sehancur ini, jadi begini.

8 1 0
                                    

Sedikit kita ulas tentang apa yang kamu katakan.
Seperti yang kau ucapkam dihari dan tanggal kita memulai semuanya bersama-sama...
Ucapmu, kau sudah tenang.
Tanpa aku kan?!
Oiya kau buka kembali beberapa arah komunikasi
Yang aku pikir itu adalah sebuah alat propaganda barumu.
Maaf
Buruk sangkanya aku tentangmu, tidak akan berakhir begitu saja.
Patah yang memang dengan sengaja kau ciptakan.
Penderitaan yang sengaja kau berikan, itu memang cukup membuatku berpikir
"rasa bersalah apa lagi yang harus dipertanyakan? Cacimaki yang mana yang harus aku terima? Amarah sebesar apa lagi yang harus hadapi? Kurang? Kau bilang ini masih kurang?"
Aaarrrrggghhh
Oke!
Skip yaa...
Inget.
Dia memeluk pria lain.
Dia mencium pria lain.
Dia mencintai pria lain.
Dan dia sudah tidak mencintaimu dan mengharapkan apapun tentangmu!.
Jelas?
Udah gak perlu lagi menjelaskan niat kita baik, ini itu ini itu.
Kalo udah dasarnya dia nganggap elu sampah,
Yaudah.
Elu bukan apa-apa nya lagi.
Please sadar lah anying!
Kita sudah selesai.
Gak perlu ada apa lagi, teguhkan dalam hati.
Aku jaga aibmu, kamu jaga aibku.
Jangan menghina satu sama lain dibelakang, kamu inget lagi deh. Seburuk buruknya aku, kita pernah bahagia walaupun sekecil itu menurutmu. Sesakit apapun tentang kita kemarin, aku gak akan menuduhmu sebagai penjahatnya atau semua salahmu. Gak, ini memang masanya sudah habis.
Lanjutkan. Kita bisa asing lebih asing lagi mungkin.

Hai ini akuWhere stories live. Discover now