"Dan ... Fita, aku ucapkan selamat datang. Semoga kamu nyaman berada di sini," ucap Galang menyambut Fita dengan hangat sehingga membuat Fita merasa aneh.

Fita bingung, kenapa si raja serigala dan wanita macan itu tidak memusuhinya dan Dinda? Padahal mereka adalah vampir yang semalam berperang dengan bangsa serigala.

"Satu lagi, mulai sekarang kalian bisa memanggilku Paman dan istriku ini Bibi."

Fita dan Dinda terbelalak. Apa tidak berlebihan?

Selena berjalan dan berdiri di tengah dua saudari itu. Tangannya meraih puncak kepala dan mengusapnya layaknya seorang ibu. Untuk sesaat Fita dan Dinda tertegun merasakan kasih sayang dari seorang wanita yang selama ini tidak pernah mereka rasakan.

"Kalian bersenang-senanglah di sini," ucap Selena diangguki ragu oleh Dinda dan Fita.

Selena lantas kembali ke samping Galang. Tangan keduanya bertaut, saling menggenggam dengan erat. Lalu, mereka pergi meninggalkan Dinda dan Fita.

"Sangat tidak bisa dipercaya. Mereka memang baik atau hanya berpura-pura?" celetuk Fita.

"Biar hati lo sendiri yang menilai,"

***

Sementara itu, di wilayah serigala, Jessica tampak sudah ada di sana, duduk bersama Pangeran yang memerhatikan Erik sibuk dengan urusannya.

Sebelumnya, Pangeran pergi dihantar Vino menjemput Jessica di tempat persembunyian. Ketika sampai di sebuah gubuk, Pangeran langsung memasuki tempat itu dan menemukan Jessica duduk gelisah di ranjang yang kusam.

"Jessica!"

Jessica menoleh. Wajah gadis itu tampak terkekan karena masalah-masalah yang terjadi beberapa hari terakhir. Gadis ini langsung bangkit menghampiri Pangeran dan memeluknya. "Gue takut, Ran." ucapnya lirih dan gemetar disertai linangan air mata.

"Udah, jangan takut. Gue ada di sini. Gue bakal lindungin elo dari apapun!" kata Pangeran menenangkan Jessica. Dia dapat merasakan tubuh Jessica bergetar akibat ketakutan. Segera saja dia membawa Jessica pergi dari tempat itu.

Sekarang Jessica terlihat sudah lebih tenang. Pandangannya memerhatikan Erik,Vino dan Excel yang ke sana-kemari memeriksa kondisi bangsa serigala.

Ditengah fokus Jessica memerhatikan keadaan sekitar, tiba-tiba tangan seseorang menyodorkan beberapa jenis buah-buahan. Segera saja dia mendongak dan melihat Adhitya.

"Pangeran minta gue buat nyari dan ngasih buah-buahan ini ke elo," ucap laki-laki itu.

"Makasih," ucap Jessica menerima pemberian Adhitya.

Adhitya tersenyum tulus. Dia kemudian mendudukkan dirinya di samping Jessica. "Gimana sekarang?" tanyanya.

"Um ... Gue udah lebih tenang sekarang," jawab Jessica gugup.

"Syukurlah,"

Keduanya diam, kembali memerhatikan keadaan sekitar.

"Gue denger-denger lo udah jadian sama vampir itu,"

Jessica melirik Adhitya yang tiba-tiba membahas kisah percintaannya dengan Jeff. "Kenapa memangnya?"

"Gak kenapa-kenapa. Gue sebagai saudaranya Pangeran cuma menyayangkan aja sama sikap dia ke elo. Dia masih aja baik bahkan melindungi elo padahal hatinya terluka karena cintanya ke elo hanya bertepuk sebelah tangan," ujar Adhitya.

Jessica menghela napas. Dia tak suka ada orang lain yang ikut campur dalam urusannya.

Obrolan singkat itu benar-benar terhenti karena kedatangan Pangeran. Laki-laki itu mendorong pelan tubuh Adhitya agar bergeser memberinya ruang duduk di sebelah Jessica.

GANTENG GANTENG SERIGALA (2)Where stories live. Discover now