PART 4

371 47 0
                                    

"Kesalahan akan mencari kebenaran

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.

"Kesalahan akan mencari kebenaran."
-DANGEROUS NERD 2



Alaskar dan Sabrina dimintai keterangan secara langsung. Ketika mereka berdua terakhir berada di TKP.

Dimana Sabrina sempat bertemu korban dan Alaskar yang sempat pergi ke taman belakang sekolah dan gedung belakang juga.

"Saya emang bertemu dengan korban. Dia agak mencurigakan gitu, saya tanya nggak dijawab. Dia pergi gitu aja, jadi saya nggak tahu kelanjutannya," terang Sabrina.

"Saya juga begitu. Saya dari belakang tapi nggak ketemu sama korban. Saya malah bertemu Sabrina yang kebetulan keluar dari toilet perempuan. Lagian toilet arah ke belakang emang jarang digunakan, hanya murid-murid yang dekat dengan toilet ini aja yang menggunakannya."

Polisi tak berseragam itu mengangguk dan mencatat keterangan keduanya. Lebih tepatnya disebut Detektif.

"Kelas kamu dan toilet perempuan jauh, kenapa kamu malah milih yang jauh?"

"Saya berganti pakaian. Lagian saya di hukum, jadi bau badan saya nggak enak. Takut siswi yang lain ke ganggu dengan bau badan saya. Jadi saya milih toilet yang jarang digunakan."

Alibi mereka berdua dapat diterima dengan baik. Alasan-alasan yang logis untuk anak sekolahan seperti mereka. Korban juga sudah dibawa ke Forensik untuk segera di Autopsi.

Berita di televisi menayangkan penemuan mayat di sekolah yang baru-baru ini terjadi. Mereka yang menonton berita itu terkejut, menonton melalui televisi ataupun ponsel mereka.

Orang tua korban berada di Forensik dan mengamuk histeris, ketika melihat anak semata wayangnya meninggal secara mengenaskan.

Sedangkan Ardhias hanya bisa melihat berita itu di televisi sembari nge-gym di ruangan gym dalam rumahnya, mengangkat dua barbel yang beratnya 5 kg masing-masing.

"Sudah saatnya Sabrina serius."

🧩🧩🧩

Begitu sampai di rumah, Sabrina langsung turun dari mobil. Meninggalkan Ayumna dan Nura yang masih di dalam mobil.

Ia menuju ke kamar Ayahnya, namun tidak ada siapapun disana. Ia pun ke belakang dan menuju ke ruang kerja Ayahnya. Disana Ayahnya tengah duduk sembari memejamkan mata.

"Apa ini yang Ayah maksud?" Sabrina langsung bertanya ketika di hadapan Ayahnya.

"Ini korban kelima. Dimana keempat korbannya? Apa mereka bernasib sama?"

"Mana hukumnya? Mana keadilannya? Mana Polisi yang bertugas?"

"Ayah jawab! Bukan diam!" Sabrina tampak menggebu-gebu.

Ardhias membuka matanya perlahan dan menghembuskan napasnya pelan.

"Duduk," ucapnya dengan tenang.

Gadis itu menurut dan duduk di hadapan Ardhias. Ardhias membuka laci dan memberikan beberapa lembaran poto pada Sabrina.

DANGEROUS NERD 2 : PREDATORWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu