12

4.6K 319 3
                                    

Happy Reading ....

.
.
.
.
.
.
.




"Kenapa lo gak bilang kalo lo punya adik cewek?"

"Lang, Sa?"

"Woi, gue nanya ini! Di jawab kek!" Kesal Glen pada akhirnya.

"Gak penting." Sahut Langit.

"Selama ini kalian nyembunyiin adik manis kalian dari kita? Wah parah sih ini mah. Kalo tahu dari awal tiap hari gue main ke sini." Bagaskara mengeleng kepalanya dengan dramatis.

"Pantes kalo kita mau main selalu nolak." Dengus Glen.

Padahal mereka sudah berteman sejak SMP kelas 2 tapi baru sekarang mereka tahu jika Angkasa dan Langit punya adik perempuan.

Kedepalan cowok itu memang sudah mengenal dari bangku SMP. Tapi setelah lulus SMP hanya Bastian, Bagaskara dan Glen saja yang beda sekolah. Sedangkan sisanya masih satu sekolah.

"Terus lo juga kenal Arabella, Bas?" Glen Kesal. Cowok dengan gigi gingsul itu terus mengoceh sedari tadi.

"Gue nggak kenal. Gue baru kenal Arabella kemarin waktu dia ambil mobilnya di bengkel Abang gue." Jelas Sebastian.

"Ohh ..."

"Tapi gue penasaran kenapa lo gak ngenalin adik lo sama kita. Padahal kita udah temenan lama." Ucap Bagas.

"Iya tuh. Gak asik kalian!" Sahut Glen.

"Berisik lo pada!" Kesal Langit yang sedari tadi merasakan kupingnya terasa panas mendengar ocehan Glen yang selalu membahas Ara.

"Mulut-mulut gue, kenapa lo yang sewot!" Glen ini tidak ada bedanya dengan Bilal. Mereka berdua sama-sama suka ngebacot dan sering memancing keributan.

"Bacot lo!" Sahut Langit.

Erlangga hanya memperhatikan teman-temannya tanpa mau ikut campur dalam obrolan mereka.

"Btw adik lo udah punya pacar belum, Sa?" Tanya Glen pada Angkasa karena ia malas sekali jika bertanya pada Langit.

"Ngapain lo nanyain itu?!"

"Biar gue bisa pdkt-an sama adik lo. Lumayan nanti lo punya adik ipar ganteng dan soleh kayak gue!" Balas Glen dengan senyum lebar.

Bilal terkekeh pelan. "Ganteng mata lo! Hahaha muka lo kaya pulu-pulu gitu lo bilang ganteng!" Ejek Bilal tanpa bisa di cegah.

"Sirik aja lo!" Glen mendelik tajam ke arahnya.

"Lo gak bakal bisa deketin Ara. Arabella udah tunangan." Jelas Bilal.

"What? Serius? Gagal gue jadi pacarnya Ara." Glen menghela nafas pelan.

"Siapa tunangan nya?" Tanya Sebastian penasaran.

"Gue tunangan nya." Erlangga menyahut dengan suara datar.

Semua orang menatapnya dengan pandangan berbeda-beda. Erlio tiba-tiba terkekeh pelan. Hingga membuat teman-temannya beralih melihat kearahnya dengan tatapan aneh. Glen bahkan sampai di buat menganga karena nya.

"Anjir si Erlio kesurupan!" Heboh Glen.

"Lo sehat kan, Yo!" Di ikuti dengan suara Bilal.

Erlangga menurunkan alisnya. "Lo ngetawain gue?!" Erlangga menatapnya dingin. Ia seolah sadar jika Erlio sedang mengejeknya.

"Nggak. Cuman lucu aja." Balas cowok itu santai.

"Apanya yang lucu." Heran Langit. Sedangkan Angkasahanya diam memperhatikan.

Queen ArabellaWhere stories live. Discover now