenyum licik melihat siluet seseorang di balik tembok, ia memang sengaja memperlakukan Keano seperti tadi, seperti nya ada yang terbakar api. Tak lama siluet itu hilang Alda pun melangkah pergi ke kelas nya karena sebentar lagi akan bel.

BRAK

"Arghh sial sial sial! Ngapain cium ciuman segala! Bajingan lo Alda!" Amora memukul tembok toilet melampiaskan kekesalannya, hati nya panas saat melihat kejadian di belakang sekolah

"Bangsat! merah kan tangan gue" umpat nya saat melihat tangan nya memerah akibat memukul tembok

"Tunggu aja lo, gue juga bisa bahkan lebih seperti apa yang lo lakukan." Ucap nya menyeringai memandang pantulan dirinya di cermin

•••••••

Di ruangan Uks

"Tlas, kenapa gak lo bales sih?" tanya Aditya yang melihat Dira mengompres lebam di wajah Atlas akibat pukulan Keano

"Udah dua kali loh, lo dipukulin disekolah, yang pertama dipukul cewe nya sekarang cowo nya." Timpal Cakra, bagaimana ia mengetahui hubungan Keano dan Alda? Pastinya dari mulut mulut seisi kantin.

"Lo gak paham? Selama Atlas pacaran sama Dira banyak yang berubah dari dia. yang pertama,dia ga pernah membalas pukulan orang jika di depan Dira. yang kedua, dia juga sering ngasi duit kalo ada anak anak ngamen di lampu merah." Bisik Aldeska kepada Cakra membuat Cakra speechless

"Gue terhura hura mendengar nya, tapi lo gak salah liat kan?" Bisik Cakra memastikan

"Lo gak liat sendiri tadi? Atlas ga ada balas kan?" Jawab Aldeska

"Kalo emang bener Atlas berubah jadi orang bener, bangga gue sebagai sahabatnya."

"Atlas udah jadi orang bener sekarang?" Tanya Aditya menimpali obrolan Aldeska dan Cakra

"Iya, lo liat aja tadi Atlas gak bales orang yang mukulin dia, meskipun itu pernah jadi musuhnya dulu. itu berkat dia pacaran sama Dira, emang Dira tu membawa hal positif buat Atlas" jawab Cakra

"Jadi orang bener di depan orang doang, coba kalo kita salah bicara sedikit, apa nggak lebam ni muka kita" cibir Aditya

"Gue bilangin Atlas lo. At--- loh pada kemana?"

"Ditinggal kita, udah biasa juga, kelas sekarang." ucap Aditya melangkah keluar

Memang saat mereka berbisik bisik tadi, Atlas, Aldeska dan Dira meninggalkan mereka. Jangan tanyakan Galang dia ada dimana yang pasti ia menenangkan seseorang yang sudah lama ia suka.

"Selamat siang anak anak" ucap pak saipul memasuki kelas

"Siang pak" jawab serempak seisi kelas

Pak Saipul menyipitkan matanya melihat bangku bagian yang kosong
"Itu kenapa kosong?"

"Belum dateng pak" jawab salah satu murid yang duduk di meja paling depan

"Pang---"

"Selamat siang pak" sapa Cakra yang baru datang bersama Aditya

"Dari mana kalian?" Tanya pak Saipul

"Anu dari toilet" jawab Aditya

"Baiklah silahkan masuk jangan bikin keributan di kelas saya" ucap pak Saipul mempersilahkan dua lelaki itu masuk

Cakra dan Aditya masuk menuju kursi mereka masing masing

"Bianca silahkan jelaskan sifat Koligatif Larutan." Ucap pak Saipul memberikan pertanyaan kepada Bianca

Bianca yang sedang berkaca sambil memoles lipstik di bibir nya kaget mendengar pertanyaan yang di lontarkan untuk dirinya
"Saya pak?" Tanya Bianca menunjuk dirinya sendiri

"Iya kamu, ayo jawab"

"E-eh aduhh"

"HAHAHAHA Bianca mana bisa pak" Cakra menertawakan kegugupan Bianca

"Baiklah Cakra jelaskan sifat Koligatif Larutan"

Hening, Cakra terdiam
"Kenapa malah diam?" Tanya pak Saipul heran

"Baiklah Alda silahkan." Ucap pak Saipul saat melihat Alda mengangkat tangan kanannya

"Sifat Koligatif Larutan adalah sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat terlarut tetapi hanya bergantung pada konsentrasi partikel zat terlarut nya" jelas Alda

"Berikan tepuk tangan untuk Alda" pinta pak Saipul

Prok Prok Prok

"Jadi Bianca, jika guru berada dikelas  jangan malah berdandan di dalam kelas dan juga untuk Cakra, jika pelajaran dimulai jangan tertawa menggelegar seperti tadi."

"Mereka jodoh pak" ucap salah satu murid

"Woi! Enak aja ogah gue, gue udah punya pacar!" Ujar Bianca berseru

"Amit amit jodoh sama mulut toa" balas Cakra

"Hati-hati amit amit menjadi amin amin"

"Najis!/najis!"

I'm Figuran? {Selesai}Where stories live. Discover now